Sister Complex [Chaptered/Part1]

Presented by :

Hwang Ahra

Main Cast : Im Yoona, Xi Luhan, Oh Sehun, Krystal Jung || Other Cast : Find it by yourself

Genre : Family, Romance, School Life, Angst etc

 Length : Chaptered || Rating : T || Disclaimer : Pure my imagination

Credit Poster : Big thanks for my sis hwang seora :p

Notes :

Hi all! Still remember with this fanfic? :p seperti biasa aku mau minta maaf dulu karena telat update ff di blog ini, dimaafiin kan yah?  sama aku juga mau minta maaf karena ff ini without poster, kuota modem ga mencukupi (?) jadinya gabisa dipost T^T Respon di teaser ff ini bikin aku terharu banget :’) *lebay* tapi gatau juga ya di chap selanjutnya, berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah sih, pasti respon dari readers makin menurun-_-v Kuharap engga, biar ga perlu diprotect, tapi kalau sidersnya banyak, terpaksa ff ini pun untuk endingnya bakal aku porotect._. oke segitu dulu aja cuap-cuap ga pentingnya, check this out!

NO BASH, SIDERS AND PLAGIATOR! Happy reading^^

 

Copyrighted ©hwangahra 2013 All Right Reserved

***

Yoona berjalan menuruni tangga, seperti biasa penampilannya selalu terlihat cantik dan sempurna. Apalagi ketika ia memakai seragam khas International Seoul High School yaitu sebuah rok pendek dengan motif kotak-kotak berwarna deep blue, sebuah kemeja lengan pendek yang dipadu-padankan dengan jas almamater –yang sebenarnya lebih terlihat seperti blazer— berlengan panjang berwarna biru-putih, ia terlihat begitu manis dan imut seperti ditokoh-tokoh anime Jepang.

“Selamat pagi” ucap Yoona sekedarnya ketika ia baru saja menginjakkan kakinya di atas lantai dasar rumahnya itu.

“Selamat pagi Eonni!”

“Selamat pagi Yoona-ssi”

Yoona lantas mendongakkan wajahnya yang sedari tadi tertunduk. Ketika matanya menatap ke arah meja makan, disana ia mendapati dua orang asing berbeda jenis yang sudah duduk manis tengah tersenyum ke arahnya.

Seketika saja ada suatu perasaan yang amat sangat kuat, perasaan yang selalu ia rindukan, menyelimuti hati Yoona ketika kedua orang asing yang diketahui bernama Krsytal dan Luhan itu tersenyum ke arahnya. Melambaikan tangan ke arahnya, menyuruhnya untuk menghampiri mereka.

“Kalian tidak berangkat sekolah?” tanya Yoona heran setelah ia menghampiri Krystal dan Luhan yang masih mengenakan pakaian rumah biasa, bukan seragam sekolah.

Sejenak, kakak-beradik itu terlihat saling memandang, dan itu membuat Yoona yang memperhatikan mereka semakin bingung.

“Bukankah aku sudah mengatakan bahwa Kepala Pelayan Shim sudah mengurus sekolah dan perlengkapan sekolah kalian?”

Krsytal pun kemudian hanya tertawa kecil, “Eonni.. kemarin kami baru saja tiba di Seoul, dan kurasa kami masih lelah, jadi—”

“Baik, aku mengerti. Kalian ingin beristirahat eoh?” Yoona menaikkan sebelah alisnya.

Krystal mengangguk sambil tersenyum manis.

“Mungkin Krystal ingin beristirahat, tapi aku ingin berkeliling kota Seoul. Bisakah aku ikut pergi Yoona-ssi? Tentunya aku tak akan ikut ke sekolah” kini giliran Luhan yang bertanya.

Yoona menyilangkan kedua tangannya didepan dada, ekspressinya terlihat datar namun serius, membuat Luhan segera menggigit bibir bawahnya, takut-takut kalau ia salah bicara.

“Pertama-tama, jangan panggil aku Yoona-ssi. Sudah kubilang bukan? Panggil aku Yoong. Yang kedua dan yang terakhir..” Yoona sengaja memotong kalimatnya, “Kalau kau memang mau ikut denganku, cepat ganti pakaianmu” ucap Yoona seraya tersenyum tipis.

Luhan tanpa sadar menghembuskan nafas lega. Ia tahu Yoona tidak akan benar-benar marah jika menyangkut hal-hal kecil seperti ini, namun sifat tegas milik Yoona yang sudah tertanam dari kecil lah yang membuat gadis cantik itu terlihat begitu angkuh.

“Ne, Arraseo… Yoong”

Yoona kembali tersenyum tipis, “Baiklah, kalau begitu aku akan menunggumu di mobil”

Krystal menahan tangan Yoona, “Eonni, sebaiknya kita sarapan bersama dulu. Pelayan wanita it— ah siapa? Lee Ahjumma? Ya, Lee Ahjumma sudah memasakkan sarapan pagi ini”

Lagi-lagi Yoona merasakan perasaan itu lagi.

Yoona memutar tubuhnya menghadap Krsytal, “Kalian selalu sarapan dirumah?”

Krystal dan Luhan kembali saling memandang, namun kali ini tatapan mereka penuh arti.

