TittleΒ Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β : I Canβt
AuthorΒ Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β : Hwang Ahra
GenreΒ Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β : Romance, Friendship, Life School, Family
RatingΒ Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β : PG-17
LengthΒ Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β : Chaptered
Main CastΒ Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β : Im Yoona,Β Oh Sehun
Other CastΒ Β Β Β Β Β Β Β Β : Kris , Seohyun, Sooyoung,Β Chanyeol , Suho
DesclaimerΒ Β Β Β Β Β Β Β Β : This story is pure my imagination
NoteΒ Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β Β : Annyeong! ketemu lagi sama ff ini adakah yang masih nunggu? #plak *ga ada . Entah kenapa ide cerita untuk ff ini lah yang paling buntu, makanya updatenya lama banget, mianhae._.v Β tapi semoga masih pada setia baca ya. Warning : liat rating okay? :p
NO BASH, SIDERS, AND PLAGIATOR! Happy reading^^
Copyrighted Β©hwangahra 2013 All Right Reserved
***
Sehun menatap Yoona intens. Suasana hening kembali menyelimuti keduanya, seolah-olah hal itu dapat membuat Sehun mendengar detak jantung Yoona dan begitu pun sebaliknya.
Sehun memegang dada sebelah kirinya, Oh shit. Kapan terakhir kali aku merasakan jantungku berdebar-debar seperti ini?
βYa Oh Sehun! Kutanya sekali lagi, apa maksud perkataanmu yang tadi?β tanya Yoona
Sehun menghembuskan nafas panjang sebelum akhirnya berkata, βSeohyun mengundurkan diri dari Acara Tahunan Sekolah besok. Tadi sore ia baru saja berangkat ke bandara untuk melakukan penerbangan menuju Amerikaββ
βApa kaubilang?!β Yoona terlihat sangat kaget, βLalu, lalu baβ?β
βSsstttβ Sehun menempelkan jari telunjuknya tepat di bibir mungil milik Yoona.
βIni sudah malam, ingat? Dan tolong jangan potong ucapanku dulu sebelum aku menyelesaikan kalimatkuβ ucap Sehun panjang lebar.
Yoona yang seketika terdiam kemudian hanya mengangguk-anggukan kepalanya saja.
βKau ingat baju pesanan Seohyun yang tempo hari kita ambil disebuah butik?β
Yoona mengangguk.
βDan kau masih ingat bahwa baju itu masih ada padamu?β
Yoona kembali mengangguk.
βDan apakah kau tak sadar bahwa Seohyun tak pernah menanyakan baju itu padamu setelah kau mengambilnya dibutikβsetidaknya untuk menanyakan baju itu akan dikirim kapanβ?β
Yoona membulatkan matanya, mulai mengerti arah pembicaraan,
βDanββ
βTunggu!β kali ini Yoona yang menempelkan jari telunjuknya di depan bibir Sehun, sebenarnya jari Yoona agak bergetar saat menyentuh permukaan bibir Sehun. Entah mengapa ia merasa sangat gugup, tapi apa boleh buat. Ia tak mungkin menarik kembali tangannya, karena itu akan membuatnya semakin kelihatan gugup di depan Sehun.
Seorang Im Yoona gugup dan salah tingkah? Oh yang benar saja.
βJangan katakan kalau….β Yoona sengaja menggantungkan kalimatnya, β…..aku harusββ
βSayangnya, kau memang harus menggantikan Seohyun agar acara tetap berjalan. Jika tidak, aku akan membatalkannya, mudah bukan?β ucap Sehun seraya menggenggam pergelangan tangan Yoona, sehingga membuat jari telunjuk Yoona tersingkir dari hadapan bibir Sehun.
βMwoya?!β Yoona membelalakan matanya, βAnni, aku tak mau!β Yoona menggelengkan kepalanya kuat-kuat.
βYoona-ya, dengar!β Sehun menyentuh pundak Yoona, βApa kau mau membuat seluruh teman-teman kecewa?β
Yoona terdiam lama menatap manik mata milik Sehun.
Sehun menundukkan kepalanya seraya menghembuskan nafas panjang dan sama sekali tak berminat untuk melepaskan tangannya dari bahu Yoona, βAku tahu…β
Kali ini Sehun mendongakkan kepalanya, berusaha menatap balik manik mata Yoona, βSebenarnya kau itu tak ingin menolak mewakili kelas di acara tahunan sekolah kita bukan? Dan sebenarnya juga kau sangat ingin ikut berpartisipasi dalam acara itu, aku benar?β
Yoona membulatkan matanya, bagaimana Sehun bisa tahu hal itu? Setahu Yoona, image dirinya dan Sehun yang terbiasa bertengkar dan tak pernah akur lah yang menjadi alasan utama Yoona menolak mewakili acara tahunan sekolahnya.
