TittleΒ Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β : I Canβt
AuthorΒ Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β : Hwang Ahra
GenreΒ Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β : Romance, Friendship, Life School, Family
RatingΒ Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β : T
LengthΒ Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β : Chaptered
Main CastΒ Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β : Im Yoona,Β Oh Sehun ,
Other CastΒ Β Β Β Β Β Β Β Β : Kris , Seohyun, Sooyoung,Β Chanyeol , Suho
DesclaimerΒ Β Β Β Β Β Β Β Β : This story is pure my imagination
NoteΒ Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β : annyeong! Di chap kali ini bakal aku banyakin moment YoonHun sesuai permintaan para readers^^ angkat tangan hayo yang minta? Hehehe, tapi maaf kalau momentnya masih kurang banyak._. Sorry for late update, typo, or many more T^T
Hope you like. NO BASH, PLAGIATOR AND SIDERS! Enjoy it^^
Copyrighted Β©hwangahra 2013 All Right Reserved
***
Sehun menatap Kris tajam. Bagaimana mungkin ia salah orang? Ia sangat hafal akan sosok namja berambut pirang yang terlihat tengah menahan amarah itu. Ya, tentu saja Sehun ingat. Tempo hari saat ia sedang melewati rumah Yoona dengan mobilnya, ia melihat Yoona sedang bersama Kris di depan rumahnya.
Awalnya Sehun tidak begitu mempedulikannya dan hendak melajukan kembali mobilnya, namun lagi-lagi ia tercekat ketika melihat Kris mulai merangkul Yoona, kemudian namja itu mulai menyentuh pipi Yoona. Mengangkat dagu yeoja itu dan mendekatkannya ke arah wajahnya. Dan, sungguh. Hari itu benar-benar hari tersial yang pernah Sehun alami βsepertinyaβ bayangkan saja, seseorang yang kau cintai, dicium didepan mata kepalamu sendiri? Yah.. meskipun orang itu bukan milikmu. Namun tetap saja bukan, yang kau rasakan hanya satu. Yaitu sakit.
Sehun mendelik ke arah Kris, βAku benar bukan? Kau adalah Kris Wuβ
βCih.β Kris memicingkan matanya, βLantas apa maumu?β
βPutuskan Yoona. Kau tak pantas untuknyaβ Sehun menatap lurus ke arah Kris.
Kris menyeringai. Sepertinya ia mulai sadar siapa sebenarnya namja yang berada dihadapannya ini, βYoona yang memilihku. Dan sayangnya ia tak pernah memilihmu, Oh Sehun.β
βSHIT!β Sehun menerjang ke arah Kris. Emosi namja itu seketika meluap melihat tampang Kris yang begitu merendahkannya.
Kris sukses terjerembap. Ia tidak siap dengan serangan yang Sehun berikan. Dan tanpa ampun, Sehun segera menghadiahi wajah tampan Kris dengan tonjokannya yang begitu keras.
Sementara itu Kris berusaha menahan tangan Sehun. Dan Kris pun berhasil membalikkan keadaan, dan kali ini Sehun lah yang menerima bertubi-tubi serangan dari Kris.
Tonjokkan Kris yang terakhir Sehun dapatkan didekat bibirnya, dan itu membuat sudut bibir Sehun kembali berdarah.
βHENTIKAN!β
Kris dan Sehun segera terdiam ditempatnya.
Kini, dihadapan kedua namja itu, tengah berdiri seorang yeoja dengan wajah yang terlihat cemas, khawatir dan ketakutan. Wajahnya cantiknya basah dengan airmata yang terus mengalir dipipinya. Sehun ingat, yeoja itu adalah yeoja yang sedang bersama Kris. Sepertinya yeoja itu baru berani keluar dari mobil saat dilihatnya, ketegangan antara Sehun dan Kris semakin memanas.
Kris segera berdiri. Ia pun segera menghampiri yeoja itu.
βSica…β
PLAK!
Yeoja itu segera menampar Kris tepat dihadapan Sehun yang kini sudah ikut berdiri.
βAku kecewa padamu!β Yeoja itu berteriak marah.
