I Can’t [Chaptered/Part 2]

Image

Tittle                      : I Can’t

Author                  : Hwang Ahra

Genre                   : Romance, Friendship

Rating                   : T

Length                  : Chaptered

Main Cast            : -Im Yoona                                                         -Oh Sehun

-Kris Wu

Other Cast          : -Kim Joon Myun                                             -Seo Joo Hyun, etc

-Choi Sooyoung                                              -Park Chanyeol

Desclaimer          : This story is pure my imagination

Credit Poster       : Lee Yoong Mi eonni >> http://cafeposterart.wordpress.com                kamsha^^

Note                      : Halo semua J  Sorry for late update T^T aku seneng banget bacain komen dari para readers di chap 1 sama teaser ff ini hehe :’) ini dia chap 2 nya, hope you like. Remember it, if you not like, don’t read and don’t bash! After read please leave your comment. happy reading^^

Copyrighted ©hwangahra 2013 All Right Reserved

***

Bel pulang sekolah telah berbunyi. Yoona dengan tergesa-gesa memasukkan alat tulisnya kedalam tas. Ia harus segera keluar dari kelasnya. Jujur saja, ia tidak ingin melihat latihan dance yang dilakukan Sehun dan Seohyun yang memang dilaksanakan setiap pulang sekolah dikelasnya. Tapi mengapa? Ya, sayangnya pertanyaan itulah yang sampai saat ini masih belum terjawab oleh Yoona sendiri.

Baru saja Yoona hendak melangkahkan kakinya keluar kelas, namun ada seseorang yang menahan pergelangan tangannya. Yoona menoleh dan mendapati Seohyun tengah tersenyum ke arahnya, “Ada apa Seo?”

“Kenapa kau buru-buru sekali?” tanya Seohyun.

Yoona terlihat berpikir sejenak, mencoba mencari jawaban yang pas, “Ng..ng.. aku ada urusan”

“Benarkah? Oh ayolah, jika urusan itu tidak begitu penting, tolong bantu aku” Seohyun menggenggam tangan Yoona.

“Memang kau perlu bantuan apa? Asal.. aku tidak usah berlama-lama dikelas ini” ucap Yoona seraya melirik ke seisi kelasnya.

Seohyun tersenyum, “Tentu tidak, Yoona-ya”

***

Seharusnya Yoona menolak dari awal permintaan Seohyun. Kalau tau apa yang Seohyun minta, ia pasti langsung menolak mentah-mentah. Ya, Seohyun meminta Yoona untuk mengambil gaun di salah satu butik ternama di Korea, tapi bukan itu yang membuat Yoona menyesal untuk membantu Seohyun.

“Aku minta tolong, kau ambil bajuku untuk tampil di acara sekolah, baju itu aku pesan dibutik, dan aku ingin kau mencobanya, karena ukuran tubuh kita tidak berbeda jauh. Aku rasa kau pun bisa mencoba baju itu untukku.”  Yoona menghela nafas mengingat permintaan Seohyun tadi.

Yoona memang tertarik saat melihat gaun-gaun cantik yang berjejer rapi didalam butik. Ingin rasanya ia mencoba gaun-gaun itu dan membelinya satu. Namun, sebuah tatapan yang ia rasakan dari arah belakang membuatnya menghentikan aktivitasnya sejenak.

“Berhentilah menatapku seperti itu” ucap Yoona sambil membalikkan badan menghadap Sehun yang saat ini tengah duduk disebuah sofa khusus pengunjung.

Sehun menghela nafas panjang “Kalau begitu cepat ambil pesanan baju itu”

Yoona mendelik kesal, baru saja ia berpikir bahwa ia rindu dengan tingkah Sehun, tapi sepertinya ia salah. Kali ini tingkah Sehun kembali terlihat menyebalkan dimata Yoona, “Petugas itu sedang mencarinya, bisakah kau lebih bersabar, Tuan Oh?”

Sehun menghela nafas, kemudian ia mengalihkan pandangannya keluar jendela, “Seharusnya saat ini aku berlatih disekolah” Gumam Sehun pelan

Yoona mendengarnya, Yoona mendengar Sehun mengatakan hal itu meskipun sangat pelan. Oh, apakah sekarang Sehun menyesal mengantarkannya ke butik dan ia lebih memilih berlatih dance disekolah bersama Seohyun? Eh, tunggu, tadi Yoona memikirkan apa? Mengapa tadi Yoona merasa sedikit… kecewa.

“Ini baju pesanan yang anda maksud nona” seorang petugas memberikan sebuah mini dress cantik kepada Yoona, “Ah, ne kamshahamnida. Boleh aku mencobanya?”

“Tentu saja nona, silahkan” ucap sang petugas yang mengantarkan Yoona menuju kamar ganti.