“Tentu saja, meskipun sarapan pagi kami hanya dengan masakan yang sederhana, tapi kami selalu sarapan bersama dirumah” Luhan kembali membuka suara

Yoona menundukkan kepalanya dalam-dalam, matanya mulai memanas, ia merasa tak sanggup untuk menahan air matanya yang sebentar lagi akan tumpah, dan entah mengapa ia merasa seolah-olah terlalu bertingkah ‘cengeng’ di hadapan Krystal dan Luhan, “Aku… tak pernah sarapan dirumah, apalagi… bersama-sama. Yah… kurasa kalian tahu sendiri kan dirumah ini—”

“Apalagi dirumah ini masakannya sangat mewah dan lezat. Mengapa melewatkan begitu saja sarapan dirumah?” Krystal segera memotong ucapan Yoona.

Yoona mencoba mendongakkan wajahnya perlahan, air matanya tak jadi tumpah. Ajaib. Gadis itu kini bergantian memandang Krystal dan Luhan yang ada dihadapannya.

Lagi-lagi perasaan itu.

“Kurasa, hari ini aku tak ingin melewatkan begitu saja sarapan dirumah, apalagi bersama kalian

***

Yoona menurunkan kaki jenjangnya dari mobil, tepat ketika mobil Lexus putihnya terparkir di halaman International Seoul High School.

Yoona membalikkan badannya menghadap ke arah pintu mobil yang masih terbuka,“Kalau begitu aku pergi dulu. Jangan mencoba pergi ke tempat yang aneh-aneh. Arra?” Yoona menaikkan sebelah alisnya. Sudah menjadi kebiasannya, menaikkan alis adalah sebuah tanda bahwa ia bertanya namun juga sekaligus memerintah di saat bersamaan, dan jawaban yang selalu ingin ia dengar adalah ‘Ya’.

“Ne. Arraseo.. Nona Yoong?” Luhan tersenyum jahil.

Yoona merotasikan bola matanya, “Pintar sekali. Memanggilku dengan sebutan Yoong, tetapi kau memakai kata ‘nona’ di depannya”

Luhan hanya terkekeh pelan, “Baiklah. Selamat belajar. Aku dan Krystal akan segera bersekolah besok”

“Ah tunggu,” Yoona segera menahan pintu mobil yang hendak Luhan tutup, “Kepala pelayan Shim, hari ini jemput aku lebih lambat dari biasanya” Yoona menengok ke arah lelaki tua berusia separuh baya yang duduk di belakang kemudi itu.

“Baik Nona Im”

***

Yoona melangkahkan kaki mulus bak modelnya menuju kelas. Ia hanya sibuk merapihkan rambut panjangnya atau sekedar membetulkan letak tasnya yang tersampir di bahu tanpa menghiraukan tatapan kagum dari murid-murid di sekolah yang terus memperhatikannya.

Yah, tak salah memang jika banyak orang yang memperhatikannya, karena Yoona adalah salah satu murid populer di sekolanya, selain cantik, ia juga kaya dan tentunya pintar. Tapi di balik semua kesempurnaannya itu, sebenarnya ia tak pernah mau menjadi anak populer. Ia ingin menjadi anak gadis biasa, yang tidak terlalu pintar tapi juga tidak terlalu bodoh, yang tidak terlalu cantik tapi juga tidak terlalu jelek, yang tidak terlalu kaya tapi juga tidak terlalu miskin.

Im Yoona. Mengingingkan hal seperti itu, menjalani kehidupan sebagai seorang siswi SMA biasa yang memiliki banyak teman dan tentunya juga figur seorang kekasih yang selalu berada di sampingnya.

Yoona terus menunudukkan kepalanya, entah mengapa ia merasa hari ini begitu malas untuk belajar di sekolah. Semakin ia melangkah menuju kelasnya, semakin besar rasa malas itu terasa. Ingin rasanya hari ini ia berjalan-jalan untuk sebentar saja.

Ah…

Yoona menepuk dahinya sendiri. Kenapa tadi ia tidak ikut saja berkeliling kota Seoul bersama Luhan?

“Yoona-ya!”

Yoona segera menghentikan langkahnya, ia seperti mendengar suara…

“Sehunna?” Yoona membulatkan matanya karena tiba-tiba saja sosok seorang Oh Sehun sudah berdiri di hadapannya.

“Ikut aku sekarang, ne?” ucap Sehun seraya menarik pelan tangan Yoona.

“Tapi kita ma—?”

Sehun tersenyum tipis, “Sudah ikut saja. Ini penting, mengenai masalah OSIS”

Yoona pun mengangguk sebelum akhirnya mengikuti langkah Sehun menuju ke lantai atas.

***

Yoona merotasikan bola matanya, dan seperti biasa sikap yang lainnya mengikuti, –kedua tangan yang menyilang di depan dada— “Jadi ini yang kau bilang sebagai masalah OSIS huh?”

Sehun yang ditatap Yoona pun hanya menggaruk-garuk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal, “Hmm… kurasa”

“Ayolah Oh Sehun, yang benar saja?”

“Ayolah Im Yoona, tentu saja benar”

Yoona terdiam cukup lama, lalu sudut bibirnya pun terangkat, membentuk seulas senyum manis yang terukir di wajah cantiknya.

“Jangan coba-coba mengikuti pola kalimatku” ucap Yoona seraya ikut duduk di sebelah Sehun yang sudah terlebih dulu duduk di atas karpet beludru yang memang tersedia di ruang OSIS sekolah mereka itu.