Kris tetap bergeming. Ia bahkan sanggup menerima berpuluh-puluh tamparan dari yeoja yang ada dihadapannya itu. Tapi.. ia tak pernah bisa dan tak akan pernah sanggup melihat yeoja itu menangis dihadapannya.
βMaafkan aku.β Suara berat Kris terdengar dari mulutnya.
Yeoja itu masih terus terisak, kedua tangannya menutupi wajah cantiknya.
Dengan perlahan Kris mengulurkan kedua tangannya ke arah yeoja itu, mendekap hangat yeojanya yang masih tetap terisak.
Kris pun menoleh ke arah Sehun, βAkan aku laksanakan permintaanmuβ
Sehun yang menatap lurus ke arah Kris terdiam sejenak ditempatnya, lalu akhirnya ia pun mengangguk sekilas . Sungguh ironi melihat pemandangan yang terpampang di hadapannya saat ini. Ia bukan orang yang melankoli, jadi untuk apa ia tetap berada disana?
Β Sehun membalikkan badannya, lalu berjalan meninggalkan kedua insan itu. Tepati janjimu, Kris Wu
***
βOppa, kau memang jahat!β Yoona menghempaskan tubuhnya ke atas sofa. Kedua tangannya ia lipat didepan dada dan ia pun mengerucutkan bibir kecilnya dengan imut. Ia kesal dan juga lelah. Selama hampir kurang lebih dua jam, ia memaksa mengambil tape recorder yang dipegang Chanyeol. Dan tentu saja hasilnya nihil. Yoona melawan Chanyeol? Ckck.. Belum pernah ada sejarahnya bahwa Yoona berhasil mengalahkan Oppanya itu.
Chanyeol hanya terkekeh pelan,βSudahlah menyerah saja Yoong, lagipula rekaman ini tak akan aku perdengarkan kepada Sehunβ
βAku tidak percaya Oppa!β Yoona mendengus sebal
Chanyeol segera melirik jam dinding, jarum jam sudah menunjukkan pukul 23.13 malam.
βSudah malam Yoong. Sebaiknya kita tidur. Permainannya dilanjutkan besok saja ya?β Chanyeol kembali terkekeh pelan.
Yoona menganga lebar, apa dia bilang? permainan?
Sedari tadi Yoona mengejar-ngejar Chanyeol, lompat-lompat tak jelas, mencoba menggapai tape recorder yang Chanyeol pegang, dan… dengan mudahnya Chanyeol mengatakan bahwa itu adalah sebuah permainan?
βCih, menurut Oppa ini memang permainan. Karena Oppa hanya bisa tertawa-tawa di atas penderitaanku saja. Ya kan?β
Chanyeol tersenyum lebar, βAku tidak pernah berkata seperti itu adikku sayangβ
βYA! OPPA KAββ
TING TONG TING TONG
Ucapan Yoona sukses terpotong saat didengarnya bunyi bel rumah yang berdering.
βOppa… malam-malam begini siapa yang datang?β Yoona segera mendekat ke arah Chanyeol. Jujur saja, meski ia adalah idaman para namja disekolahnya karena terkenal akan βkesempurnaanβnya itu, tapi ia adalah tipe yeoja yang penakut dengan hal-hal yang berbau mistis. Dan sepertinya murid disekolahnya belum ada yang tahu tentang hal itu. aah… kecuali satu orang. Tentu saja Oh Sehun, siapa lagi kalau bukan dia yang notabene nya adalah teman semasa kecil Yoona.
βSebentar. Biar aku lihat duluβ Chanyeol segera mendekat ke arah pintu utama. Disusul oleh Yoona yang tepat berjalan dibelakang Chanyeol. Kedua tangan Yoona menggenggam erat tangan Chanyeol. Sungguh, ini terlalu berlebihan. Biar setakut apapun Yoona, tapi ia masih berada dalam wilayah aman. Dia berada didalam rumahnya sendiri. Oh deer…
Chanyeol menyibak tirai yang menutupi jendela besar disamping pintu, βAh.. ada orang diluar sana, tapi aku tak bisa melihat siapa dia.βdengan penglihatannya yang harus dibantu dengan kacamata, tentu saja namja itu tak bisa melihat dengan jelas siapa orang yang berada didepan pagar rumahnya.