Setelah beberapa menit mengganti baju, Yoona pun keluar dari ruang ganti lengkap dengan mini dress putih yang terpasang sempurna ditubuhnya. Mini dress dengan manik-manik berwarna perak itu membuat Yoona terlihat semakin cantik dan anggun.

“Wah, nona terlihat sangat cantik.” Sang petugas pun terkagum-kagum melihat Yoona.

Sehun yang memang duduk tak jauh dari ruang ganti pun sebenarnya sama terkagum-kagumnya dengan petugas itu melihat Yoona, hanya saja ia tidak menampakkannya.

Yoona tersenyum manis ke arah petugas butik itu, “Khamsahamnida”

“Sepertinya namjachingu nona juga sependapat denganku.” sang petugas pun melirik ke arah Sehun.

“A—ani, dia… dia  bukan namjachinguku!” ucap Yoona gelagapan seraya ikut melirik Sehun. Untung saja namja itu tidak ikut melirik ke arah Yoona, jika iya, mungkin kini wajah Yoona akan memerah.

“Mianhamnida, kukira kalian sepasang kekasih, padahal kalian terlihat sangat cocok”  sang petugas pun berkali-kali membungkuk meminta maaf.

“Ne, ne, gwencahana.” Yoona tersenyum. Sepasang kekasih? Oh, mungkin itu hanya akan ada didalam mimpi.

***

“Aku.. minta maaf” Yoona akhirnya memecah keheningan yang sedari tadi terus menyelimuti dirinya dan juga Sehun.

Sehun yang tetap fokus pada jalanan didepannya sama sekali tak melirik Yoona yang tepat berada disebelahnya, “Untuk apa kau meminta maaf?” tanya Sehun heran.

“Aku tahu, sebenarnya kau ingin berlatih disekolah, bersama.. Seohyun. Bukannya malah mengantarkanku” Yoona kini menggembungkan pipinya, entah kenapa Yoona terlihat bertingkah lebih natural jika sedang bersama Sehun. Ia bisa menunjukkan sisi kekanak-kanakannya itu didepan Sehun, namun tidak didepan yang lain.

Sehun melirik sekilas ke arah Yoona, lalu terkekeh pelan, menurutnya, Yoona terlihat imut dan.. menggemaskan. Hmm.. sudah lama juga Sehun tidak melihat ekspressi Yoona itu.

“Dasar sok tahu” masih tetap terfokus ke arah jalanan didepannya, Sehun lantas menjitak pelan kepala Yoona.

“Ya! Apa yang kau lakukan?!” Yoona mengelus-elus kepalanya.

“Seohyun yang menyuruhku untuk mengantarmu karena katanya ia bisa berlatih sendiri tanpa bantuanku.” Bukannya menanggapi perkataan Yoona yang tadi, Sehun justru memberikan alasan mengenai hal yang lain.

Yoona melirik ke arah Sehun, kini, satu yang ia tahu. Sehun benar-benar mau menuruti segala perintah Seohyun. Kenapa rasanya hati Yoona terasa begitu sakit?

***

Mobil ford putih milik Sehun kini terhenti tepat di depan sebuah rumah modern bercat putih yang terdapat di salah satu kawasan perumahan elite di kota Seoul.

“Sampai” Sehun melirik ke arah Yoona yang tepat berada disebelahnya. Ternyata yeoja itu tertidur. Sehun tersenyum sekilas. Tangan kanannya refleks bergerak ke arah Yoona, menyibak rambut coklat yeoja itu yang menutupi pipi putihnya.

Sehun menghela nafas, “Apakah kau tak pernah sadar, Im Yoona?” , lagi-lagi Sehun menatap Yoona dengan pandangan itu, pandangan mata yang terlihat begitu sayu.

Sehun baru akan mendekatkan wajahnya ke wajah Yoona, 5 centi.. 3 centi..

Namun sial bagi Sehun, sepertinya yeoja itu sudah lebih dulu terbangun, dengan segera Sehun kembali menarik tubuhnya ke posisi semula.

“Ng.. Ini dimana?” Yoona tampak membuka matanya perlahan.

“Rumahmu. Cepat turun” Sehun membuang pandangannya ke arah jendela.

Yoona hanya bisa mendengus sebal, namja disebelahnya ini benar-benar membuatnya kesal, “Ne, aku turun, terimakasih Tuan Oh.” Yoona mengerucutkan bibir pink-nya seraya membuka pintu mobil. Yeoja itu turun, tanpa sedikitpun menoleh kembali ke arah mobil ford milik Sehun.

Dan itulah yang di sayangkan, andai saja Yoona menoleh, pasti ia akan dapat melihat bagaimana seorang Oh Sehun mati-matian menyembunyikan wajahnya yang memerah.