“Baiklah, tapi bantu—”

KRIIIING KRIIIING

“Bel masuk? Kalau begitu aku harus segera kembali ke kelasku” Yoona segera mencoba bangkit berdiri, namun tangan kekar milik Sehun telah menahannya terlebih dulu.

“Aku sudah meminta izin dispensasi untukmu…” Sehun memotong kalimatnya,

“Lagipula, wajahmu itu sudah kusut. Untuk apa memaksakan diri belajar hal yang membuatmu jenuh, bosan dan… malas?” tanya Sehun.

Yoona terdiam di tempatnya, lagi-lagi senyuman manis itu terukir di wajahnya.

Sehun… dia….

“Duduklah” Sehun segera menarik tangan Yoona agar kembali duduk, sebenarnya laki-laki itu hanya menarik pelan tangan Yoona, namun entah karena sedang memikirkan sesuatu atau apa, gadis itu tidak siap sehingga keseimbangannya menjadi sedikit goyah.

“Kyaa!”

Yoona sukses terduduk memang, tapi yang salah adalah posisinya duduk saat ini tepat berada di pangkuan Sehun.

Keduanya sama-sama terdiam, terlalu kaget untuk mengungkapkannya dengan kata-kata. Namun sepertinya Yoona yang terlebih dulu sadar segera menarik tubuhnya agar tidak berada di atas pangkuan Sehun lagi, namun lagi-lagi juga, Sehun menahannya.

“Tetaplah disini. Agar kau tidak bisa kabur.” Sehun tersenyum, meskipun Yoona tak bisa melihatnya karena posisi Yoona yang memunggungi Sehun.

“Memangnya aku tidak memberatkanmu?” tanya Yoona seraya berusaha meredakan detak jantungnya, yah, kali ini memang jantung Yoona sukses berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya.

Sehun terkekeh geli, “Tolong katakan pertanyaan tadi hanyalah leluconmu Yoona-ya. Sungguh, kau duduk dipangkuanku saat ini saja rasanya seperti tak ada beban di atas kaki ku”

“Uh, yang benar saja” Yoona mengerucutkan bibir pink-nya

“Nah kalau begitu kau harus menambah berat badanmu. Menyelesaikan masalah OSIS milikku adalah jalan yang ‘terenak’ bukan?”

Kali ini Yoona bukan tersenyum lagi, tapi ia tertawa. Ya, tawa lepas yang sudah lama tak pernah lagi ia rasakan. Terutama semenjak kepergian mendiang kedua orang tuanya.

Yoona berdeham pelan mencoba meredakan tawa khas miliknya “Astaga… Sehunna… gunakanlah bahasa yang baik dan benar” Yoona menghapus cairan bening di ujung matanya yang keluar akibat ia terlalu lama tertawa.

“Dan kau juga. Makanlah yang baik dan benar.”

“Ya, ya.  Baiklah aku makan” Yoona segera turun dari pangkuan Sehun seraya meraih sekotak bekal makan siang milik Sehun. Kemudian gadis itu segera membukanya.

Sushi. Ya, sudah bisa kutebak” Yoona mengangkat kedua bahunya.

Sehun tersenyum lebar, “Kau pintar Yoona-ya”

Yoona mendelikkan matanya pelan, “Sungguh, ini tak ada hubungannya sama sekali dengan OSIS, eoh?” gadis itu bertanya seraya menyumpit sepotong sushi dan memasukkannya ke dalam mulutnya.

Sehun mendecakkan lidahnya, “Tentu saja ada. Kau dan aku adalah anggota OSIS. Aku meminta bantuanmu agar bekalku habis jadi aku tidak akan dimarahi eommaku pulang sekolah nanti. Kau juga bolos pelajaran pertama karena aku menuliskan keterangan ‘dispensasi’ untuk urusan OSIS. Jad—”

“Cukup.” Yoona mencoba menahan tawanya, sebenarnya laki-laki di hadapannya ini sedang melawak atau apa? Ia bingung, sungguh. “Aku sedang makan dan tak ingin tertawa seperti tadi lagi. Arra?”

Mwo? Memangnya ada yang lucu?” Sehun mengernyit heran.

“Semuanya terasa lucu bagiku Oh Sehun. Dan mengenai masalah OSIS milikmu ini? Hah.. memang dasar kau nya saja yang tak pernah suka ikan”

***

“Kalau begitu, rapat hari ini aku tutup. Terimakasih atas waktu kalian” Sang Ketua OSIS berambut pirang –Kris Wu— segera membereskan berkas-berkas file yang berserakan di atas meja, begitupun dengan para anggota OSIS yang lainnya –termasuk Yoona dan Sehun tentunya—.

“Yoona-ya… tepati janjimu tadi pagi, ingat?” bisik Sehun pelan yang tepat berada di sebelah Yoona.

Yoona mendecak pelan, “Tentu saja”

“Kalau begitu jangan pulang dulu” Sehun tersenyum tipis.

Aish… jinjja” Yoona menghembuskan nafas panjangnya.

***

“Ayo cepat habiskan. Tinggal 3 potong lagi” Sehun menopang dagu dengan kedua tangannya sekaligus memperhatikan Yoona yang tengah duduk di hadapannya sambil menghabiskan bekal sushi yang dibawanya.