βBenarkah? Coba kulihatβ Yoona pun memicingkan matanya, melihat ke arah kejauhan memang cukup sulit. Terlebih jarak pintu utama rumah mereka dengan pagar rumah terbilang cukup jauh.
βTerlalu gelap. Aku juga tak bisa melihatnya Oppaβ
βKalau begitu aku akan keluar. Kau tunggu disini saja Yoongβ Chanyeol segera memutar kunci pintu dan membuka pintu utama dengan perlahan.
βNe, hati-hati Oppaβ, Yoona mengangguk dengan senang hati. Tentu saja ia senang karena tak perlu ikut keluar, lagipula untuk apa ia ikut keluar kalau berjalan didalam rumahnya sendiri saja ia sudah takut?
***
Yoona membaringkan tubuhnya di atas sofa. Matanya terasa semakin lengket. Sudah sepuluh menit ia menunggu Chanyeol. Tapi sampai saat ini Chanyeol belum juga kembali.
Tunggu!
Yoona segera duduk dari posisinya semula. Punggunya sedikit menegak.
Apa jangan-jangan.. Chanyeol Oppa diculik oleh orang misterius didepan pagar rumahnya itu? Atau.. Chanyeol Oppa dihajar sampai babak belur? Atau.. jangan-jangan Chanyeol Oppa di.. di..di bu…
βYoongβ
Belum sempat Yoona berpikir lebih jauh tentang Chanyeol. Tiba-tiba saja suara dari arah belakang membuat Yoona terlonjak kaget.
Itu suara Chanyeol Oppa. Berarti Oppa selamat!
βOppaaaaa!β Yoona pun segera memeluk Chanyeol yang ia pastikan kini tepat berdiri dibelakangnya.
Tak henti-hentinya Yoona mengeratkan pelukkannya pada Oppanya itu. Seperti yang baru pertama kali bertemu saja, setelah berpuluh-puluh tahun terpisah.
Tunggu! Sejak kapan Oppa jadi wangi seperti ini? Eh, maksudku.. aroma tubuh Oppa jadi, err.. berbeda. Dan ah.. rasanya badan Oppa jadi lebih kecil dari biasanya.. atau hanya perasaanku saja?
Yoona yang masih saja memeluk Chanyeol dan tetap sibuk memikirkan wangi tubuh ChanyeolΒ dan juga ukuran badan Chanyeol yang berbeda dari biasanya, tiba-tiba saja mendengar suara kekehan pelan dari arah samping.
Tunggu! Hei.. sudah berapa kali aku berkata tunggu?
Suara kekehan pelan itu… aku mengenalnya, itu kan suara Chanyeol Oppa!
βMm.. Yoona-ya..β
Wait! Kali ini aku tak Β akan mengatakan βtungguβ lagi, oke?
Suara barusan.. aku juga mengenalnya, itu kan suara orang yang kusukβ eh, maksudku suara itu kan suara Oh Sehun!
Yoona yang sedari tadi memejamkan matanya kini mulai membuka matanya perlahan. yeoja itu pun segera menguraikan pelukkannya. Dan yang pertama kali ia lihat adalah wajah tampan seorang Oh Sehun yang berada tepat dihadapan wajahnya.
βAAAAAAAAH!β
Β
TBC
Nah gimana chap 4 nya? Seru kan? Wahahaha :p Jangan lupa komen ya π
Eh salah deng, ini belum tbc! Duh, siapa sih yang berani pasang tulisan TBC di tengah-tengah ff ini? Mana pake di bold segala lagi! Hajar dulu sini-_-)9 #readers : dasar author gila! *timpukin*#
oke, sebenernya ini ceritanya mau bikin kecewa para readers karena ffnya pendek banget (padahal mah engga hihi), tapi diabaikan aja ya, lagi random maap._.v silahkan dilanjutkan bacanya wkwkwk :3
***
βHAHAHAHAHAHAHAHA! Seharusnya kalian lihat wajah kalian berdua!β Chanyeol tak henti-hentinya tertawa terbahak-bahak didepan Yoona dan Sehun.