***

Yoona kini tengah menempelkan ponsel ditelinganya, mulutnya sibuk berbicara, sesekali terdengar tawa khas Yoona setelah ia terdiam mendengarkan seseorang diseberang sana sedang bercerita.

“Ayolah Soo, beritahu aku..seperti apa Chanyeol Oppa menembakmu?” Yoona merebahkan tubuhnya di atas kasur berukuran king size di dalam kamar mewahnya.

“…..”

Yoona menggembungkan pipinya, “Dia terus sibuk didalam kamarnya, dan aku tahu pasti dia tidak akan mau memberitahuku”

“…..”

“Jinjja? Kukira Chanyeol Oppa tidak bisa romantis, hahaha” lagi-lagi tawa khas Yoona terdengar, memenuhi setiap sudut kamarnya.

“…..”

Kali ini Yoona mengernyitkan dahinya, heran. “Kris? Kenapa kau tiba-tiba menanyakan dia?”

“….”

“Mwo?!” Yoona berseru kaget, “Aku.. aku bahkan tidak tahu bahwa Kris dan Chanyeol Oppa teman satu kampus”

“…..”

“Ne, jaljayo Sooyoungie” Yoona memencet tombol merah di layar ponselnya.

Kris dan Chanyeol teman satu kampus? Kenapa.. selama ini Yoona tidak pernah tahu bahwa Oppa-nya sendiri adalah teman satu kampus namjachingu-nya? Yah.. memang selama ini Yoona tidak pernah repot-repot bertanya, dimana Kris kuliah, karena Kris sendiri tidak pernah menyinggung-nyinggung tempat kuliahnya.

Ini aneh, Kris tahu bahkan mengenal Chanyeol oppa. Ya, sewaktu Yoona ingin mengenalkan Kris pada Chanyeol, Kris dengan tegas menolak dan berkata, “Chanyeol? Ya, aku tahu. Sebaiknya aku tidak usah bertemu dengan Oppa-mu, sepertinya saat pertama melihatku, ia tidak begitu suka denganku”

Ya, waktu itu Yoona memang sedikit heran, namun sama sekali tidak ambil pusing. Ia bahkan hanya memberitahukan eomma-nya bahwa kini ia berpacaran dengan Kris, namun tidak memberitahu Chanyeol karena takut ia akan melarang Yoona dan Kris berpacaran.

Setiap pulang berkencan sampai larut malam pun, Yoona hanya berkata pada Chanyeol bahwa ia baru saja pergi jalan-jalan dengan Sooyoung –Teman SMPnya—

Tapi kali ini… Yoona harus tahu. Ya, dia harus bertanya pada Chanyeol!

***

“Oppa..” Yoona mengetuk pelan pintu kamar Chanyeol. Tidak ada jawaban ataupun sahutan dari Chanyeol.

“Oppa.. buka pintunya” kali ini Yoona mengetuk lebih keras. Namun, tetap saja tidak ada jawaban.

“Oppa.. aku ingin berbicara! Kumohon..” Yoona kini mengetuk-ngetuk pintu Chanyeol berkali-kali

Yoona mengerutkan dahinya, sebelumnya Chanyeol tidak pernah seperti ini, ia pasti selalu membuka pintu dengan cepat, paling lambat pun ia akan tetap membuka pintu kamarnya sampai pada ketukan ke-tiga.

Yoona mulai khawatir, ada perasaan cemas dalam hatinya. Jangan-jangan.. Chanyeol..

Ani!  , Yoona menggelengkan kepalanya pelan, bermaksud membuang segala pemikiran buruk tentang Oppa-nya itu.

Akhirnya Yoona pun memutuskan mengambil salah satu kunci cadangan yang ada dirumahnya.

Biasanya kunci cadangan Oppa ada di.. ah! Ini dia! , Yoona pun memegang erat kunci berwarna perak yang ia temukan didalam lemari kaca dirumahnya.

Yoona pun segera kembali ke depan kamar Chanyeol, dengan cekatan Yoona memasukkan kunci itu kedalam lubang, memutarnya dua kali, dan..

“Cklek” pintu kamar pun terbuka.

“Oppa, apa ka— AAAAAHHH!” ucapan Yoona tergantikan dengan suara teriakannya

TBC

Nah, ini dia chap 2 nya, entah kenapa jadi panjang gini ya, padahal niat awalnya pengen bikin pendek aja hehe._. abis aku kepikiran buat nambahin cast ‘Sooyoung’ sama ‘Chanyeol’ sih, jadinya makin panjang deh, ditambah lagi aku suka banget bikin momentnya ‘Yoona sebagai adik Chanyeol’ muehehehe :3

Oke, ditunggu komennya dengan sangat ya!^^

99 responses to “I Can’t [Chaptered/Part 2]”

  1. Itu Yoona kenapa teriak ya??? kepo kepo aku tuh :v

Leave a comment