Tingkah Sehun saat ini sangat lucu memang di mata Yoona, terlihat seperti anak kecil yang tengah menunggu sinterklas mengantarkan kado natalnya di depan perapian panas. Bedanya, Sehun sedang tidak menunggu hadiah, tapi ia sedang menunggu Yoona menghabiskan bekalnya.

“Mulutku hanya satu Oh Sehun…” ucap Yoona di sela-sela makannya.

“Hm baiklah, selagi kau menghabiskan makananmu, apa aku boleh bertanya suatu hal?”

Yoona tersedak, sungguh, Yoona tersedak. Ia segera meminum air mineral yang tadi dibelinya di kantin.

“Sejak kapan kau meminta izin terlebih dulu untuk bertanya padaku seperti itu?”

Sehun mendecakkan lidahnya, “Terserah kau. Yang jelas aku boleh bertanya bukan?”

Yoona terkekeh kecil, sepertinya ia lebih merasa familier dengan Sehun yang ‘selalu seenaknya’ seperti ini.

“Jadi apa yang kau ingin tanyakan itu?” ucap Yoona yang masih sibuk memainkan sumpit yang berada ditangannya.

“Mengenai.. keluarga barumu”

Yoona terdiam. Kali ini ia tak tahu harus bagiamana, apakah harus menyesalinya atau tidak. Tapi yang jelas, Sehun sudah lebih dulu tahu mengenai Luhan dan Krystal.

Sejujurnya, Yoona sendiri pun tak mau menceritakan tentang Krystal dan Luhan pada siapapun –yah, setidaknya sampai Krystal dan Luhan masuk sekolah— tapi kejadian tadi pagi lah yang memaksa Yoona untuk menceritakannya pada Sehun.

 

*flashback on

 

“Kenapa tidak habis? Tumben sekali” Sehun memandang kotak bekalnya yang masih berisi penuh sushi kesukaan Yoona sekaligus sushi yang dibenci Sehun.

Yoona mencoba berusaha keras menelan potongoan sushi yang berada di dalam mulutnya, ia lupa bahwa tadi pagi ia baru saja sarapan bersama Krystal dan Luhan. Dan itulah yang membuatnya merasa kenyang sehingga sampai sushi makanan favoritnya pun tak bisa ia habiskan seperti biasanya.

“Yoona-ya, aku tahu kau ini lapar. Kau bahkan tak pernah menyentuh sarapan pagi yang selalu disajikan dirumahmu. Dan aku sudah berbaik hati memberikan jatah bekal makan siangku untukmu. Jadi, ayo habiskan”

Yoona masih mengunyah pelan potongan sushi di mulutnya. Setalah potongan itu tertelan, ia segera menenggak air mineral yang Sehun bawa.

“Aku sudah kenyang”

Sehun menghembuskan nafas panjangnya, “Jangan berbohong padaku”

“Sungguh, aku sudah kenyang.”

“Kau bahkan tak sarapan. Bagaimana bisa kenyang?”

“Hari ini aku sarapan”

“Kau bo—”

“Berhentilah menuduhku berbohong, aku memang sarapan tadi pagi”

“Baiklah. Kalau begitu ceritakan apa yang membuatmu memiliki selera makan di pagi hari?”

Yoona terdiam. Sebenarnya bukan hal yang penting menurutnya, ia hanya ingin mencoba sarapan pagi dirumah bersama-sama. Ya, bersama dengan keluarga tentunya. Dan kali ini ia sudah memilikinya. Krystal dan Luhan. Luhan dan Krystal. Dua orang asing yang entah mengapa langsung membuat Yoona merasa nyaman berada di tengah-tengah mereka.

“Kurasa.. aku tidak pernah berselera makan di pagi hari” Yoona mengedikkan bahunya, “Tapi Krsytal dan Luhan lah yang membuatku tergugah untuk sarapan bersama mereka”

“Krsytal dan Luhan? Siapa mereka?” tanya Sehun.

Yoona membulatkan matanya. Astaga.. ia yakin setelah ini Sehun akan menyiapkan serentet daftar pertanyaan untuk dijawab oleh dirinya.

 

*flashback off

 

“Yoona-ya…” Sehun melambaikan tangannya tepat dihadapan wajah Yoona.

Yoona seperti tersadar dari lamunannya,“Ah.. ne?”

“Hei.. tadi aku.. bertanya.. jadi bagaimana?”

Yoona mengernyit heran, ia bahkan tak mendengar Sehun melontarkan pertanyaan apa padanya.

“Maaf, bisa kau ulangi lagi pertanyaanmu itu?”

Sehun mengacak-acak rambut blonde-nya, “Haaaah. Kau ini. Ingin mengerjaiku ya?”

Yoona mengerutkan keningnya, semakin tak mengerti arah pembicaraan Sehun. Apa maksudnya laki-laki ini?

“Ck. Baiklah, aku akan bertanya sekali lagi. Tapi tolong jangan membuatku mengulang untuk yang ketiga kalinya. Dengarkan baik-baik”

Yoona mengangguk mantap.

“Kau dan err.. Luhan. Dia tak melakukan hal yang macam-macam kan? Maksudku, kalian bukan saudara kandung, ehm.. tapi kalian tinggal serumah.” Sehun menghembuskan nafasnya, “Kau mengerti maksudku kan? Jadi.. bagaimana?”