Yoona menggigit bibir bawahnya, tanda ia gugup ataupun… malu.
Jelas saja Yoona malu. Bagaimana tidak? Ia baru saja salah memeluk orang! Orang yang ia kira adalah Chanyeol, tapi ternyata.. orang itu adalah Sehun, Oh yang benar saja? Tolong katakan padanya bahwa ia hanya bermimpi. Β Ditambah lagi, pipinya yang kini memerah semakin membuat Chanyeol terus menggoda dirinya.
βOppa hentikan!β Yoona mengerucutkan bibirnya.
Sementara itu Sehun hanya tersenyum tipis. Entah ia menikmati ini, entah tidak. Tapi yang jelas, semua rasa sakit yang ia dapatkan terasa hilang tak berbekas ketika ia melihat Yoona. Ditambah lagi ia bisa berada di dekat Yoona untuk saat ini.
Setelah puas tertawa, akhirnya Chanyeol berdiri dari duduknya, βMalam ini kau akan menginap disini kan Sehun-ah?β Ketika Chanyeol bertanya seperti itu kepada Sehun, justru matanya malah melirik ke arah Yoona.
Yoona yang kaget segera bertanya, βMwo? Rumahmu kan dekat sekali. Kenapa kau malah menginap disini?β
βKaββ
Chanyeol segera memotong ucapan Sehun, βCeritanya nanti saja oke? Kalau begitu aku akan menyiapkan kamar dulu untukmu.β
βBiar aku saja yangββ
βTak perlu. Kau urusi dulu saja wajahmu ituβ Chanyeol mulai berjalan meninggalkan ruang tengah, namun sesaat kemudian ia membalikkan badannya, βYoong, ambilkan obat di kotak P3K. Dan ah, jangan lupa bawakan air dingin untuk mengompres luka Sehunβ setelah berkata begitu, Chanyeol pun segera naik ke atas menuju kamar tamu.
βMmm.. biar kuambilkan obat duluβ Yoona pun segera beranjak dari ruang keluarga dan meninggalkan Sehun seorang diri.
***
Tak butuh waktu lama bagi Yoona untuk menyiapkan obat dan kompresan air dingin untuk Sehun. Namun, sebelum ia kembali ke ruang tengah, tanpa sadar yeoja itu pun menarik nafas panjang, kemudian menghembuskannya dengan perlahan. Sepertinya cara tadi berhasil membuat jantungnya lebih rileks. Memang benar, sedari tadi jantung Yoona terasa berdetak lebih cepat dari biasanya. Apa mungkin ini karena…
Ah apa yang kupikirkan? Sehun sudah menunggu. Cepatlah Yoong!
Yoona pun segera kembali ke ruang tengah dengan membawa obat-obatan dan kompresan di atas nampan.
βSehunββ
Langkah Yoona sukses terhenti ketika ia melihat Sehun yang tengah tertidur di atas sofa. Seketika itu juga rasanya jantung Yoona kembali berdebar-debar. Ia bahkan tak pernah membayangkan Sehun bisa tidur di atas sofanya seperti sekarang ini.
Yoona pun segera menaruh nampan yang ia bawa di atas meja. Dengan gerakan perlahan ia mendekati Sehun, menikmati wajah tampannya yang tengah tertidur. Yoona tertawa kecil ketika mengamati wajah Sehun, bisa dibilang wajah Sehun saat tidur terlihat imut dibanding tampan.
βNgg..β Sehun mengerang tertahan, kemudian ia pun mulai membuka matanya perlahan.
Yoona yang tersadar pun segera duduk di atas sofa, tepat disebelah Sehun.
βKau sudah bangun? Tadi aku tak berani membangunkanmu, maaf. Dan ah, itu obatnyaβ Yoona segera menunjuk nampan yang tadi ia letakkan di atas meja.
