Fake Become Real [Oneshoot]

Image

Tittle                      : Fake Become Real

Author                  : Hwang Ahra

Genre                   : Romance, Friendship

Rating                   : T

Length                  : Oneshoot

Main Cast            : -SNSD’s Yoona                                             -EXO’s Luhan

Other Cast          : -SNSD’s Sooyoung                                        -EXO’s Kris

                             -EXO’s Kai

Desclaimer          : This story is pure my imagination

Note                      : Annyeong, ini dia FF oneshoot dengan cast Yoona my ultimate bias :3 kalau gasuka, gausah dibaca sama gausah ngebash ya, ini cuma cerita fiksi oke? Jangan lupa dikomen ya FF oneshoot pertama author ini._. okedeh, selamat membaca ya readers..

 

Copyrighted ©hwangahra 2013 All Right Reserved

 

***

“Yoong, hari ini kau jadi kan menemaniku?” suara khas milik Choi Sooyoung terdengar begitu sangat antusias ditelinga seorang Im Yoona.

“Ke acara double date itu?” tanya Yoona sedikit polos.

“Ne, tentu saja. Aku dan namja yang bernama Kris itu sudah janjian disebuah cafe. Ia akan datang bersama teman namjanya. Makanya aku mengajakmu Yoong”

“Jadi… hanya karena namja yang bernama Kris itu mengajak temannya, kau langsung menyebut acara pertemuan itu sebagai double date??” ucap Yoona sambil menghela nafas panjang. Tidak habis pikir dengan pola pemikiran Sooyoung.

“Aigo Yoong, tetap saja itu terlihat seperti double date bukan? Aku bersama Kris, dan kau bersama teman namjanya Kris, eotthe?”

“Tapi… Soo.. bagaimana dengan Sehun..”

“Bukankah kau memang ingin membuat Sehun jadi cemburu dan segera menembakmu? Jadi sebaiknya, kau berkenalan saja dengan namja itu, setelah kalian dekat, tunjukkan kemesraan kalian didepan Sehun. Aku yakin lambat laun Sehun akan menyadari perasaannya kepadamu Yoong”

“Aish.. baiklah”

***

Yoona dan Sooyoung melangkahkan kaki mereka kedalam cafe bernuansa klasik dikawasan Myeondong. Begitu masuk, Sooyoung segera mengedarkan pandangaanya, mencari sesosok namja bertubuh tinggi dengan rambut pirang yang belum lama ini ia kenal lewat sebuah situs di dunia maya. Namja yang beberapa hari ini terus memenuhi pikirannya. Namja yang bisa membuat seorang Choi Sooyoung langsung jatuh cinta meskipun baru beberapa kali berinteraksi. Namja itu adalah Kris Wu.

“Ya, itu dia” seru Sooyoung seraya melambai-lambai kan tangannya ke arah Kris.

Yoona pun segera mengikuti langkah Sooyoung menuju ke arah meja Kris. Setelah sampai, akhirnya mereka pun duduk berhadapan.

“Annyeong, apa kabar?” ucap Sooyoung sambil mengulurkan tangannya ke arah Kris, dan Kris pun menyambut uluran tangan Sooyoung, “Baik, bagaimana denganmu?”

“Ne, tentu saja baik.” Sangat baik Tuan Wu. Karena hari ini aku bisa bertemu denganmu. Astaga, ternyata kau sangat tampan. lebih tampan dibandingkan dengan yang ada difoto.Batin Sooyoung.

“Oh ya, kenalkan, ini temanku Im Yoona, dan…” ucapan Sooyoung sengaja dipanjangkan

“Kenalkan juga, dia temanku, Xi Luhan” ucap Kris menyambung kalimat Sooyoung. Benar-benar sehati.

“Annyeong, Im Yoona imnida. Bangapseumnida” ucap Yoona sambil tersenyum seraya membungkukkan badannya ke arah Kris dan namja yang berada dihadapannya. Xi Luhan.

“Xi Luhan. Bangapsemunida” ucap Luhan tanpa tersenyum sedikitpun.

Aish.. diluar dugaanku, ternyata dia namja yang sangat dingin. Batin Yoona

“Oh ya, kalian ingin memesan apa? Aku dan Luhan sudah memesan beef roaster dan pasta” ucap Kris

“Aku ingin makan beef steak saja, dan kau Yoong?” tatapan Sooyoung beralih ke arah Yoona yang duduk disebelahnya.

“Ngg.. aku.. aku.. ingin kebelakang sebentar. Tolong pesankan apapun makanan untukku, terserah padamu saja Soo”

***

                Astaga.. acara kencan macam apa ini? Aku hanya menjadi obat nyamuk disini. Oh pintar sekali kau Kris Wu. Apanya yang kau bilang gugup? Kau terlihat begitu tenang menghadapi yeoja yang bernama Sooyoung ini. Jadi, sebenarnya untuk apa aku menemanimu? . Luhan hanya bisa menggerutu dalam hati sambil sesekali melirik Kris dan Sooyoung yang kini tengah bermesra-mesraan disebelahnya. Keadaan ini benar-benar membuatnya mati kutu.

Lalu.. dimana yeoja yang bernama Im.. Im.. aish, aku lupa namanya siapa. Kenapa dia tidak kembali-kembali juga?  Batin Luhan.

“Aaaah.. sebaiknya aku pindah ke meja lain saja. Takut mengganggu kalian berdua” akhirnya Luhan terpaksa berpindah tempat, ketika melihat gelagat Kris yang tidak begitu nyaman melihat dirinya berada disana bersama dengan Kris dan juga Sooyoung. Luhan mengerti, bukan maksud Kris untuk mengusir, tapi memang rencana awalnya adalah Kris akan mengutarakan perasaannya kepada Sooyoung hari ini juga.

