I Got a (Wolf)Boy [Chaptered/Part 2]

Image

Author                  : Hwang Ahra

Cast                       : All member SNSD and EXO

Other Cast          : Find it by yourself

Genre                   : Fantasy, Romance, Friendship, School Life, etc

Rating                   : T

Length                  : Chaptered

Desclaimer          : All cast belong to God, their family and SM entertaiment, but this story belong to me.

Note                      : Annyeong readers! Finally I can finish this chapter^^ jujur aja, buat FF ini sebenernya aku buntu banget ide nya._. so, mian banget kalau kurang maksimal hasilnya, sorry too for late update, bad story, typo or many more T^T but I hope you like J remember this, If you dont like, dont bash and dont be a plagiator! Please leave your comment after read. Kamsha :3

 

Copyrighted ©hwangahra 2013 All Right Reserved

***

Suho tengah duduk di salah satu sudut kantin kampusnya, matanya menatap layar ponsel, tertera delapan misscalled. Dan semuanya dari Choi Sooyoung. Suho menghembuskan nafas pelan, haruskah ia menelpon balik? Atau hanya mengirimi yeoja itu pesan singkat saja? Argh!  Suho benar-benar bingung, ia bahkan tak mengenal yeoja itu, tapi dari informasi yang didapatnya, Sooyoung itu adalah yeojachingu-nya. Tapi.. entah kenapa, Suho merasa aneh. Lalu sebenarnya dimana Tiffany Hwang –Yeoja yang seharusnya dijaga olehnya— berada?

“Suho-ya” , sebuah tepukan di bahu Suho berhasil membuatnya sedikit terlonjak kaget dan melupakan tentang pemikirannya tadi sejenak.

“Ah, Luhan? Kau mengagetkanku saja” Suho menoleh dan mendapati Luhan yang kini duduk disebelahnya.

Ya, Suho dan Luhan memang bersekolah di kampus yang sama, beruntung sekali mereka. Jadi, disinilah mereka berada, janji untuk bertemu di kantin kampus.

“Lalu apa yang ingin kau bicarakan itu?” tanya Luhan to the point.

“Ini, tentang Kai”

“Kai? Memangnya ada apa dengan anak itu?” Luhan mengernyit heran.

“Dari informasi yang kuketahui, seharusnya Kai itu adalah adikku di bumi ini. Tapi, aku sama sekali tak melihatnya, ia bahkan tak berada dirumah” Suho meneguk segelas orange juice yang berada dihadapannya.

Luhan mengangguk-angguk, “Hari ini aku akan pergi kerumah D.O, mungkin anak itu tahu suatu hal”

“Ah ya, kau benar. Dia memang selalu bisa diandalkan” Suho tersenyum, setidaknya masalah tentang Kai tidak ia pendam sendiri.

***

Tiffany berlari menghampiri kelompok tim basket putra yang sedang beristirahat setelah selesai bertanding basket. Di ikuti Sunny dibelakangnya, Tiffany tampak begitu bersemangat berjalan ke arah kerumunan namja-namja yang telah berhasil meraih kemenangan itu. Kedua tangan Tiffany terlihat penuh membawa sebuah botol air mineral dan sebuah handuk kecil.

“Yeol, yeoja itu datang lagi” Xiumin yang lebih dahulu tersadar melihat kedatangan Tiffany dan Sunny segera menepuk pelan bahu Chanyeol.

Chanyeol yang tengah meminum sebotol air mineral segera menoleh ke arah dua yeoja itu. Sejenak Chanyeol terpaku menatap Tiffany, yeoja itu tampak malu-malu untuk mendekat ke arahnya, mungkin berkat dorongan Sunny dari belakang lah yang berhasil membuat Tiffany kini tepat berdiri di hadapan Chanyeol.

Namun tetap saja, setelah berdiri dihadapan Chanyeol, Tiffany masih ragu untuk menatap langsung ke wajah Chanyeol. Yeoja itu hanya menunduk, dan sesekali menoleh ke belakang ke arah Sunny.

Chanyeol akhirnya tertawa lebar, tak bisa menahan lagi tawanya yang sebenarnya sudah ia tahan sejak tadi itu. Menurut Chanyeol, yeoja berambut merah panjang –yang berdiri tepat di hadapannya itu— yang sampai saat ini belum ia ketahui namanya itu terlihat sangat lucu.