βTerimakasih,β Sehun tersenyum lembut ke arah Yoona, namun yeoja itu malah membuang mukanya ke arah lain.
Memang, ketika Yoona salah memeluk Sehun tadi. Yoona kaget bukan main, ia memang secara tak sengaja memeluk Sehun tapi dalam hati ia bersyukur salah memeluk.
Eh? Ingat, kau sudah punya namjachingu Im Yoona!
Yoona sangat kaget ketika ia tahu bahwa orang yang ia peluk adalah Sehun dan bukan Chanyeol, namun yang lebih membuat Yoona kaget adalah ketika ia melihat wajah tampan Sehun kini terdapat memar dimana-mana, terutama dibagian sudut bibir kirinya terlihat bekas darah yang kini sudah mulai mengering.
Ketika ditanya oleh Yoona pun, Sehun hanya menjawab, βTidak apa-apaβ dengan tampang yang terus-menerus pasang senyum. Kalau begitu, bagaimana bisa ia mengkhawatirkan Sehun yang terlihat baik-baik saja itu?
βHmm.. ini.. ah..β
Yoona kembali memalingkan wajahnya ke arah Sehun. Sontak yeoja itu terkekeh pelan melihat tampang Sehun yang terlihat kebingungan saat mengamati botol-botol obat yang ia genggam.
Sehun menggaruk-garuk tengkuknya yang tidak gatal, βJangan menertawakanku. Aku memang tak mengerti hal yang seperti iniβ
βKalau kau memang tak mengerti kau bisa minta tolong bukan?β
Sehun mengangkat sebelah alisnya, βPadamu?β Sehun mengedikkan kedua bahunya, βHah, yang benar sajaβ
Yoona menghela nafas panjang, ia mengerti dan sangat hafal bahwa kebiasaan milik teman masa kecilnya itu belum hilang, bahkan sampai sekarang. Terutama untuk mengucapkan kata βTolongβ dan βMaaf, bagi seorang Oh Sehun, itu sulit dilakukan.
Cih, coba saja
βKarena sudah tidak ada yang bisa kukerjakan lagi, lebih baik aku tidur dulu ne. Selamat malamβ Yoona pun tersenyum manis ke arah Sehun, lalu mulai beranjak dari duduknya.
βTolong tetap disini duluβ
Langkah Yoona sukses terhenti ketika ia merasakan tangan besar milik Sehun menahan pergelangan tangannya. Dan lagi… ia sedikit tercekat mendengar Sehun berkata βtolongβ dengan begitu lancarnya. Apakah ia sudah mulai berubah? Entahlah, Yoona sendiri masih sedikit bingung.
Akhirnya Yoona pun kembali mendudukkan dirinya di sofa dengan pergelangan tangan yang masih digenggam oleh Sehun.
Yoona melirik tangan Sehun, βEhmβ
βAh yaβ dengan segera Sehun melepaskan genggamannya.
βBaiklah. Coba kulihat dulu lukamuβ Yoona pun menggeser posisinya sehingga ia tepat berada disebelah Sehun, kedua tangannya segera terulur memegang wajah Sehun.
Sebenarnya wajah datar Sehun yang terlihat menerima saja membuat Yoona menjadi sedikit gugup, dan itu membuat Yoona setengah mati menghindari tatapan Sehun.
βMm.. sepertinya sakit sekali ya?β Yoona terlihat menggigit bibir bawahnya.
Sehun tertawa kecil, dan catatan tambahannya adalah menurut Yoona hal itu terlihat sangat lucu.
βTentu saja sakit. Makanya cepat obati akuβ
Yoona sontak membulatkan matanya, permintaan Sehun terdengar seperti rengekan anak kecil yang manja. Dan sekali lagi, hal itu terlihat sangat lucu di mata Yoona.
βTahan sebentar, mungkin akan terasa sedikit perihβ Yoona mulai mencelupkan kapas ke dalam air dingin yang sudah ia masukkan betadine sebelumnya.
Tangan kiri Yoona masih memegang pipi Sehun sedangkan tangan kanannya dengan perlahan mengoleskan kapas di sudut kiri bibir Sehun.