***

                Yoona berjalan cepat kearah meja Sooyoung dan Kris. Namun ia melihat Luhan yang melambaikan tangan ke arahnya, mengisyaratkan agar ia duduk dimeja yang kini ia tempati. Berdua, bersama Luhan.

“Kenapa.. kita pindah kesini?” tanya Yoona ketika ia sampai dihadapan Luhan

Luhan hanya menatap sekilas ke arah Yoona lalu kembali terfokus pada ponsel yang kini ada didalam genggaman tangannya seraya berkata, “Kalau disana, kita akan mengganggu Kris mengungkapkan perasaannya didepan temanmu itu. Jadi, jangan mengganggu mereka”

“Mwo?? Jadi Kris akan menembak Soo??” tanya Yoona sedikit berteriak

“Tidak bisakah kau berteriak dengan suara sekeras itu Nona?” ucap Luhan datar

“Ne, mianhae..” ucap Yoona sambil tertunduk, merasa sedikit bersalah

“Oh ya, lalu apa makanan yang Sooyoung pesankan untukku?” sambung Yoona dengan nada ceria yang sangat berbeda dari yang tadi.

Luhan membulatkan matanya. Benar-benar yeoja aneh. Sedetik raut wajahnya terlihat begitu muram, sedetik kemudian raut wajahnya terlihat begitu berseri-seri.

 “Aku tidak tahu. Nanti juga pesananmu akan datang”

“Hmm.. baiklah.. lalu, sekarang kita akan melakukan apa?” tanya Yoona dengan muka polosnya

Lagi-lagi Luhan hanya bisa membulatkan matanya heran, “Maksudmu?” tanya Luhan

“Maksudku, kurasa aku akan bosan jika hanya berdiam diri saja disini” ucap Yoona

“Entahlah, yang jelas aku tidak akan melakukan apapun” ucap Luhan, apalagi bersama yeoja yang tidak kukenal. Tambah Luhan dalam hatinya

“Aish..” desis Yoona sambil menggembungkan pipi, tanda ia mulai terlihat kesal. Yoona hanya bisa menopang dagunya sambil menunggu pesanannya datang.

Aaaaah… kenapa dia begitu dingin?? Yoona mulai memanyunkan bibirnya.  Kalau seperti ini caranya, bagaimana bisa aku bermesraan bersamanya didepan Sehun.Yoona mulai mengetuk-ngetukkan jari telunjuknya didekat pelipisnya tanda sedang berpikir.  Hmm… sepertinya rencana ini harus kubatalkan.Yoona hanya mengangguk-angguk kecil sambil mengepalkan kedua tangannya.  Sedari tadi Yoona tidak menyadari bahwa dirinya menggugam dalam hati sambil menampakkan ekspressi wajah yang sepersekian detiknya akan berubah seiring dengan gumamannya itu.

Entah Yoona sadari entah tidak, namun sejak daritadi Luhan terus memperhatikan Yoona. Luhan hanya terkekeh pelan ketika mendapati Yoona bisa mengubah ekspressi wajahnya dengan begitu cepat. Asal tahu saja, meskipun memang benar setengah perhatiannya tertuju pada ponsel yang digenggamnya, namun Luhan sama sekali tidak pernah benar-benar melepaskan perhatiannya dari Yoona. Yeoja yang ada dihadapannya, yang menurutnya benar-benar… lucu.

“Permisi tuan, apakah anda memesan pasta dan orange juice?” tiba-tiba saja seorang pelayan menghampiri meja yang Luhan dan Yoona tempati

“Ne, taruh saja disini” ucap Luhan sambil menepuk-nepuk meja.

“Baik, selamat menikmati Tuan” ucap pelayan itu sambil menaruh sepiring pasta dan segelas orange juice diatas meja seraya beranjak meninggalkan Luhan dan Yoona

“Ah tunggu, kapan yah pesananku akan datang?” tanya Yoona sambil menahan tangan pelayan itu

“Sebelumnya maaf nona, tapi memangnya apa yang anda pesan?”

“Ngg.. aku.. aku tidak tahu..” Yoona baru teringat, yang memesankan makanan untuknya itu Sooyoung, jadi ia tidak tahu apa yang Sooyoung pesan untuknya.

Sang pelayan hanya terkekeh pelan melihat tingkah Yoona, “Kalau begitu, bagaimana jika nona memesan lagi yang lain?” tawar pelayan itu ramah

“Hmm.. benar juga, kalau begitu aku ing—“

Belum sempat Yoona menyelesaikan kalimatnya, namun tiba-tiba saja Luhan memotongnya, “Tidak usah terimakasih, kami akan segera pulang sebentar lagi, jadi tolong kau kembali bekerja lagi saja”

Pelayan tadi pun menatap sedikit tidak suka ke arah Luhan, lalu kembali bertanya kepada Yoona, “Benarkah begitu tidak apa-apa nona?”

Yoona yang ditanya hanya bisa memberikan death glare yang lucu ke arah Luhan. Death glare dengan pipi yang digembungkan. Benar-benar menggemaskan.

Luhan yang ditatap Yoona pun hanya bisa menahan tawa kecilnya. Setelah berdeham, Luhan pun kembali memasang wajah datar lalu berkata, “Apa?”

“Aish.. Mollayo!” ucap Yoona sambil menyilangkan tangannya didepan dada

“Hmm, baiklah, kalau begitu aku tidak jadi memesan. Maaf jika mengganggu waktu bekerjamu, ne?” ucap Yoona dengan raut wajah menyesal kepada pelayan tadi

“Ahahaha, tenang saja nona” ucap sang pelayan

“Ah ya, gomawoyo… Jong In-ssi?” ucap Yoona sambil berusaha membaca name tag yang menempel dibaju sang pelayan.