Seketika Yoona sontak tertawa terbahak-bahak. Sebenarnya bukan pertanyaan Sehun yang membuat Yoona tertawa, melainkan ekspressi wajah Sehun dan cara pengucapan pertanyaan itu lah yang membuat Yoona tertawa lebar.

“Memangnya kalau Luhan melakukan hal yang macam-macam padaku, kau mau apa?” tanya Yoona balik setelah berhasil meredakan tawanya.

“Ayolah Yoona-ya.. aku serius”

“Hmm, rupanya Tuan Oh bisa serius juga ternyata” Yoona mengangguk-angguk kecil.

“Im Yoona, berhentilah” Sehun menatap Yoona lekat-lekat.

“Ya, ya. Jadi.. aku harus menjawab seperti apa?”

“Katakan jika kau dan Luhan tak pernah berbuat hal yang macam-macam”

Yoona terkekeh pelan, “Arraseo nae appa, ia dan aku tak pernah berbuat hal yang macam-macam”

Sehun tersenyum, kali ini senyuman milik Oh Sehun terlihat begitu berbeda di mata Yoona. Senyuman Sehun kali ini terlihat lembut dan menawan, memaksa Yoona untuk tak mengedipkan matanya barang sedetik saja, “Aku peduli padamu, kau tahu?”

Yoona balas tersenyum, dan ia berharap senyumannya terlihat menawan juga dimata Sehun. Sama seperti yang ia pikirkan.

“Ya, aku tahu”

***

Yoona melambaikan tangannya ke arah Sehun yang sudah melaju menggunakan motor sport hitam miliknya.

Kini tinggal Yoona sendiri yang berada di halaman sekolahnya itu. Wajar saja ia tinggal sendiri, karena jarum jam sudah menunjukkan pukul 5 sore. Mana ada orang yang betah berlama-lama disekolah sekalipun sekolah itu memiliki gedung yang bagus dan halaman yang luas? Kebanyakan siswa dan siswi pasti akan lebih memilih untuk pergi hang out bersama teman mereka  atau kembali ke rumah masing-masing meski rumah mereka tak sebagus gedung milik sekolah. Isn’t it right?

Sebenarnya Sehun sudah menawarkan Yoona untuk diantar pulang, tapi Yoona menolaknya dengan halus, sungguh, ia tak ingin merepotkan Sehun. Ditambah lagi jarak rumah mereka yang terlampau jauh. Sehun juga sebenarnya sudah mau berbaik hati menemani Yoona agar gadis itu tidak sendirian selama menunggu mobilnya datang, namun lagi-lagi Yoona menolaknya.

Yoona baru saja akan mengeluarkan ponsel dari dalam tasnya, namun sebuah Lexus putih yang baru saja datang memasuki halaman International Seoul High School membuat gadis itu menghentikan gerakannya.

Pintu depan tempat pengemudi pun terbuka, menampilkan sesosok laki-laki berwajah baby face yang mengenakan kaus putih berlengan pendek yang tengah berjalan menghampiri Yoona.

“Apa kau sudah lama menunggu? Maafkan aku terlambat menjemputmu Nona.. Yoong” Luhan membungkukkan badannya ke arah Yoona.

Yoona terdiam menatap Luhan. Ia bingung sekaligus jengkel terhadap pemuda dihadapannya ini.

“Mana Kepala Pelayan Shim? Kenapa kau yang menjemputku?”

“Anak Kepala Pelayan Shim sakit, jadi tadi aku telat menjemputmu karena harus mengantarkannya ke rumah sakit”

Pandangan Yoona melembut, tapi tetap saja ia masih jengkel terhadap Luhan. Bukan, bukan karena Luhan telat menjemputnya. Tapi karena Luhan terus memanggilnya ‘Nona’. Apa maksudnya?

“Ayo pulang” ujar Yoona.

“Baik No—”

“Dan berhenti lah memanggilku Nona”

***

Suasana canggung di dalam mobil terus menyelimuti Yoona dan Luhan. keduanya sama-sama terdiam dan tenggelam dalam pikirannya masing-masing.

“No—”

“Yoong” Yoona segera memotong ucapan Luhan, “Harus berapa kali kukatakan? Panggil aku Yoong. Tolong jangan terlalu merendahkan dirimu seperti itu Luhan. Masih jauh lebih baik kau memanggilku Yoona-ssi.”

Luhan menghembuskan nafasnya sejenak, sambil tetap terfokus pada jalanan di depannya ia pun berkata, “Kumohon jangan marah”

Kali ini kalimat Luhan berhasil membuat Yoona menengok ke arahnya, Yoona mengernyit heran. Namun ia lebih memilih diam, menunggu lanjutan dari kalimat Luhan.

“Aku memanggilmu ‘Nona’ semata-mata hanya karena.. aku belum merasa mengenalmu. Kau tahu? Semacam canggung atau apapun itu namanya”, Luhan mengambil nafas, mengisi paru-parunya dengan udara sebelum akhirnya kembali berkata, “Yoona-ssi? Sungguh, sebenarnya memanggil seperti itu pun rasanya aku tetap tak pantas”

Hati Yoona mencelos mendengar penuturan Luhan. Sungguh, ia tak pernah berpikir sampai sejauh itu.