βA-ahβ Sehun memang terfokus menahan perihnya, namun ia lebih terfokus lagi pada indra penglihatannya saat ini. Kapan lagi ia dapat memandangi wajah Yoona dari jarak sedekat ini?
Sehun tersenyum sendiri melihat tampang Yoona yang sangat serius saat mengobati lukanya, sesekali tampang Yoona terlihat ikut meringis saat Sehun meringis kesakitan, seolah-olah yeoja itu pun merasakan sakit yang di alaminya.
βHm, aku tidak tahu kenapa kau sampai babak belur seperti ini, tapi sebaiknya kau jangan berkelahi lagiβ Yoona pun mulai memberes-bereskan kapas dan obat-obat yang sudah selesai digunakan.
Sehun masih memijat-mijat rahangnya yang terasa kaku, Kalau demimu aku rela.
Aish, kenapa aku jadi seperti namja-namja yang sedang bermain dalam drama seperti ini? haah…
βNe. Arraseo Nona Imβ
Yoona mengangguk-angguk kecil, βLagipula memangnya kau tak sayang wajah tampanmu babak beβ eh..β Yoona sontak menutup mulut dengan tangannya.
βApa kau bilang? Wajahku tampan? Coba ulangi lagiβ Sehun mulai tersenyum menggoda
βAβani, maksudku..maksudku..β Yoona terlihat merutuki dirinya sendiri, Pabo-ya! bagaimana bisa aku keceplosan seperti tadi?
βHmm.. yah kau memang harus mengakui bahwa aku tampanβ Sehun tersenyum puas.
Yoona menggeram tertahan, βTentu saja kau tampan bodoh. Kalau memang tidak tampan, bagaimana mungkin bisa kau terpilih mewakili kelas dalam Acara Tahunan Sekolah besok?!β
Yoona terdiam, begitu pun dengan Sehun.
Astaga! Mereka berdua lupa, Acara Tahunan Sekolah mereka tinggal dua hari lagi. Dan.. wajah Sehun saat ini..
βSehun-ah.. Acara Tahunan Sekolah kita..?β
Sehun menghela nafas panjang, βTerpaksa, aku akan membatalkannyaβ
βApa kau bilang?! Kau mau mengecewakan seluruh teman sekelas?!β Yoona mulai berdiri
Sehun terlihat tak terima, βApa kau tak menyadari? Dengan kau menolak mewakili kelas bersamaku, kau juga sudah membuat mereka semua kecewa!β
Yoona terdiam, dan dalam hati membenarkan juga perkataan Sehun tadi. Yeoja itu pun segera duduk kembali di sebelah Sehun.
βAku… aku… minta maafβ ucap Yoona seraya menundukkan wajahnya.
Sehun menghembuskan nafasnya, tangan kirinya terulur dan segera mengacak-acak pelan rambut panjang milik Yoona.
βAku selalu memaafkanmu, kau tahu? Lagipula, sepertinya Seohyun juga tak akan bisa mengikuti acara itu.β
βMaksudmu?β Yoona terlihat mendongakkan wajahnya.
Sehun menatap Yoona lekat-lekat, ini lah kesempatannya. βSekarang, atau tidak sama sekaliβ Itulah yang dikatakan Seohyun saat di sambungan telepon tadi.
Ya, Seohyun benar. Sekarang, atau tidak sama sekali. Dan kurasa pilihan terakhir akan membuatku menyesal seumur hidupku.
Β
Β
TBC
Yeay, kalau yang ini baru beneran To Be Continued, hehehe :3
Gimana ceritanya? Maaf kalau mengecewakan._. Oh ya, karena aku udah βback to schoolβ, pulang les malem, tugas dan PR selalu mengalir kaya sungai, dan masih banyak lagi yang lain, mungkin aku bakal telat update ff, jeongmal mianhae *bow* T^T
Dan.. karena udah pasti ending ff ini bakal aku protect, jadi jangan lupa dikomen buat syarat dapetin passwordnya ya, chingu! Gomawo :*
Leave a comment