Sang pelayan pun tanpa sadar mengangkat sudut bibirnya. Mengukir senyum manis diwajah tampannya. “Cheonmaneyo, nona” ucapnya sambil beranjak pergi dari hadapan Yoona.

Setelah memastikan sang pelayan pergi menjauh, Yoona pun menatap Luhan sambil berkata, “Ya! apa yang kau lakukan sih?! Aku kan hanya ingin memesan makanan saja, apa kau tahu aku belum makan siang, Hah?!” ucap Yoona bertubi-tubi

“Ya, ya, kalau begitu kenapa tadi kau menuruti perintahku? Kenapa tidak jadi memesan? Padahalkan bisa saja kau memesan kembali makananmu” ucap Luhan tenang

Yoona termenung, menyadari perkataan Luhan yang memang terbukti benarnya. Hm.. benar juga, kenapa tadi aku menuruti perintah namja ini?

“Hmm.. benar juga, kenapa tadi aku menuruti perintah namja tampan penuh kharisma yang ada didepanku sekarang ini? Raut wajahmu berkata seperti itu loh, benarkan, nona? Hahaha ” ucap Luhan diakhiri tawa penuh kemenangan.

Yoona merasakan panas menjalari pipinya, ooh astaga, jangan katakan pipiku sekarang terlihat memerah?

“E-enak saja, aku ti- tidak mengatakan itu!” ucap Yoona gelagapan, benar-benar heran mengapa Luhan bisa membaca isi hatinya

“Jeongmal?” tanya Luhan sambil mencondongkan tubuhnya ke arah Yoona yang ada diseberangnya.

“Tapi aku tidak pernah berkata kau itu namja tampan penuh kharisma!” ucap Yoona sedikit berteriak

“Right! Itu artinya tebakanku benar bukan? Hahaha”

“Aish.. kau in—“ Yoona tidak sempat menyelesaikan kalimatnya, karena lagi lagi terpotong, dan kali ini terpotong oleh suara yang berasal dari perutnya yang minta diisi.

Astaga.. ini – benar-benar- memalukan.. batin Yoona sambil menggigit bibir bawahnya

“Hahahahaha, sudahlah, katanya kau lapar kan? Ini makan saja” ucap Luhan sambil mendorong piring berisi pasta miliknya kehadapan Yoona.

“Jinjja? Aku boleh memakan ini?” tanya Yoona dengan mata berbinar

“Pffttt” Luhan hanya bisa menahan tawanya yang hampir meledak. Entahlah, melihat Yoona yang baru saja terlihat sangat jengkel padanya, hanya dengan sogokan sepiring pasta, Yoona bisa langsung terlihat begitu ceria kembali.

“Ne, makanlah yang banyak, biar kau makin gendut. Hahaha” ucap Luhan sambil tersenyum jahil

Yoona tidak mau ambil pusing, yang ada dipikirannya hanyalah menyantap sepiring pasta yang kini telah tersaji dihadapannya.

“Selamat makaaaaan” ucap Yoona dengan semangat

Luhan hanya tersenyum tipis melihat tingkah Yoona yang seperti anak-anak. Hm, kenapa tadi aku melarangnya untuk memesan kembali makanan ya? Entahlah, yang jelas aku merasa tidak suka ketika pelayan namja itu tertawa dan betah berlama-lama ketika melihat tingkah polos yeoja ini. Aku merasa.. aku cemuburu.Bukankah –untuk sekarang– akulah yang berhak melihat tingkahnya yang lucu itu… Hah?! Tunggu! Apa yang kubilang tadi?  Cemburu?

“Hei nona, kenapa makanmu cepat sekali? Apakah kau sangat lapar?” tanya Luhan mengalihkan isi hatinya yang kini tengah dipenuhi dengan satu kata “CEMBURU”.

“Mwoya? Jangan panggil aku dengan sebutan nona terus, aku punya nama tahu!” ucap Yoona

“Eh mian, aku lupa namamu” ucap Luhan sambil menggaruk-garuk tengkuknya yang tidak gatal

Yoona hanya bisa menggembungkan pipinya tanda kesal. Apa maunya namja ini sih?

“Namaku Im Yoona. Panggil saja Yoona, dan kau harus selalu ingat itu, Arra Xi Luhan?” ucap Yoona sedikit jengkel

Im Yoona.. Batin Luhan

Luhan hanya mengangguk sambil tersenyum tipis tanda mengerti.

Dan satu hal yang baru Yoona sadari, senyuman Luhan benar-benar membuatnya terpesona. Sangat-sangat terpesona.

***

“Soo.. Gomawo” ucap Yoona sambil menghambur memeluk Sooyoung

“Mwo? Kau kenapa Yoong? Ah! I got it, ini pasti berhubungan dengan namja yang bernama Xi Luhan itu kan?” ucap Sooyoung menggoda

“Ne, kau benar. Dan kau tahu? Pulang sekolah nanti dia akan menjemputku”

“Jinnja? Wah sayang sekali, kalau begitu aku tidak jadi mentraktirmu makan siang sesuai janjiku kemarin”

“Ne, hahaha tenang saja. Kau bisa mentraktirku kapan-kapan. Lebih baik kau pulang saja bersama pacar barumu itu” ucap Yoona dengan senyum jahil.

“Aish.. baiklah, Hmm, sepertinya rencanamu berjalan lancar Yoong”

“Ne, begitulah” ucap Yoona diiringi senyum yang lebar

***

“Annyeong, apakah kau sudah menunggu lama?” tanya Yoona dengan nafas terengah-engah, kentara sekali ia habis berlari menghampiri namja yang tengah bersandar ditembok yang tak jauh dari gerbang sekolahnya itu.