Yah, tak bisa Yoona pungkiri memang. Yoona memang sengaja menjadikan image βI Canβt do teamwork with Sehun. I Canβt gather with Sehun. I Canβt nearby with Sehun. And many more I Canβt bla..bla..bla.. with Sehunβ milik Yoona sebagai alasan utama menolak mewakili kelas mereka dalam acara tahunan sekolah.
Giliran Yoona yang menundukkan kepalanya. Sejujurnya… jauh dalam lubuk hatinya, ia memang ingin mewakili kelasnya itu. Salah satu faktor tentunya karenaΒ ia akan berpasangan dengan Sehun. Yah, sepertinya ia tak bisa berbohong lagi bahwa ia sukβ
βYoona-ya..β Sehun mengguncang pelan bahu Yoona yang masih setia ia pegang.
βAh, wae?β seperti tersadar dari lamunanya, Yoona mendongakkan wajahnya namun kali ini ia sama sekali tak berani untuk menatap manik mata milik Sehun lagi.
βDiam, berarti kuanggap jawabanmu itu iya. Kau-mau-menjadi-pasanganku-di acara- sekolah nantiβ ucap Sehun penuh penekanan pada kata-kata terakhirnya.
Yoona kembali sukses membulatkan matanya lebar-lebar, βMwoβ?!β namun kali ini ia gagal mengeluarkan protesnya yang sebenarnya sudah akan meluncur mulus dariΒ mulutnya.
Kau tahu kenapa?
Ya. Karena Sehun baru saja menempelkan bibir tipis miliknya dengan bibir pink milik Yoona. Keduanya sama-sama terdiam dan lebih memilih memejamkan kedua mata mereka seolah-olah tengah menikmatinya, namun ciuman itu hanya sebatas βbibir mereka yang saling menempelβ dan tidak lebih. Mungkin karena ada suatu pembatas di antara mereka, maka dari itu mereka βatau lebih tepatnya Sehunβ tak berani melakukan hal yang lebih dari kissing Β itu , yang bisa terbilang kissing bagi para pemula.
Ayolah, yang benar saja? Yoona dan Sehun sudah sama-sama dewasa. Sehun menyukai bahkan mencintai Yoona. Dan… Yoona? mungkin yeoja itu menaruh hati juga pada Sehun. Tapi kenapa mereka hanya berhenti sampai pada batas itu?
Lagi-lagi ku tanya, Kau tahu kenapa?
Ya. Karena ada pembatas itu. pembatas tak kasat mata yang sepertinya selalu mengekang dan menghalangi mereka untuk bersatu.
Setelah cukup lama terdiam, akhirnya Yoona yang lebih dulu tersadar segera mendorong pelan tubuh Sehun.
Dan kali ini keduanya saling memandang kaget. Yoona segera menutup mulut dengan kedua tangannya, dan Sehun yang sama sekali tak bergeming membuat suasana semakin canggung.
Yoona mulai membuka mulutnya, βApa yang baru saja..β
Sehun berjalan mendekat ke arah Yoona, kurasa inilah saatnya
βDengar Yoona-ya, aku..β
Semakin langkah Sehun maju ke arah Yoona, semakin yeoja itu mundur ke belakang.
βSungguh, aku tidak akan melakukan apapunβ
βTapi kau baru saja melakukannya.β Ucap Yoona sarkastik.
Sehun menghembuskan nafas panjang, βBaiklah, aku tidak akan melakukan apapun lagiβ
Yoona hanya mendelikkan mata ke arah samping, terlalu lelah untuk menatap mata tajam milik Sehun.
βYoona-ya, aku…β
Yoona memang memandang ke arah samping, tapi telinganya tetap berfungsi. Sungguh, ia akan tetap menyimak apa pun yang akan dikatakan oleh Sehun.
βAku.. sebenarnya…β
Kali ini Yoona merutuki telinganya yang tetap berfungsi, karena kali ini ia mendengar bunyi detak jantung yang begitu keras. Astaga.. tolong jangan katakan jika bunyi detak jantung itu adalah bunyi detak jantung miliknya.
βAku.. sebenarnya.. su..β
Kali ini Yoona mendengar debaran jantungnya yang berdetak tiga kali lebih cepat. Sungguh, ini benar-benar mendebarkan.