Tiffany yang pada awalnya menunduk akhirnya memberanikan diri untuk menatap Chanyeol, ia heran mengapa Chanyeol tertawa lebar seperti itu. Memangnya ada yang lucu? Ah tapi tidak apa, sejujurnya ia sangat senang bisa menatap wajah Chanyeol yang sedang tertawa lebar seperti ini.

“Ada apa?” tanya Chanyeol setelah reda dari tawanya.

“Eh?” Tiffany membulatkan matanya.

“Kau, ada apa kesini?” tanya Chanyeol menatap Tiffany semakin lekat.

Seketika Tiffany menjitak pelan kepalanya sendiri, dasar bodoh! Ia kemari kan untuk memberikan botol minum dan handuk untuk Chanyeol. Aigo, ini benar-benar memalukan Fany!

“Aku… hanya ingin memberi ini” Tiffany segera menyodorkan sebotol air dan handuk yang berada ditangannya kepada Chanyeol.

Sejenak Chanyeol terdiam, namun Tiffany segera tersadar ketika melihat wajah Chanyeol yang terlihat kering dan sebuah botol air yang ada ditangan Chanyeol.

Tiffany kemudian menghela nafas panjang, ternyata percuma saja ia membawakan air minum dan handuk untuk Chanyeol. Sepertinya namja itu tidak membutuhkannya, “Ahahaha, sepertinya kau tidak membutuhkannya ya?”

Baru saja Tiffany akan menarik kembali tangannya yang masih menggenggam sebotol air dan handuk, namun tangan kiri Chanyeol sudah terlebih dulu menahan pergelangan tangannya.

Botol air yang berada ditangan kanan Chanyeol segera di tumpahkan isinya ke atas kepala namja itu.

Tiffany sempat menganga melihat tingkah Chanyeol yang menurutnya aneh itu, namun sebuah senyuman segera terpampang di wajah cantik yeoja itu ketika mendengarkan penuturan Chanyeol selanjutnya.

“Siapa bilang aku tidak membutuhkannya? Lihat, sekarang rambutku basah, dan air minumku habis. Jadi kurasa..”

“Te-tentu saja, sekarang pasti kau membutuhkannya” Tanpa berbasa-basi, Tiffany menunjukkan eyesmile-nya seraya menyodorkan botol air dan handuk yang ada ditangannya. Satu hal yang tak pernah disangka oleh Tiffany Hwang bahwa seorang Park Chanyeol begitu baik.

***

Waktu makan siang sengaja dihabiskan oleh keluarga besar Wu dan keluarga besar Jung di salah satu hotel pribadi milik Im Company. Ya, siapa yang tak kenal dengan salah satu group perusahaan hotel raksasa ini? Perusahaan yang sudah memiliki ratusan cabang  Hotel yang tersebar hampir diseluruh dunia itu memiliki restaurant ternama di Korea sehingga keluarga Wu dan keluarga Jung memutuskan untuk mereservasi seluruh restaurant supaya dapat digunakan dengan leluasa oleh mereka.

“Suatu kehormatan besar bagi kami menyambut kedatangan anda, Jung Tae Yun oh.. dan tentu saja keluarga besar Jung dan Wu” sapa seorang namja sambil menjabat tangan Jung Tae Yun –Appa Jessica—

“Terimakasih Tuan Im Ji Seok. Kau memang sahabat yang bisa ku andalkan” Tae Yun tersenyum seraya menepuk pelan pundak sahabatnya itu.

“Kenalkan, ini Tuan Wu” Tae Yun kemudian mengenalkan Ji Seok kepada Tuan Wu.

Ketiga kepala keluarga itu terlihat sangat akrab dan sesekali tertawa lebar.

“Baiklah, kalau begitu mana kedua anak kalian yang katanya akan bertunangan itu?” tanya Ji Seok

“Ah, ini dia.. Kris Wu dan Jessica Jung” Tae Yun memanggil keduanya secara bersamaan.

“Annyeong Ahjussi. Sudah lama tidak bertemu” Jessica membungkukkan badan ke arah Ji Seok

“Ne, Sica. Bagaimana kuliahmu di California? Menyenangkan?” tanya Ji Seok ramah

Jessica tersenyum tipis, “Tentu saja disana sangat menyenangkan Ahjussi. Tapi aku sangat merindukan Korea, dan tentunya Yoona. Jadi kuputuskan untuk segera kembali ke sini”

Ji Seok tertawa kecil, “Ternyata kalian memang sahabat yang tak bisa terpisahkan. Oh ya Sica dan.. Kris? Bisakah kupanggil begitu?” Ji Seok kini melirik ke arah Kris yang sedari tadi terdiam.