“Hmm.. lumayan” ucap namja itu sambil sibuk memainkan ponselnya

“Astaga Xi Luhan! Bisakah kau berhenti memainkan ponselmu dan menatapku sejenak??” ucap Yoona sedikit berteriak

“Wae?” ucap Luhan dingin

Yoona hanya menggembungkan pipinya tanda ia mulai kesal, dan itulah yang ingin Luhan lihat saat ini.

“Ahahaha. Teruslah memasang wajah seperti itu. Kau terlihat sangat bulat” ucap Luhan sambil berjalan santai masuk kedalam mobil porsche hitam miliknya yang tengah terparkir sempurna dibelakangnya.

“Kau bilang aku bulat?! Ya! Tunggu!” ucap Yoona seraya ikut masuk kedalam mobil.

“Hei, siapa yang menyuruhmu duduk dikursi itu?” tanya Luhan ketika Yoona sudah duduk dikursi sebelahnya.

“Memangnya aku harus duduk dimana?” tanya Yoona dengan polosnya

“Di bagasi mobil” ucap Luhan disambung dengan tawanya yang keras

“Aish..kau ini..”

“Astaga, kenapa kau ini sangat mudah untuk dikerjai sih?” ucap Luhan setelah berhasil meredakan tawanya

“Tapi kau suka kan?” tanya Yoona dengan wajah menggoda

Luhan termenung sejenak menatap wajah Yoona.

“Ya, kau benar” ucap Luhan sambil mulai menjalankan mobilnya.

Kini Yoona yang terpaku menatap Luhan yang tengah fokus mengemudi disebelahnya

“Ha..haha.. kau ini lucu sekali sih Xi Luhan. Mengapa kau meng-iya-kan pertanyaanku? Hahaha..” ucap Yoona tanpa menghentikan tawanya—tawa yang dipaksakan—. Yoona sedikit, ah bukan, Yoona sangat kaget. Apa mungkin Luhan benar-benar menyukainya?

“Karena, itu memang benar”

“Ma.. maksudmu?”

“Aish.. aku lupa, kau ini terlalu bodoh”

“Ya! Jangan mengejekku!” ucap Yoona sambil menghembuskan nafas kesal

Luhan mendadak memberhentikan mobilnya dan menepikannya dipinggir jalan.

“Kau pasti pura-pura tidak mengertikan Im Yoona?” kali ini Luhan menatap lurus ke arah Yoona yang berada disebelahnya

“Aku semakin tidak mengerti, sebenarnya kau membicarakan apa sih?” Yoona bertanya balik pada Luhan

Err.. haruskah aku mengatakannya sekarang? .Batin Luhan

“Ya, katakan saja sekarang” ucap Yoona

“Tunggu, bagaimana kau bisa menjawab pertanyaan yang ada didalam hatiku?” Luhan hanya bisa membulatkan matanya. Pipinya mulai terasa panas saat ini. Kejadiannya benar-benar terbalik saat ia dan Yoona berada di cafe.

“Itu terlihat jelas dari raut wajahmu” ucap Yoona sambil tersenyum jahil.

Hmm,  Baiklah, tenangkan hatimu Xi Luhan..

“Hmm, aku hanya mengatakan ini sekali saja, jadi tolong dengarkan baik-baik” ucap Luhan yang disambung dengan tarikan nafasnya.

Kini ia menghela nafas panjang berusaha menenangkan detak jantungnya yang tak karuan.

“Saranghae” satu kalimat singkat itu begitu lancar mengalir dari mulut seorang Xi Luhan.

 “Mwo?” Yoona menatap Luhan dengan polos. Sejujurnya, kini detak jantungnya berpacu dengan cepat, pipinya mulai bersemu merah. Benar-benar berkebalikan dengan wajahnya yang terlihat polos seakan tidak mengerti apa-apa. Perasaannya benar-benar begitu senang. Xi Luhan mengatakan ‘Saranghae’ padanya? Oh astaga, apa ini mimpi? Jika iya, tolong jangan coba-coba untuk mencubitku agar aku terbangun. Jebal.. Teriak Yoona dalam hatinya.

“Hei, jawablah” ucap Luhan yang kini kembali dengan wajah datar yang biasa ia perlihatkan.

 “Kau tidak bertanya apapun padaku tadi, jadi kurasa.. aku tidak perlu menjawab apa-apa” ucap Yoona diiringi seringai jahil yang tercetak diwajah cantiknya.

“Tung—ap? Apa kau bilang? Argh..” Luhan menepuk jidatnya. Tak disangka kalau untuk urusan seperti ini, Yoona cukup pintar juga, tak sepolos yang ia bayangkan.

“Hmm.. jadi, kau mau atau tidak?” tanya Luhan sambil menggaruk-garuk tengkuknya.

“Mau? Mau untuk apa?” tanya Yoona tanpa sedikitpun menghilangkan seringai jahilnya itu.

“Im Yoona astaga, apa aku harus menjelaskannya lagi padamu?”

“Ne, tentu saja, aku kan bodoh. Itu yang kau bilangkan?” ucap Yoona sambil menjulurkan lidah kecilnya.

“Haish.. baiklah. Ehem..” Luhan berdeham sejenak.

“Would you be mine Im Yoona?” ucap Luhan sambil menatap lekat-lekat wajah cantik Yoona.

Hati Yoona sedikit mencelos. Apakah aku harus menerimanya?

Yoona hanya mengangguk-angguk kecil sambil tersenyum manis. Namun dibalik senyum manisnya itu ia masih menyimpan keragu-raguan.

Luhan balas tersenyum sambil mengecup puncak kepala Yoona.