Sehun menghirup nafas dalam-dalam, kemudian menghembuskannya perlahan, βAku sebenarnya suββ
βSehun, kamarmu sudah siapβ namun tiba-tiba saja Chanyeol datang.
Yoona dan Sehun sama-sama terdiam. Apalagi Sehun masih menggantungkan kalimat terakhirnya, kalimat yang benar-benar membuat Yoona berdebar-debar sedari tadi.
Sehun lalu melirik Chanyeol, lalu kembali menatap Yoona. Setelah mendecak pelan, ia pun melanjutkan kalimatnya, βAku sebenarnya su..dah mengantukβ
Yoona seketika membulatkan matanya setelah mendengar Sehun berkata demikian. Sudah mengantuk? Astaga… seketika saja Yoona merasa kecewa.
βHm. Kalau begitu cepatlah tidurβ Yoona mengedikkan bahunya.
βBaik. Selamat tidur. Hyung, Yoonaβ Sehun segera berjalan gontai melewati Yoona dan Chanyeol.
βYa, selamat tidurβ ucap Chanyeol dengan tawa lebarnya.
Yoona segera mengerucutkan bibir pink-nya, lalu mendelik kesal ke arah Chanyeol, βAish.. gara-gara Oppa!β yeoja itu segera mencubit perut Chanyeol.
βAw Yoong! Apa yang kau lakukan?β tanya Chanyeol seraya memegang perutnya.
βAish… Molla!β Yoona melipat tangannya di depan dada.
βAh.. aku tahu. Pasti kau tidak ingin aku menyiapkan kamar untuk Sehun karena kau ingin tidur bersamanya bukan?β
Yoona segera membulatkan matanya, βJangan banyak tanya, dan cepat tidur!β yeoja itu segera melenggang melewati Chanyeol dan berjalan ke arah kamarnya.
βHmm.. menarik. Aku datang di saat yang sangat tepat bukan?β gumam Chanyeol pada dirinya sendiri.
***
βSelamat pagi adik-adikku tercinta!β Chanyeol segera berjalan menghampiri Yoona dan Sehun yang baru saja datang menuju ruang makan.
Yoona seketika mengerucutkan bibirnya, ia masih sangat kesal dengan kejadian tadi malam.
Sedangkan Sehun hanya tersenyum tipis menatap Chanyeol, βSelamat pagi hyungβ
βAku senang sekali di minggu pagi seperti ini kita akan menghabiskan sarapan bertigaβ Chanyeol tersenyum lebar.
βMemang tuan dan nyonya Im kemana?β tanya Sehun.
βMereka selalu berada di luar negeri. Mengurus perusahaan mereka, dan melupakan kedua anak mereka yang imut ini di Korea, cih menyebalkan.βΒ Yoona menjawab pertanyaan Sehun seraya menarik kursi meja makan lalu mendudukinya.
Sehun tersenyum kecil, imut? Hahaha, kau memang imut Yoona-ya. Eh?
βBaiklah. Kalau begitu, sekarang kita sarapan bersama dulu. Setelah itu kalian berdua harus segera bersiap-siapβ ujar Chanyeol.
Yoona mengernyit heran, βMaksud Oppa?β
Chanyeol hanya tersenyum jahil, βLihat saja nanti.β
***
βAnnyeong yeorobunβ
Yoona melongo menatap seorang yeoja cantik bertubuh jangkung yang baru saja memasuki rumahnya. βSooyoungie?β tanya Yoona.
βYoong! Aigo, aku merindukanmu!β Sooyoung βyeoja bertubuh jangkung tadiβ segera menghampiri Yoona, lalu memeluknya erat.
Yoona tersenyum seraya membalas pelukan sahabat baiknya itu. βKau kemari untuk menemui Chanyeol oppa eoh? Ingin berkencan?β
Sooyoung menggeleng pelan, βAku kesini untukmu dan juga.. namja yang ada dibelakangmu ituβ
Yoona segera menengok ke arah belakang dan mendapati Sehun dan juga Chanyeol yang baru saja datang.
Sehun menatap Yoona datar, βApa?β
Namun bukannya menjawab, Yoona malah mendelikkan matanya.
βAku menyuruh Sooyoung kesini agar dia bisa membantu kalian berdua menjadi pasangan yang serasi dalam acara di sekolah besok.β Ucap Chanyeol seraya menghampiri Sooyoung, lalu merangkul yeoja-nya itu.
βBa-bagaimana Oppa bisa tahu hal itu?β tanya Yoona.