“Tentu saja Tuan” Kris tersenyum

Ji Seok menatap kedua remaja yang ada dihapannya itu secara bergantian, “Aku punya sesuatu yang special untuk kalian berdua.”

“Jeongmal Ahjussi? Apa itu?” Jessica bertanya dengan antusias.

“Bersabarlah. Nanti malam aku akan memberikannya”

***

Baekhyun terus menerus berjalan bolak-balik di depan ruang kesehatan. Taeyeon yang sedari tadi diam dan hanya duduk akhirnya membuka suaranya, “Baekhyun-ah, tolong tenang. Seohyun akan baik-baik saja”

Baekhyun terpaku sejenak, kemudian ia menatap Taeyeon lekat, “Tidak. Ini salahku. Aku tidak bisa tenang”

“Bagaimana bisa kau menyalahkan dirimu sendiri Baekhyun-ah?” Taeyeon menghela nafas

Baekhyun mendudukkan dirinya tepat di samping Taeyeon, dengan pandangan yang lurus ke depan, ia mulai berkata, “Aku tidak menyadari kondisinya tadi. Harusnya jika aku sadar, aku bisa mencegah Seohyun agar tidak perlu tampil di atas panggung”

Taeyeon melirik Baekhyun yang ada di sampingnya, ia bahkan tak pernah melihat Baekhyun sekhawatir ini sebelumnya. Tiba-tiba saja ada segelintir perasaan sakit dalam hatinya, oh apa ini? Mata yeoja itu mulai memanas. Kenapa rasanya hati ini begitu sakit?

Taeyeon beranjak dari duduknya, “Aku akan membeli minuman dulu. Tidak apa kan kutinggal sendirian?”

Baekhyun hanya mengangguk singkat, kemudian ia mulai menautkan kedua tangannya, sepertinya namja itu sedang berdoa. Ya, berdoa. Berharap agar Seohyun segera siuman.

***

Hyoyeon tengah memasukkan seluruh baju dan peralatan dance ke dalam tas-tas besar milik seluruh murid dance class di sekolahnya. Sampai-sampai ia tidak menyadari kedatangan Lay yang baru saja memasuki ruang latihan.

“Perlu kubantu?” tanya Lay ketika berdiri tepat di sebelah Hyoyeon.

Hyoyeon mendongak menatap Lay, kemudian ia segera menunduk dan kembali melanjutkan pekerjaannya tadi.

“Ya! Aku sedang berbicara padamu, Kim Hyoyeon”

Hyoyeon kini berdiri dan berusaha menatap wajah Lay, “Aku bisa melakukannya sendiri, jadi terimakasih atas tawaranmu tapi aku menolaknya, Tuan Zhang”

“Kau di hukum karena aku. Apakah salah jika aku ikut membantu?” tanya Lay

Hyoyeon menghela nafas panjang. Sejujurnya saja ia sangat kesal bahkan boleh dibilang marah. Bagaimana tidak? Saat ini seharusnya ia sudah pulang dan beristirahat dirumah. Setelah ia bertemu Sooyoung diruang ganti tadi pagi, ia mendapat hukuman dari sunbaenya sehingga ia harus tetap tinggal di sekolah sampai hukumannya itu selesai. Dan satu hal yang membuat Hyoyeon kesal. Ia dihukum karena kelakukan Lay. Jadi jangan salahkan yeoja itu jika sikapnya berubah dingin menghadapi Lay.

“Sepertinya aku yang salah mengajakmu masuk dance class ini. Bakatmu menarimu memang mengagumkan, tapi sayangnya kontrol emosimu sangat payah.” Hyoyeon menatap dalam tepat di manik mata Lay.

Yeoja berambut blonde itu segera beralih menuju tas besar lainnya. Dan kembali meneruskan pekerjaannya tadi yang sempat tertunda. Ia bahkan tak mempedulikan keberadaan Lay yang masih terpaku ditempatnya.

***

Sooyoung kembali mengecek ponselnya dan segera menghela nafas.Oh, sudah berapa kali hari ini ia menghela nafas setiap kali menatap ponselnya? Tak terhitung oleh jari sepertinya. Jujur saja, kadang sempat terlintas di benak Sooyoung bahwa Suho tak benar-benar mencintainya. Meskipun setiap tingkah laku yang Suho lakukan terlihat begitu tulus, baik, manis dan lembut di mata Sooyoung, namun entah kenapa yeoja itu selalu merasa bahwa Suho melakukan semua itu seolah-olah hanyalah untuk tugas semata.