Kau tahu Im Yoona? Saat ini aku merasa menjadi namja yang paling beruntung didunia. Dan itu karena.. sekarang kau sudah menjadi milikku.

***

Hari demi hari pun Yoona lewati selama menjadi yeojachingu Luhan. Awalnya, ia memang ragu untuk menerima Luhan. Bukankah ia masih menyukai Sehun? Pertanyaan itulah yang selalu mengganggunya dulu. Namun, seiring berjalannya waktu, rasa sukanya kepada Sehun semakin berkurang.  Yoona menyadari bahwa namja yang kini ada dihatinya hanya satu. Xi Luhan. Sayangnya, sampai detik ini, Yoona tidak pernah memberitahu siapapun —termasuk Sooyoung—bahwa sekarang ia sudah berpacaran dengan Luhan.

Hampir setiap hari Luhan akan menjemput Yoona ketika pulang sekolah. Yoona sangat menyukai itu, apalagi Luhan selalu bertingkah seakan-akan tidak peduli padanya, namun nyatanya? Luhan sangat peduli. Luhan berbeda dengan namja-namja lain yang pernah Yoona temui. Ia mempunyai cara lain untuk menyampaikan rasa sayangnya itu dan Yoona pun bisa merasakannya.

Seperti hari ini juga, Luhan kembali menjemput Yoona. Menunggu yeojachingunya itu ditempat yang sedikit jauh dari gerbang utama sekolah. Sebenarnya, Luhan sendiri sedikit bingung. Mengapa Yoona menyuruhnya menunggu ditempat yang jauh dari gerbang sekolahnya itu? Bukankah itu malah membuat Yoona berjalan cukup jauh untuk sampai ke tempatnya? Luhan sempat berpikir bahwa Yoona tidak mau orang lain mengetahui dirinya dan Yoona berpacaran. Apa Yoona malu berpacaran dengannya? Oh astaga.. tidak mungkin ia malu berpacaran dengan namja setampan diriku.Batin Luhan

“Annyeong chagi. Ayo sekarang kita pulang” ucap Yoona yang kini berada dihadapan Luhan.

“Tunggu, aku ingin bertanya padamu” ucap Luhan sambil menatap Yoona serius.

“Wae?” ucap Yoona dengan tampang polosnya yang selalu berhasil membuat jantung Luhan berdetak dua kali lebih cepat. Imut sekali Ya Tuhan.

“Kenapa.. kau menyuruhku menunggumu ditempat ini? Kenapa aku tidak boleh menunggumu didepan gerbang sekolahmu?”

Yoona cukup kaget mendengar pertanyaan Luhan, namun ia kembali memasang wajah polosnya. “Ng.. itu.. karena.. aku tidak mau kau disukai oleh siswi-siswi disekolahku. Mereka kan terkenal sangat centil jika melihat namja tampan. Dan aku takut.. kau malah menyukai salah satu dari mereka. Atau mungkin kau juga akan selingkuh?? Pokonya aku tidak mau!” ucap Yoona sambil menggembungkan pipinya.

Luhan hanya terkekeh pelan melihat tingkah yeojanya yang begitu lucu. Ya Tuhan, beruntung sekali ia bisa memiliki yeoja yang sangat lucu seperti seorang Im Yoona.

“Berarti secara tidak langsung kau mengatakan aku tampan bukan?” tanya Luhan dengan senyum jahil

“Ng.. menurutmu?” Yoona bertanya balik

“Hei, berhentilah bertanya balik padaku seperti itu”

Kini giliran Yoona yang terkekeh pelan. Sejujurnya, bukan itu alasan utama Yoona. Yah.. meskipun alasannya tidak sepenuhnya benar, setidaknya ia tidak benar-benar berbohong kepada Luhan kan?

***

Yoona kini tengah menunggu Luhan ditaman dekat gerbang sekolah. Taman kecil yang cukup terawat bersih yang memang biasa ditempati murid-murid saat sedang menunggu jemputannya. Tapi diingatkan sekali lagi! Yoona tidak menunggu jemputannya, ia menunggu pacarnya. Xi Luhan. yang sampai detik ini belum menampakkan batang hidungnya.

Hmm tumben sekali ia telat menjemputku. Bukankah biasanya malah ia yang menungguku keluar dari gerbang sekolah? .Batin Yoona.

Yoona kemudian mengeluarkan ponsel dari dalam tasnya untuk menghilangkan kejenuhannya. Sampai-sampai ia tidak menyadari sosok seorang Choi Sooyoung tengah berjalan ke arahnya.

“Yoong!” ucap Sooyoung seraya menepuk pundak Yoona

“Aah! Soo, kau mengagetkanku saja” ucap Yoona

“Habisnya kau serius sekali dengan ponselmu. Oh ya, ada yang ingin kutanyakan padamu Yoong, tapi kau harus jujur ya?”

“Ne, apa itu?”

“Kulihat.. kemarin kau dan Luhan pulang bersama dengan mobilnya. Apakah itu artinya rencanamu berjalan dengan baik?” tanya Sooyoung dengan mata menyelidik.

“Ng.. ng..” Yoona sedikit menimbang-nimbang, apakah Sooyoung sahabatnya ini harus ia beritahu bahwa sebenarnya ia sudah melupakan rencananya itu dan kini ia dan Luhan sudah berpacaran. Ia sadar, ia yang sekarang benar-benar menyukai Luhan. Bukan Sehun ataupun yang lain.

“Hmm.. sebenarnya aku dan Luhan itu sudah berpacaran” ucap Yoona dengan suara pelan namun masih bisa ditangkap oleh telinga Sooyoung.

“Jeongmal?! Sejak kapan? Kenapa tidak memberitahuku Yoong?!”