“Aku selalu merasa.. derajat kita terlalu berbeda. Maksudku, aku hanya seorang pemuda biasa yang berasal dari Busan. Dan Kau, seorang gadis yang luar biasa yang berasal dari Seoul. Bisakah kau mengerti hal itu… Yoong?”

Yoona terpaku menatap Luhan, “Lalu mengapa kau bisa memanggilku ‘Yoong’ saat dirumah tadi pagi?”

Luhan mendecak pelan, “Yah, mungkin karena ada Krystal disana bersama kita. Aish.. maksudku, kita tidak berdua. Sungguh. Percayalah. Terlalu rumit untuk ku jelaskan”

Yoona tersenyum kecil, entah mengapa ia merasa Luhan itu mirip… Sehun. Ah, atau hanya perasaanya saja?

“Baiklah aku mengerti. Kalau begitu kita mulai semuanya dari awal”

Yoona berdeham pelan, mencoba mengatur intonasi suaranya, “Annyeong haseyo, naneun Im Yoona imnida. Bangapseumnida” suara Yoona yang terdengar dibuat kekanak-kanakan membuat Luhan terkekeh pelan, ia tak menyangka Yoona adalah tipe gadis yang mengasyikkan dan tidak jaim alias jaga image. Tapi tentu saja tidak semudah itu untuk membuat Yoona menjadi lebih sedikit ‘terbuka’ kepadanya.

“Kenapa tertawa? Ayo perkenalkan dirimu” ujar Yoona

“Hmm baiklah. Nado annyeong, naneun Xi Luhan imnida. Bangapseumnida

Tiba-tiba saja tubuh Yoona menegang, sepertinya gadis itu menyadari sesuatu. “Ah tunggu!”

“Wae?” tanya Luhan

“Kenapa margamu dan marga Krystal berbeda? Margamu Xi dan marga Krystal adalah Jung.”

Luhan kembali menghembuskan nafas panjangnya, apakah ia harus menguak kisah hidupnya kepada gadis disampingnya ini?

Hmm, sepertinya jawabannya adalah Ya. Untuk apa lagi ia harus menutup-nutupinya?

“Aku dan Krystal hanya mempunyai hubungan darah melalui Ayah kami. Tapi kami bukan satu Ibu. Ibu kandungku adalah orang China, makanya margaku adalah marga China.”

Luhan mengambil jeda sejenak sebelum akhirnya berkata, “Sedangkan Ibu kandung Krystal adalah—”

“Jangan dilanjutkan!” teriak Yoona yang membuat Luhan sedikit terlonjak kaget.

“Kumohon jangan dilanjutkan. Aku sudah mengerti” Yoona menurunkan nada bicaranya menjadi lebih rendah dari sebelumnya.

Mianhae, aku tidak bermaksud”

Yoona tersenyum tipis –atau lebih tepatnya senyum profesional andalannya— ia selalu belajar bagaimana cara mengendalikan emosinya itu.

Hm, senyum profesional? Istilah yang sangat bagus. Tapi itu akan jauh terdengar berbeda artinya jika kita ganti istilahnya menjadi ‘topeng wajah’ tak kasat mata yang selalu berhasil menyembunyikan setiap perasaan yang tengah di alami oleh seorang Im Yoona. Entah itu perasaan marah, kecewa, sedih, sakit hati, senang, cinta, hingga benci.

Ne, gwenchana

Lagi-lagi Luhan tak sadar bahwa dirinya baru saja menghembuskan nafas lega. Setidaknya ia baru saja melihat segaris senyum tipis terukir pada wajah cantik Yoona.

Ayolah Luhan. Mulai sekarang sebaiknya kau harus belajar membedakan yang mana ‘senyuman tulus’ dan yang mana ‘senyuman palsu’ milik Im Yoona.

—To Be Continued

Oke, chap 1 udah selesai. Panjang kan chap nya? Muehehe :3

Sebenernya ff ini aku buat dengan pairing LuYoon tapi kebanyakan readers yang minta pairingnya YoonHun._.

Daripada jadi bingung, mending aku adain voting aja ya sebagai salah satu faktor buat nentuin pairingnya ^^ silahkan komen ff ini, dibawahnya bisa kalian tulis nama yang pengen kalian jadiin pairing di ff ini.

Oke agak random sih, tapi hasil voting ga akan langsung aku nyatakan bahwa itu mutlak jadi pairing di ff ini. Semua keputusan masih bisa berubah, dan sekali lagi VOTING hanya sebagai SALAH SATU FAKTOR penentu keputusan akhir. Itu aja sih, hehehe… jangan lupa komen ne! kamsha :*

105 responses to “Sister Complex [Chaptered/Part1]”

  1. Aku siihhh berharapnya YoonHun!! tp terserah jg sih,,
    buahahhaha…..

  2. Yoonhun pleasee <3<3<3 Luyoon juga boleh sih tapi jatohnya kan dia masih sodaraan sama krys =_= krystal.sama lulu beneran kan yahhh

  3. Pngen.x y0onhun tp Luy0on jg 0k k0k 🙂
    next chap jngan lama” unN . .

  4. Yoonhun yoonhun yoonhun 😀
    Udah yoonhun aja thor, mulai sekarang budayain yoonhun. Kekeke~
    Next ya thor. Jangan lama lama 🙂