Oh, Sooyoung benar-benar berharap bisa melenyapkan segala pemikiran buruk tentang Suho itu dikepalanya.

Akhirnya yang bisa dilakukan yeoja itu hanya menunggu. Hari sudah mulai sore dan sekolahnya sudah mulai sepi. Sepertinya hanya bola basket yang ada ditangannyalah yang masih setia menemani Sooyoung. Ia hanya memantul-mantulkan bola berwarna oranye itu dengan pelan.

“Kenapa belum pulang?” , sebuah suara halus dari arah belakang berhasil membuat Sooyoung terlonjak kaget. Dengan segera yeoja itu menoleh ke arah sumber suara.

“Suho Oppa!” Sooyoung berseru senang

Suho tersenyum tipis, “Maaf membuatmu menunggu. Dan maaf juga aku tidak sempat membalas telponmu”

“Ne, gwenchana. Aku mengerti Oppa” Sooyoung balas tersenyum.

“Nah kalau begitu, ayo kita pulang Tuan Putri?” Suho mengulurkan tangannya.

Sooyoung mengangguk cepat dan menerima uluran tangan Suho. Sepertinya ia harus mencabut kembali pemikirannya tentang Suho tadi.

***

“Ng…Ng…” Seohyun mulai membuka matanya perlahan. Tangan kanannya sulit untuk digerakkan, terasa berat seperti ada beban. Seohyun kemudian menatap tangan kanannya dan mendapati Baekhyun yang tengah tertidur dan menggenggam erat tangannya. Oh.. pantas saja.

Seohyun pun mencoba menarik tangan kanannya, namun pegangan Baekhyun terlalu erat. Akhirnya ia menyerah dan lebih memilih untuk mengelus pelan rambut Baekhyun dengan tangan kirinya.

“Ng.. Seohyun-ah?” Baekhyun tersadar dari tidurnya. “Kau sudah sadar?” tanya Baekhyun pelan, namun tak dapat disembunyikan raut bahagia dari wajahnya.

Seohyun hanya tersenyum manis dan mengangguk pelan.

“Syukurlah.” Tanpa sadar, Baekhyun memeluk tubuh Seohyun yang sedang terbaring di atas kasur. Dan hal itu membuat Seohyun sempat terkejut, namun sedetik kemudian yeoja itu kembali tersenyum dan balas memeluk Baekhyun.

“Oppa, mana Taeyeon eonni? Apakah tadi dia ada disini?” tanya Seohyun setelah Baekhyun menguraikan pelukannya.

“Oh kau benar, Taeyeon tadi disini, tapi sejam yang lalu ia pergi untuk membeli minuman dan.. kenapa sekarang ia tidak kembali?” ucap Baekhyun yang lebih kepada dirinya sendiri.

“Seo, kau tunggu disini. Aku akan mencari Taeyeon” Baekhyun akan beranjak pergi namun Seohyun sudah terlebih dulu menahan tangan namja itu.

“Jangan pergi Oppa… tak bisakah kau menemaniku disini? Sebentar saja..” lirih Seohyun

Baekhyun terdiam menatap Seohyun. Apa yang baru saja ia pikirkan? Seohyun baru saja siuman, tapi ia sudah akan pergi meninggalkan yeoja itu sendirian. Dan suara Seohyun yang memohon tadi.. Oh! Sungguh, ia benar-benar tak tega. Tapi sejujurnya juga, ia sangat mengkhawatirkan Taeyeon. Biar bagaimanapun juga, yeoja itu terasa amat berharga baginya.

***

“Tiffany Hwang! Berhentilah tersenyum-senyum sendiri seperti itu! Kau sangat menyeramkan, kau tahu?” Sunny mengerucutkan bibirnya, imut.

“Aigo! Yang benar saja, aku tidak bisa menghilangkan bayang-bayang Chanyeol didalam kepalaku” ucap Tiffany seraya kembali tersenyum-senyum.

Sunny menghela nafas dan menggeleng pelan ketika menatap Tiffany yang tepat berjalan disampingnya. Hmm.. beginilah yang namanya jatuh cinta.

Tiba-tiba saja Sunny menghentikan langkahnya didepan sebuah rumah modern bergaya Eropa Klasik dengan pagar berwarna hitam, “Sudah sampai! Ini dia rumahku”

“Waah, rumahmu besar juga” Tiffany sejenak terdiam mengamati rumah Sunny dari luar pagar.