“Ng.. itu.. ceritanya panjang. Ne, mianhae aku tidak memberitahumu Soo”

“Ya, baiklah. Tapi itu artinya rencanamu berjalan lancar Yoong. Jika kau berpacaran dengan Luhan, itu artinya kau bisa dengan mudah menunjukkan kemesraanmu didepan Sehun tanpa harus membuat Luhan curiga bukan?” ucap Sooyoung sambil menatap Yoona

Yoona yang ditatap hanya menghembuskan nafas panjang. Kini, ia benar-benar yakin saat ini juga ia harus menjelaskan semuanya kepada Sooyoung. Menjelaskan bahwa ia sudah tidak menyukai Sehun. Dan ia benar-benar menyukai Luhan.

“Setelah itu aku yakin Sehun akan menyadari perasaannya padamu. Nah, jika Sehun akhirnya menembakmu, kau harus segera memutuskan Luhan agar kau bisa jadian dengan Sehun.” Ucap Sooyung.

“Memutuskanku agar bisa jadian dengan namja lain?” suara dari arah belakang berhasil membuat Yoona dan Sooyoung terlonjak kaget.

“Lu.. Luhan? Se.. sejak kap—?”  ucap Yoona dengan wajah yang kini terlihat benar-benar pucat pasi.

“Sejak kapan aku ada disini?” potong Luhan cepat, “Sejak kalian menyebut-nyebut namaku”

Sementara Sooyoung yang duduk disebelah Yoona hanya bisa menelan salivanya yang terasa begitu berat.

“Hmm.. pintar sekali kalian nona-nona cantik. Tapi sayang, sepertinya rencanamu tidak akan pernah berhasil Im Yoona. Kita sudahi saja hubungan ini” ucap Luhan dingin sambil pergi meninggalkan Yoona dan Sooyoung yang masih terpaku ditempatnya.

“Yoong.. aku.. mian..” akhirnya Sooyoung membuka suara setelah beberapa detik terdiam

“Yoong!” Sooyoung hanya bisa memeluk Yoona ketika melihatnya telah meneteskan butiran-butiran kristal bening yang kini tengah mengaliri pipinya yang putih. Yoona menangis. Menangis tanpa suara. Merutuki kebodohannya sendiri. Ia tidak bisa menyalahkan Sooyoung. Ini semua salahnya. Salahnya yang tidak pernah berani jujur.

***

Sooyoung kini mengerti. Kemarin Yoona sudah memberikannya penjelasan. Penjelasan panjang lebar yang benar-benar membuatnya membuka mata hatinya. Sudah sangat jelas, Yoona menyukai Luhan, begitupun sebaliknya. Berarti.. kejadian kemarin benar-benar hanya salah paham.

“Yoong, bagaimana keadaanmu?” ucap Sooyoung menghampiri Yoona yang baru saja memasuki kelas. Sooyoung sedikit prihatin dengan keadaan Yoona pagi ini. Matanya sedikit bengkak dan tubuhnya sangat lemas.

“Aku baik-baik saja” ucap Yoona dengan senyum yang dipaksakan.

“Kau.. benar-benar tidak ingin meluruskan kesalah pahaman ini?” tanya Sooyoung hati-hati

“Sejujurnya aku mau, tapi.. kau sudah tahu kan? Kini Luhan benar-benar menghindariku. Semua nomor miliknya tidak aktif, baik itu ponsel maupun telpon rumah”

Sooyoung menghela nafas panjang. Ia benar-benar membutuhkan Kris. Meskipun temannya dan teman Kris —Luhan— sudah putus, bukan berarti hubungannya dengan Kris ikut putus juga kan?

***

“Soo.. ini kan?” Yoona menatap sejenak cafe yang kini berada dihadapannya. Cafe tempat ia dan Luhan pertama kali bertemu. Pulang sekolah tadi ia memang diajak Sooyoung untuk menemaninya makan siang, tapi.. ia tidak pernah menyangka Sooyoung akan mengajaknya ke cafe ini.

“Sudah, ayo masuk” ucap Sooyoung sambil melangkahkan kaki jenjangnya ke dalam cafe.

Yoona hanya terfokus mengikuti langkah kaki Sooyoung. Dan, akhirnya Sooyoung berhenti.

“Annyeong, sudah menunggu lama chagi?” ucapan Sooyoung tadi berhasil menarik perhatian Yoona dan langsung ia arahkan pandangannya itu ke meja dihadapan Sooyoung.

 Yoona tidak sadar bahwa kini ia menahan nafasnya. Di meja itu.. sudah duduk dua orang namja, Kris yang tengah mengobrol dengan Sooyoung dan.. Luhan yang tengah menatapnya juga Sooyoung. Yoona hanya bisa memalingkan muka ketika manik matanya beradu dengan manik mata Luhan. Seperti yang jelas tergambar dari raut wajah Luhan, namja itu sama kagetnya dengan Yoona. Namun, raut kekagetannya itu kembali ia ubah dengan raut wajah datar malah lebih terkesan dingin.

“Kris.. kau..” desis Luhan kecil yang masih bisa Kris dengar

“Jangan coba-coba untuk pergi” ucap Kris tajam

“Baiklah, aku dan Sooyoung akan pindah ke meja lain agar kalian tidak mengganggu kemesraan kami berdua” ucap Kris sambil menarik tangan Sooyoung, menjauh dari hadapan Luhan dan Yoona.

Yoona terlihat sedikit panik ketika Sooyoung dan Kris pergi, namun ia melihat Sooyoung tersenyum ke arahnya seraya mengepalkan tangan memberikannya semangat.