    1. hahahaha, budayain (?) XD aku tampung usulannya 😉

  5. sbnranya aku lebih suka luyoon…tp mnrutku dicrta ini yoonhun lebih cocok…
    eum…tp tetap luyoon.^^

    1. jadinya yang mana nih chingu? hehe._. oke aku tampung usulannya 😉

  6. YoonHun,,,,

  7. YoonHun…..
    Tp kalo mau LuYoon juga apa2..
    Ffx keren… Daebaaakk! Ditunggu part selanjutx…

  8. Wah akhirnya muncul juga first chapternya…. Aku pribadi lebih prefer ke pairing yoonhun, soalnya di ff ini aura keromantisan dan kebersamaan mereka lebih dapet dan ngeklik banget. Next chapter aku tunggu ya~

    1. ohehehe gitu yah? 😀 oke oke ^^

  9. yg ini chap 1 nya menarik :)) moga aja next chap makin menarik hehe
    saya pilih yoonhun aja deh 😀

    1. amin (?) haha oke deh 😉

  10. klo gtu apa gunanya voting thor…?
    Klo efeknya cuma dikit, percuma donk.
    Tp aku ngikut ajalah
    Yoonhun
    Lanjut….

    1. biar aku bisa ga bimbang (?)._. hahaha oke^^

  11. luyoon for the ending pleaseeee, chingu
    *kasihsenyummaut
    yayayaya 🙂

    1. usulannya aku tampung dulu ya ^^

  12. luyoon
    Akhirnya unnie berojolin ff ^^
    Sebnarnya kenapa yoona gak selera makan tiap hari?
    Menurut aku sih seterah unnie peiring yang unnie mau ‘-‘ tapi aku tetap luyoon soalnya ff mereka udah jarang .

    unn kapan lanjutan ff Undetestimete sama wolf chap3 ? Undah gak sabar nih :))

    1. hahaha gitu yah? yoonhun lagi mewabah nih (?) 😀
      okee sip deh 😉
      gatau hihihi aku lagi sibuk sama tugas sekolah nih saeng._.

  13. eciee..tuh sehun oppa,,ketauan nanya2 ama yoona prnah dicium ama luhan pa nggak kkk~,,berharap yoonhun soalnx ak fanbase mreka hehe

    1. wkwkwk oke deh, sama dong aku juga 😉 *gananya hahaha

  14. Keren!!!!Next.
    Pairing ny YoonHun ªĴª

  15. wwwaahhh akhirnya di post jga 🙂 DAEBAK Thor FFnya !!! 😀
    LuYoon aja deh Thor 😉
    Pnasaran sma kLanjutannya >_<
    Next Chapdi tnggu yha and jngan Lma'' !!! 😀

    1. makasih hehe :3 okeey 😉

  16. Luhan polos bner /? wkwk. lanjt chingu ^^kayaknya seru deh, pairng nya YoonHun jebal tpi Luyoon jga gweanchana hehe._.

    1. yaa begitulah luhan (?)._. hehehe oke deh 😉

  17. yoonhun aja dah harus jadi!! haha udah aja buat hunhan suka sm yoong trs yg dapet sehun karna luyoon sodaraan, jangan ada sehun-krystal scene lah._.

  18. yoonhun aja thor
    lebih dapet feel nya
    oia, penggunaan kata “nado annyeong” kedengerannya aneh .dan aku blm pernah dngr itu.
    aku rasa lebih pas jika memakai “annyeong” saja 🙂
    keep update soon

    1. okay 😉
      oh gitu ya? tapi aku pernah baca di salah satu ff ._. tapi makasih ya sarannya^^

  19. yoonhun…. lebih dapat feelnya kalau mereka jadi couple…

  20. Yoonhun aja deh, tapi kasian luhan-nya. Dua-duanya kan bias aku. Tapinya luhan sama yoona kan sodaraan.
    Ah terserah author aja deh mau yoonhun apa luyoon, yang penting lanjutannya cepet di post

    1. yap, aku usahakan ne^^

  21. Sebenernya aku pinginnya LuYoon. Tapi mungkin LuYoon disini kalah suara sama YoonHun. Tapi YoonHun gpp sih aku suka dua pairing itu soalnya 🙂 jadi dilema deh>< Next chingu

  22. Eonni,, YoonHun aja pliss,soalnya lebih gimanaaa (?) gtu kalo ada YoonHun *Plak* , Oh iya, FF I Can’t nya cepet dilanjutin ya eonn 😀 , aku tunggu kelanjutan ff ini 😀

  23. ehm gimana ya??
    pengennya luyoon. tapi kayaknya kalah vote.
    ga pa” deh. aku jga suka yoonhun kok.
    itu terserah author.. hehe

    next chap ditunggu ^^

  24. Yoonhun. Lulu sama aku aja

  25. yoonhun pleaseeee

  26. LUYOON
    YOONHUN
    LUYOON
    YOONHUN
    *readers labil*

    Terserah author aja,gimana baiknya*plak!!*
    Disatu sisi pengennya sih luyoon/soalnya epep mereka udah jarang/*nangis dipojoan*
    Disisi lain ,ff ini lebih dapat feelnya ke yoonhun
    *galooo deh*

    I vote for luyoon deh:))))
    Luyoon plisss
    Tapi yoonhun juga gapapa*mulai lagi labilnya=_=*

    Next chapt cepat dipublish thor
    Hwaiting’-‘)9

    1. wkwkwk, panjang bgt komennya, aku suka komen kamuu ❤ *loh? hehe oke deh^^

  27. Aku yoonhun aja eon,
    soalnya misal kalo luhan beneran sodara yoona, kan kasian mereka berdua ga bisa bersatu ._.

  28. annyeonghaseo,maaf bru teaser+chap 1 aku komen disini yah.
    alur ceritanya ngga ngebosenin kalo bisa pairingnyan HunHan(?)Tapi ciyus._.
    well,keep writing ne^^

    1. hehehe, aku gabisa nulis ff yaoi (?) ._.