“Kau benar-benar akan menginap dirumahku malam ini?” Sunny mengangkat sebelah alisnya.

“Tentu saja. Aku sudah susah payah berjalan kaki ke rumahmu. Lagipula.. aku malas jika malam ini harus bertemu dengan guru les ku dirumah” Tiffany menggembungkan pipinya

“Jinjja? Guru les mu yang mahasiswa South Korean University itu?” tanya Sunny antusias.

“Ne, siapa lagi kau pikir?”

Sunny tertawa kecil, “Kalau aku menjadi dirimu, aku akan sangat bersyukur karena bisa diajar oleh mahasiswa sepintar dan setampan guru les mu itu”

“Kalau begitu bagaimana kalau kau saja yang menginap dirumahku?” Tiffany menepukkan kedua tangannya.

Sunny menjulurkan kecil lidahnya, “Tidak mau” . Tanpa disadari kedua yeoja cantik itu justru tertawa terbahak-bahak di depan rumah Sunny.

“Bisakah kalian tidak berisik? Mengganggu sekali” tiba-tiba saja seorang namja berambut hitam keluar dari rumah modern bercat putih yang terletak tepat disamping rumah Sunny.

Kedua yeoja itu segera menolehkan kepala mereka. Sunny mendelik kesal ke arah namja itu ketika menyadari siapa yang baru saja menyelanya, “Maaf jika kami mengganggumu, Dokyungsoo”

“Cukup panggil aku Kyungsoo saja, Sunny-ssi” namja yang tak lain adalah D.O itu segera menutup pagar rumahnya dan beranjak pergi dari hadapan Sunny dan Tiffany.

“Cih, sok sekali namja itu. Kau mengenalnya?” tanya Tiffany

Sunny terus menatap punggung D.O yang semakin lama semakin menjauh dan tak terlihat lagi dalam kegelapan malam, “Ya, aku mengenalnya. Sangat mengenalnya.”

***

“Yoong, kau yakin Sehun tidak pulang kerumah?” Yuri menatap Yoona yang kini tepat duduk disampingnya. Di bangku taman kampus mereka yang memang terbuka untuk umum.

“Aku yakin. Orang dirumahku tidak ada yang memberi kabar bahwa Sehun sudah pulang” Yoona menghela nafas panjang. Penampilannya terlihat berantakan. Terlihat bekas airmata yang mengering dipipi yeoja itu.

“Kurasa sebaiknya kita harus pulang Yoong. Lagipula Sehun itu namja dan ia bukan anak kecil lagi” Yuri mencoba membujuk Yoona

“Kau tidak mengerti Yuri-ya, Sehun itu berbeda. aku takut kalau Sehun sendirian.. dia.. dia..” mata Yoona mulai berkaca-kaca, kentara sekali ada perasaan khawatir yang amat sangat dalam nada suaranya.

“Im Yoona tenangkan dirimu” Yuri memeluk Yoona, mencoba memberikan kekuatan.

Yuri menguraikan pelukannya, ia melirik sekilas jam yang melingkar dipergelangan tangannya, jam 21.15 . Yuri hanya menghela nafas. Sudah terlambat. Batinnya

Yoona melirik ke arah Yuri dan segera menyeka airmata yang turun dipipinya, “Ah, Yuri-ya, maafkan aku. Sebaiknya kau pulang saja. Seharusnya memang dari awal aku mencari Sehun sendirian.”

“Tidak Yoong. Aku tidak akan pernah membiarkanmu sendirian” Yuri menggenggam erat tangan Yoona.

Drrtt… Drrtt…  Terasa fibrasi dari dalam tas Yuri

“Ah, sebentar” Yuri mengeluarkan ponsel dari dalam tasnya, setelah menekan tombol hijau pada layar, ia pun menempelkan ponselnya ditelinga, “Yeoboseyo?”

“…..”

“Ne, aku dan Yoona sedang berada di taman kampus sekarang. Bisakah kau lebih cepat kesini?”

“…..”

“Baiklah, kami tunggu. Ppalli wa”

“Nugu?” tanya Yoona setelah Yuri memasukkan ponselnya kedalam tas.

Yuri tersenyum, “Temanku. Dia yang akan menggantikanku menemanimu mencari Sehun. Tak apa kan Yoong?”