Ya, aku tidak mau terjadi kesalahpahaman. Meskipun pada akhirnya kami memang tidak akan bersatu, setidaknya aku sudah mencoba untuk jujur. Pada Luhan dan pada diriku sendiri. Batin Yoona

Yoona menarik nafas panjang, lalu menghembuskannya perlahan.

“Luhan.. sebenarnya..”

“Cepat jelaskan” ucap Luhan dingin

“Aku tahu.. kau marah.. kau pasti benci padaku kan? Yah.. itu memang pantas kudapatkan” ucap Yoona dengan suara sedikit bergetar.

“Tapi.. perlu kau tahu.. kejadian kemarin adalah sebuah kesalahpahaman..”

Luhan hanya menatap layar ponselnya. Sama sekali tidak berminat menatap wajah Yoona yang ada dihadapannya itu.

“Awalnya.. aku memang berniat memanfaatkanmu.. agar aku bisa jadian dengan namja yang kusukai”

Seketika hati Luhan memanas mendengar Yoona mengucapkan kalimat itu.

“Sudah kuduga. Ternyata kau yeoja murahan ya” ucap Luhan seraya bangkit dari posisi duduknya bersiap meninggalkan Yoona. Sooyoung yang memperhatikan hendak berjalan ke meja Luhan dan Yoona, namun dengan segera tangan Kris menahan tangannya. Sooyoung menatap Kris, dan Kris hanya menggelengkan kepalanya singkat.

“Tapi, tapi itu awalnya! Terserah kau mau menganggapku apa. Yeoja murahan? Tidak memiliki hati? Jahat? Terserah.. tapi tolong.. dengarkan penjelasanku sampai akhir” pinta Yoona dengan mata yang sudah mulai berkaca-kaca.

Luhan terpaku menatap Yoona. Dengan segala pertimbangan, akhirnya Luhanpun kembali ke tempat duduknya.

“Saat kau menembakku, awalnya aku ragu untuk menerimamu.. dari kesan pertama kita bertemu, kau adalah namja yang dingin.. namun, setelah mengenalmu lebih dekat, ternyata.. kau adalah namja baik yang sangat perhatian..” Yoona berhenti berbicara sejenak, membiarkan butiran-butiran kristal bening membasahi pipinya.

“Dan.. kau tahu? ketika aku mulai mengenalmu lebih dekat.. hingga saat ini.. hanya kau namja yang aku sukai.. Bukan yang lain..”

“Hanya satu namja yang ada dihatiku.. yaitu, kau.. Xi Luhan.” ucap Yoona sambil menundukkan kepalanya. Tidak berani menatap wajah Luhan yang kini tidak tahu seperti apa.

Hening. Tak ada yang bersuara diantara mereka. Hanya isakan tangis dari seorang Im Yoona lah yang terdengar saat ini.

“Kau sudah mencoba jujur..”

Perkataan Luhan tadi sontak membuat Yoona mendongakkan kepalanya menatap Luhan, dan lebih terkejutnya lagi ketika ia mendapati Luhan tengah tersenyum ke arahnya.

“Kau.. sudah tidak marah?” tanya Yoona

“Siapa yang berkata seperti itu?” tanya Luhan balik

Luhan mengikuti kebiasaannya. Membalikkan pertanyaan. Seketika Yoona merasa lucu sendiri akan sadar hal itu.

“Hei, berhentilah bertanya balik seperti itu” ucap Yoona mencoba mengikuti kata-kata yang biasa Luhan lontarkan kepadanya jika ia mulai membalikkan pertanyaan.

Hening kembali menyelimuti. Namun seketika..

“HAHAHAHAHAHAHAHA” sontak mereka berdua tertawa lebar. Membuat Kris dan Sooyoung yang berada tak jauh dari mereka langsung saling pandang dan tersenyum penuh arti.

“Jangan pernah menangis dihadapanku lagi, karena kau terlihat sangat jelek. Yah, meskipun kau tidak pernah terlihat cantik” ucap Luhan sambil menjulurkan lidah kecilnya

“Ya! Kau menyebalkan sekali sih!” ucap Yoona sambil menghapus air mata yang masih tersisa dipipinya diiringi tawa kecil yang sesekali keluar dari mulutnya.

“Nah, kalau begitu ayo!” ucap Luhan beranjak dari duduknya, menghampiri Yoona sambil mengulurkan tangan.

“ Memang kita mau kemana?” tanya Yoona polos.

“Kita pulang” ucap Luhan

“Eeh? Aku tidak mau pulang, dirumahku tidak ada siapa-siapa” ucap Yoona menggeleng kepalanya kuat-kuat.

“Hei, siapa yang bilang kita akan pulang kerumahmu?”

“Lalu.. kemana? kerumahmu?” tanya Yoona dengan wajah polosnya

Luhan terkekeh pelan menatap tingkah Yoona, “Ya, tentu saja kerumah kita berdua, istriku” ucap Luhan sambil menarik tangan Yoona.

“Ya! Siapa yang mau jadi istrimu?” ucap Yoona sambil menjulurkan lidahnya imut.

“Benarkah? Tidak mau?” tanya Luhan jahil

Aku mau.. sangat mau Xi Luhan!  teriak Yoona dalam hati

“Mollayo” ucap Yoona diiringi seringai jahilnya.

Yoona dan Luhan kembali berpandangan cukup lama lalu kembali mereka berdua tertawa bersama.

Im Yoona.. kau tahu? Suatu saat nanti kau pasti akan kujadikan sebagai istriku. Pasti! Batin Luhan dalam hati sambil tersenyum menatap Yoona disebelahnya yang kini tengah beranjak keluar dari cafe sambil menggenggam erat tangannya.