  29. authorrrr^^
    ayo dong cepetan updatenya
    udah penasarannnnnnnn bangetssss thor 🙂
    ^kalo perlu semua ff thor cepetan di updatenya^
    #hhhheeee 😀

    1. hehehe, aku udah mulai sibuk nih chingu._. tapi aku usahakan^^

  30. Kak, aku mau LuYoon please… Sekarang udah jarang loh aku baca ff LuYoon u,u di YoongExo juga jarang u,u ya unn ya? Bbuing-bbuing. Yeah, tapi kalau akhirnya YoonHun…. No comment :V aku terima dengan lapang dada *ini apa-_-*

    Kak, seperti biasa. Keterlambatanku karna sibuk *angkat-angkat alis* jadi.. Maklumi ya :B

    1. hahaha okay aku ngerti 😉

  31. thor..
    aku malu mau comment..
    #telat banget kan?? 😦
    tapi ya mau gimana lagi, emang baru tau dan baru baca..
    aku suka, bikin Luhan sama Sehun rebutan Yoona ya!!!! hhee
    ^^pengenx sih endnya YOONHUN tapi LUYOON juga mau,
    gimana kalo author tanya sama yoona langsung, dia maunya sama siapa?
    #plak #reader.stress

  32. lanjut thor!^^ seyoon jjang!^^ tp luyoon jga boleh.hehe

  33. ff.y keren . Bahasanya juga menarik .
    Aku vote Yoonhun .

  34. yoonhun aja sista lebih oke:D

  35. Yoonhun aja ya eon~~ hihii
    Tetep bagus critanya eonni~ unyu banget antara yoonhun pas di skolah. Love it! Lanjut ya eon^^

  36. Huwaa!! Ceritannya kereenn XD

    LuYoon please.. Kayaknya LuYoon lebih cocok buat ff ini hehehe 😉

  37. yoonhun 🙂

  38. yoonhun, hehe
    ditunggu chapter 2 nya,

  39. . ..haloo aq readers baru. Slm knal! Aq bru nemu blog nie. Ff’ya bgs”:) .aq yoonhun shiper jdi plh endingY yoonhun pleass

    1. yaaap, salam kenal juga^^

  40. Luyon atau yoonhun ,?um pengen.a luyoon tp moment yoonhun di ff ini bgs unni

    1. waah bingung ya? hihi :3

  41. Disni ntar yoonhun couple kan??
    Di tunggu kelnjtannya ya onn \~¤~/

    1. aduh aku gatau deh hihi :3

  42. thor,aku saranin dinext chapternya yoon-hun aja thorrr,pliseeuu. Lu-yoon kayanya udah terlalu mainstream/? keep writing ya!

    1. wkwkwk makasih sarannya 😉 tapi kita liat nanti okay

  43. chingu, next chap nya udah update blum? ^^
    yoonhun, kay^^
    tapi luhannya jgn dipairin sm siapa siapa^^

    1. huwaaaa maaf ya aku lagi hiatus T^T

    2. huwaaaa maaf ya aku lagi hiatus T^T

  44. Thorr ayo lanjut seru bgt..

    YOONHUN OFC

    1. walaaaaaah aku bingung nih yaaa masih banyak ff numpuk hehehe._.v

  45. aaaaaa bagussss thorrrr. sukaaaaa ❤ berarti krystal beneran adik kandung yoona ya? tapi krystal gak punya niat macem2 kan thor ke yoona? kayak mau ngerebut harta warisan yoona gtu *plakkk* *kebanyakan nonton sinetron* ayo thor ditunggu chapter selanjutnyaaaa ^^

    1. uhmmm….. i dont know what to say, but, thankkkkssss for ur comment ^^ its give me a spirit to write some fanfic again ❤

  46. Im Shanty Im ^^ Avatar
    Im Shanty Im ^^

    Aku sih netral2 aja thor. Selama main castnya Yoona’ku’ ? 😀
    Tapi kalo di ff ini, feelnya lebih dapet yang Yoonhun couple :). Tapi terserah author dan hasil voting aja dah ^^
    Yang penting tetap lestarikan ff Yoonaku sebuanyaaakk banyaknya! 😉

    Let’s Share Happy Virus of Yoona! ❤

    1. wkwkwkwk iyaaaaah makasih komennya yaaaah ❤ ^^ yoona for life yeaaaah!!!

  47. Yoonhun yah yah yah!! Lebih dpetnya cmstrynya kmrka,,

    1. yeaaaa lets se next chap! ^^

  48. apa aja deh.

Leave a comment