***

“Ini sangat indah sekali” Jessica tersenyum menikmati pemandangan yang terhampar dihadapannya seraya mencelupkan kaki jenjangnya kedalam air kolam renang yang dingin. Suasana kolam renang yang mewah itu terlihat sangat romantis. Im Ji Seok memang sangat pintar mendekor suatu ruangan, baik itu interior maupun eksterior. Tak ayal, kolam renang yang berada di hotel bintang lima miliknya pun ia sulap menjadi sangat elegant, luxurious, dan romantis tentunya.

Satu hal yang membuat seorang Jessica Jung benar-benar terpesona adalah ketika melihat ratusan kertas berbentuk perahu yang mengapung di atas kolam renang. Tepat di atas kertas berbentuk perahu itu, terdapat sebuah lilin berbentuk bunga mawar –bunga kesukaan Jessica tentu saja— yang menyala sehingga membuat seolah-olah air kolam renang itulah yang memancarkan cahaya.

“Anggaplah ini sebuah hadiah  dariku atas pertunangan kalian yang sebentar lagi akan dilaksanakan”  Jessica tersenyum sendiri ketika mengingat perkataan Ji Seok tadi.

“Kau tidak menyukainya?” Jessica kini melirik ke arah Kris yang duduk dipinggiran kolam renang, namun tubuhnya sama sekali enggan untuk menyentuh air.

“Hmm.. ini indah,” Kris terdengar menggantungkan kalimatnya “Tapi jika dibilang  aku menyukainya, rasanya itu akan terdengar munafik.”

Jessica menatap lurus air kolam yang beriak-riak ketika kakinya ia mainkan didalam air, “Ya, kau benar. Ini indah, aku pun sampai terpesona. Tapi aku tidak benar-benar menyukainya.”

“Ini aneh, kenapa bisa begitu ya?” ucap Jessica yang lebih terdengar bertanya pada dirinya sendiri.

“Kurasa, kau sangat mengetahui jawaban atas pertanyaanmu itu” ujar Kris

Itu karena, saat ini kau tidak sedang bersama orang yang kau cintai. Aku benar bukan, Jessica?  Batin Kris.

***

“Mianhamnida Tuan, hari ini aku sibuk sekali. Baru saja aku berhasil menyelesaikan tugas kuliahku yang sangat banyak.” Yuri membungkukkan badannya kepada seorang lelaki tua berwajah sangar, namun jika dilihat dari penampilannya, lelaki tua itu terlihat sangat royal.

“Baiklah, kau kumaafkan karena kau adalah bartender favorit disini. Tapi jangan langgar aturan lagi lebih dari ini. Kau mengerti?” ujar lelaki tua itu.

“Ba-baik. Aku mengerti Tuan” Yuri mengangguk cepat.

Tanpa berpikir panjang, Yuri segera berlari ke arah meja bartender. Sepertinya pengunjung malam ini lebih ramai dari biasanya.

“Hai Chen, butuh bantuanku?” sapa Yuri ketika melihat sahabatnya tengah kerepotan melayani pengunjung.

Chen tersenyum lebar ke arah Yuri, “Akhirnya kau datang Yuri-ya! Cepat bantu aku”

Yuri kemudian mengangguk dan balas tersenyum, tiba-tiba saja matanya tertuju ke arah seorang namja berkaus hitam. Ia sedang duduk dipinggir meja bartender tanpa ada segelas minuman pun didekatnya. Yuri rasa namja itu belum mendapatkan pesanannya.

“Permisi, ada yang ingin kau pesan?” tanya Yuri ketika sampai dihadapan namja itu.

Namja itu mendongak menatap Yuri, “Kau.. Jessica..haaah.. Jessica..” Namja itu tampak berbicara asal.

Yuri segera menutup hidungnya ketika menghirup aroma alkohol yang  menguar kuat dari mulut namja itu. Oh sudah berapa gelas yang berhasil ia habiskan?

“Pengunjung itu sudah memesan 5 gelas vodka. Tak perlu kau tawari lagi Yuri-ya. Bahkan ia sudah memecahkan gelasnya, huh” Chen yang masih sibuk sekilas menatap Yuri yang sedang melayani pengunjung namja itu.

“Astaga… pantas saja” Yuri hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

***

“Maafkan aku Luhan-ssi, seharusnya aku tak merepotkanmu dan juga Yuri” Yoona menatap Luhan yang kini berjalan tepat disebelahnya.

“Kau tak perlu minta maaf. Aku mengenal Sehun, jadi kurasa aku harus membantumu menemukannya. Kau percaya padaku kan?” Luhan tersenyum ke arah Yoona.