FIN

 

“THOOOR!!! WOOOY, GUE SAMA SOOYOUNG DILUPAIN GITU AJA HAH??? GA DIKASIH DIALOG LAGI SAMA SEKALI?? WAH PARAH AMAT DAH!! FF APAAN INI?! GASERU WEH BAGIAN GUE NYA CUMA DIKIT!!!” Teriak Kris ditelinga author *budek weh telinga gue Kris gege-_-

“IYAAA IIIIH AUHTOR JAHAT SEKALI DEH!! KAN AKU SAMA KRIS YANG BANTU MEMPERSATUKAN LUHAN DAN YOONA!” timpal Sooyoung yang sudah berdiri disebelah Kris sambil melipat tangan didepan dada. *ampuni aku kak Soo -_-v

*Oke-oke, kisah perjalanan cinta kalian bakal author jadiin Film ko tenang aja ya Kris gege sama Kak Soo, COMING SOON : “Cinta BrontoSooKurus” buat para readers, silahkan tonton dibioskop kesayangan anda ._____.v

 

TAMAT BENERAN INI. SERIUS. UDAHAN. SUER DEH!

 

Nah, gimana FF nya? Tolong dikomen ya readers. Readers yang baik, ayo tinggalkan jejak kalian! ^^ mohon maaf itu dibawah ‘FIN’ nya ada behind the scenes, biasalah, waktu dilokasi syuting Kris gege sama Kak Soo marah-marah gaje sama author *apaini, udahan ah-_-v  #readers : author yang mulai! timpuk author#

Bye all ^^ *lambai-lambai gaje*

 

37 responses to “Fake Become Real [Oneshoot]”

  1. empat jempol .pinjem dua jempol luhan satu kata daebak saquel juseo 🙂

    1. hahaha, gomawo saeng^^ buat sequel tunggu dulu yaa, FF aku masih banyak yang numpuk nih._.

      1. kekek~ sip unnie .

  2. Aah good job!
    Sequel sookris bisa?

    1. untuk sequelnya.. hmm.. liat nanti dulu ya, FF masih banyak yang numpuk hehe._. thanks for comment^^

  3. keren ‘w’)b aku suka thor ^^ kirain ending nya luyoon bkal pisah, eh ternyata enggak hehe. pokoknya kalo cast nya yoona pasti daebak ‘-‘)b wks. ditunggu ff luyoon yg lainnya ne ^^ keep writing!! ‘-‘)9

    1. hehe, oke :3 makasih udah komen~ iya iya hehe^^

  4. Oiya unn kenapa ffnya gak dipublish juga di http://yoongexo.wordpress.com/ ? disitu kusus untuk yoona &EXo 😉

    1. iyaa, nanti kalau paket modem mencukupi (?) mau kirim hehe ._.

  5. Wah sooyoung unnie sama kris oppa secara tidak langsung jadi ‘makcomblang(?)’ nih ceritanya. hehehe sequel dong thor. Jebal~ *puppy eyes* Keep writing *.-

    1. untuk sequelnya auhtor pikirin dulu ya hehe._. iya makasih yaaa ^^

      1. Arraseo 🙂

  6. pembawaanya lebih kerasa..
    daebak deh buat ff ini. kok aku ngearasa ff kamu seru” ya. kekekeke
    saeng fawns??

    1. makasih eonni, jadi malu /.\ hehe, aku suka semua pair Yoona sih, bukan cuma Luhan doang hehe :3

      1. gitu rupanya..
        😀

        haha.. sma” nde saeng ^^

  7. so sweet thor.. daebak
    keep writing ya

    1. hehehe, ne :3 thanks for comment chingu^^

  8. annyeong. saya reader baru hehe
    wahh bagus thor hihi ~
    pengen deh ada sequelnya haha

    1. annyeong^^ fanboy bukan?._. hehe makasih 😀 mau sequel luyoon atau sookris? hahaha

  9. haha iya kok tau saya fanboy. lg pengen bisa nulis nih jadi ngintip ngintip karya org dulu haha biar bisa nulis. pengen sequel luyoon aja deh soalnya yoong ultimate biasa haha

    1. duh typo ultimate bias maksudnya ._.

      1. untuk sequel.. nanti diusahain, tapi ga janji ya._. okee semangat yaa nulis ffnya, kalo bisa bikin ff nya Yoona sama exo *lho hehe 😀

  10. Seru eonn, awalnya Yoona jahat banget maanfaatin Luhan-_- eh tapi akhirnya jatuh cinta juga :3 kayaknya untuk SooKris dibikin sequel aja, biar nggak marah-marah(?) lagi XD

    1. hehehe, banyakan yang minta seq sookris masa._. oke, diusahakan^^

  11. DAEBAKkK. . .
    Sequel.x dtnggu unN 🙂
    LuyOon Jjang !!!

    1. ada rencana sequelnya sih, tapi mungkin dipost nya masih lama._. ditunggu aja ya^^

  12. Huwaaa!! Keren *-*

    Aku kira Sehunnya bakal muncul… Ternyata nggak hehehe 🙂

    1. iya, menipu ya ceritanya? hihi._.

  13. Hhahaa seru. Sweet baget ceritanya

  14. wooaa !!!! :-O
    DAEBAK !! >_<

    sequel chingu !!
    tambahin castnya sehun 😀

    1. hehehe, kayanya kamu windeers ya? hihi^^

  15. waaaa….luhan cool…

  16. anjiiiir! seru parah ff nya! hahahhaa cuma ada beberapa bahasa yg kurang baku(?)._. but nice bgt ff ñya! kocak + romantis! aduh sumpah itu sookris lawak ajaaaa wkwkwkwk XD

    1. lol. yesss, my first ff ^^ harap maklum._. hahaha krisoo couple <333

Leave a comment