Ada perasaan lega dan nyaman yang Yoona rasakan ketika ia mendengar Luhan mengatakan itu, “Terimakasih, terimakasih banyak” Yoona balas tersenyum ke arah Luhan.

Luhan tak sadar bahwa ketika ia menatap Yoona, ia bahkan menahan nafasnya. Seolah jika ia menghembuskan nafasnya, Yoona akan menghilang dari pandangannya. Seolah ia sangat ingin menghentikan waktu detik itu juga. Seolah ia sangat ingin menikmati pemandangan yang begitu indah di matanya itu lebih lama.

Sebutlah ia jahat jika kini ia bersyukur Sehun menghilang. Oh, ini benar-benar cara terbaik mendekati Yoona. Ia bahkan tak perlu repot-repot mendekati yeoja yang benar-benar harus ia jaga itu. Setelah ini sepertinya ia harus berterimakasih pada Yuri.

“Sehun-ah? Sehun-ah!?” tiba-tiba saja Yoona berteriak seraya menutup mulutnya dengan kedua tangannya, seolah tak percaya pada apa yang baru saja ia lihat didepan matanya.

Luhan pun mengikuti pandangan mata Yoona yang lurus menatap ke arah depan. Dan ekspresi yang ditampilkan Luhan pun tak jauh berbeda dengan Yoona. Ekspresi kecemasan, kekhawatiran, dan juga… ketakutan.

 

TBC

Nah gimana chap 2 nya? Semakin seru kah? Atau semakin ancur? Hehe._.v

Untung banget ini bisa kekebut dalam sehari, entah kenapa tiba-tiba pas lagi ngetik ff ini, eeh.. malah banyak inspirasi yang muncul, padahal tadinya blank banget :3

Sekali lagi aku minta maaf kalau ada yang ngerasa partnya ga begitu adil, tapi aku udah berusaha adil ko, serius deeeh J

Jangan lupa komen ne? 😉

Oke deh, segitu dulu aja curcol gaje nya._. see you in next chap^^

63 responses to “I Got a (Wolf)Boy [Chaptered/Part 2]”

  1. nabila_nfs [jiminpark103] Avatar
    nabila_nfs [jiminpark103]

    daebak perbanyak luyoon mommentnya dong unn next chap 3 :3

    1. hehe, lihat nanti._. thanks for comment saeng^^

  2. luyoon<3<3

  3. Seru thor.Cepet-cepet lanjut okehh 😀

  4. LuYoon!!! Banyakin moment mereka ya thor*.* kalo boleh sih. Tapi ada apa dgn sehun? Next chapter thor

    1. berusaha adil aja aku mah._. dtunggu next chap aja ya 😉

  5. Kereenkereen !!
    Bnyakin momentnya YeolFany yaah thor 😀
    next nya jangan lama2 thor^^

    1. aku berusaha adil aja ya._. oke sip deeh 😉

  6. Chanyeol sooyoung nya belum dipertemukan ya disini ‘-‘
    Bau baunya ini ntar ada semacam cinta segi empat ya ‘-‘
    Chapter 3 nya ditunggu ‘-‘
    Fighting 😀

    1. hihi tau aja :3 oke deeh, ditunggu aja ya 😉

  7. Sooyoung chanyeol nya belum dipertemukan ya disini ‘-‘
    Bau baunya ini ntar ada semacem cinta segiempat ya ‘-‘
    Chapter 3 nya ditunggu ya
    Fighting 😀

    1. hiks, komen ini belum aku rep ya? :” duuuh maaf ya, mungkin waktu itu pending. iya belum chingu._. iih tau aja deh hehe, okee makasih :3

  8. Aish!!! Seo biarkanlah Baekhyun itu dekat dengan Taeyeon!!! #ditabokseomates #jiwabaekyeoncouplekumat
    Author kalo’ bisa banyakin loyoon and baekyeon moment ya thor! #ngarep
    Keep writing Thor!
    Ditunggu kelanjutannya!!
    FIGHTING!!!

    1. hehehe, aku berusaha adil._. oke siip deh 😉

  9. Aq bingungggg..
    Ribet ceritax..
    Itu yg mabuk kai ta? Ato sehun? Cz mrk yg g keliatn di chapter ini.. 😀
    Dtgu part selanjutx 😀

    1. Siapa hayoo? Ditunggu next chap aja ya :3

  10. Lanjut thor..
    Aku suka banget pas moment yeolfany tapi moment luyoon juga suka. Jadi penasaran siapa sebenarnya sehun buat yoona

    1. Okedeeeh, thanks for comment^^

  11. Kece2 eon. Keknya ini pada cinta segi banyak ya.__. Moga aja segera berjodoh/? Haha ditunggu next chap nya eon^^

    1. Ne hehe, makasih saeng :3 okedeh 😉

  12. nunggu luyoon aja deh ._.

  13. Thor,sehun seohyun blm muncul? U,u penasaran nih wkwk hwaiting !

    1. belum, ditunggu aja ya^^

  14. jung jessie fan Avatar
    jung jessie fan

    krissica 😀

  15. thor jangan buat seohyun menderita ne ? langsung aja buat seohyun – sehun moment dong 😦
    aku SEOMATES B| hehe

  16. waahhhhh yeol sama soo blm ketemu dan semoga ada jalan cerita cinta segi 4 yah biar tambah seruh banyakin tiffanynya yah hoihihihih

    1. aku berusaha adil aja ya chingu?._. thanks for comment^^

  17. aku cari kai, kai ko ga da huhuhu 😦
    tp bgus ko di tunggu chap berikutnya

    1. ada kai ko, tapi tersembunyii._. *loh hehe, oke sip deh 😉

  18. Bagus thor ;3 Aku suka pas ada moment luyoonya hehe. kalo bisa part luyoon diperbanyakin ne, jeballl^^ gomapta. lanjutn thor, jan lama” .-.v hwaiting ya ^^

    1. aku berusaha adil aja ya chingu._. oke2 siip deh 😉

  19. omoosehun kenapa itu?? luyoon <3<3<3

    1. aduh kenapa ya? hehe :3 ne luyoon <33

  20. UnN . .
    Next chap prbaxak luy0on m0ment.x unN 🙂
    FIGHTING!!!

  21. uwahhh,,
    nih FF emang DAEBAK..
    bener-bener salut ama eonni,
    eon kayaknya nih FF dah lama eon post,
    lanjutin dong eon,
    *keep writing eon*

    1. mungkin ga akan aku lanjutin, miaaan T^T

  22. Daebak thor. . .di tnggu next chapter.a

  23. sehun kenapa chingu ? :-/
    penasaran 😀

    1. gatau hiks :”) aku gapunya ide buat lanjutin ini sebenernya.-.

    2. gatau hiks :”) aku gapunya ide buat lanjutin ini sebenernya.-.

    3. gatau hiks :”) aku gapunya ide buat lanjutin ini sebenernya.-.

    4. gatau hiks :”) aku gapunya ide buat lanjutin ini sebenernya.-.

  24. keren bgt ff nya..lanjut ne keep writting

    1. hehe masih aku pikirkan ne._.v

  25. eon kenapa yulkai momentnya gak ada aahhhh bete deh tapi daebak kok eon. lanjutin ne… fighting!! cepetan ne postnya aku udah gak sabar niih 😉

  26. authorrrr sepertinya author punya banyak utang ff hahaha semangat melanjutkan thorrrr. entar readersnya gak bisa tidur nyenyak nih mikirin kelanjutan ffnya :3

    1. hahahahah you got it! makasiiih semangatnyaaa ^^ i’ll try my best ❤

    1. ff ini terlalu banyak skandal hmmm :((

  27. Ff nya bikin penasaran, tapi ini ff sudah lama banget ya thor, cepet di lanjut ya, karena ada beberapa yang pasangannya ketuker itu yang bikin ribet thor contohnya baekhyun tuh, kan dia matenya taeyeon, tapi dia kekasih seohyun jadinya terlalu berat di seo juga baekhyunnya, meskipun sebenernya dia juga punya pasangan sendiri kan, cepet dilanjut Author, sayang lo ffnya kasian juga para Readersnya 😁😄 fighting maaf nulis panjang lebar Author itu hanya opini saya kok 😁

    1. hahaha iya terimakasih atas sarannya, tp aku pikir demi kebaikan bersama rasanya ff ini ga bisa dilanjutkan ^^

  28. Dilanjutkan dong please
    Aku pingin tau banget ceritanya
    Soalnya seru banget
    Bikin kepo aja
    😆😆😆

    1. huhu waktu itu aku pernah post ff ini di exoshidae, blog khusus couple snsd x exo, trs responnya bagus banget, komennya sampe ratusan trs sampe jd ff favorit juga, tapi yahh..biasa deh waktu itu ada battle shipper, ada yg gasuka couple ini trs dibash. males aku jadinya heuheu maafin :v

Leave a comment