βMemangnya apa yang tak pernah aku ketahui tentangmu Yoong?β Chanyeol tersenyum jahil.
Yoona hanya menghela nafas panjang, βYa, ya. Baiklah. Kau memang tahu segalanya Oppaβ
Chanyeol tersenyum lebar, βBaiklah kalau begitu Soo, bantu Yoona memakai mini dress yang akan kenakan. Arra?β
Sooyoung terpaku menatap Chanyeol, namun tak lama kemudian ia mengangguk kecil, βKajja Yoong, kau harus mencoba mini dress yang akan kau kenakan di acara besokβ
βEh? Tapβtapi…β Yoona terheran-heran dengan semua orang, bagaimana bisa mereka tahu semua hal tentang dirinya. Acara sekolah? Ia akan berpasangan dengan Sehun? Mini dress yang akan dia kenakan? Mengapa semuanya tahu hal itu?
Sooyoung segera mendorong Yoona pelan ke arah kamarnya, meninggalkan Chanyeol dan Sehun.
Sehun mulai membuka percakapan, βHyung… sebenarnya tadi malam kauββ
βYa, aku memang menguping pembicaraan kalian. Makanya aku bisa tahu semua hal ituβ
Sehun menggeram tertahan. βHyung.. apa kau tahu aku baru sajaββ
Lagi-lagi Chanyeol memotong perkataan Sehun, βYa, aku juga tahu. Kau akan menyatakan perasaanmu pada Yoona kan?β Chanyeol mendengus kecil, βApa kau ingat bahwa saat ini Yoona masih mempunyai seorang namjachingu?β
Sehun terdiam, Ya. dia adalah… Kris Wu.
βYoona putus dengan namjachingunya. Acara sekolah besok sukses. Maka kau baru boleh mengutarakan perasaanmu itu pada Yoonaβ Chanyeol menatap Sehun datar.
Sehun mengernyit heran, setahunya, Im Chanyeol adalah seorang namja yang ramah. Dia tidak pernah terlihat serius dan err.. menyeramkan seperti ini.
βBaiklah aku mengerti hyungβ ucap Sehun.
Chanyeol segera tersenyum tipis, βAku memang akan mendukungmu mendekati Yoona, tapi, buktikan kau bisa bersabar untuk mendapatkan adikku itu. Ingat itu Oh Sehunβ, Chanyeol segera menepuk pundak Sehun, βGood luck.β
Cklek
Perlahan pintu kamar Yoona terbuka, βTa-dah!β Sooyoung menggandeng tangan Yoona seraya membantunya berjalan keluar. Well, kali ini Yoona menggunakan heels.
βBagaimana?β Sooyoung mencoba memutarkan tubuh Yoona perlahan.
Chanyeol dan Sehun sama-sama tertegun menatap Yoona, terlebih Sehun tentu saja. Bagaimana tidak? Yoona bukan hanya menggunakan mini dress saja, tapi wajahnya juga dipoles dengan make-up tipis yang membuatnya terlihat semakin cantik.
βWaa, neomu yepeo Yoong. Ternyata adikku bisa terlihat cantik jugaβ Chanyeol tersenyum jahil.
Yoona tersenyum tipis, βIni.. ini berkat yeojachingu-mu Oppaβ
Kali ini Chanyeol menatap Sooyoung yang terpaku di tempatnya, βTerimakasih Sooβ.
Sooyung mengangguk kecil, pipinya terasa memanas, βHm.. sama-samaβ
Chanyeol segera menyikut pelan perut Sehun, βSaking terpesonanya kau bahkan tak dapat mengeluarkan sepatah kata pun, hm?β
Sehun seketika tersadar, βAβah ya, kau.. kau cantikβ ucap Sehun gugup.
Dan itu membuat semua orang tertawa bersamaan. Ayolah, seorang Oh Sehun terlihat gugup? Itu sebuah pemandangan langka!
***
βKarena pertunjukkan yang direncanakan sebelumnya adalah tarian balet dari Seohyun dan Sehun, maka untuk penggantinya aku rasa harus memakai tarian juga. Jadi, tarian apa yang kalian bisa?β Chanyeol segera menatap Yoona dan Sehun bergantian.
βAku bisa break dance, free style, popping, dan… sedikit baletβ ucap Sehun mantap.
βAku mungkin hanya bisa free styleβ Yoona mengedikkan bahunya, seolah tidak begitu yakin.
βHmm.. baiklah, jadi kurasa pertunjukkan yang akan kalian tampilkan nanti adalah free style berpasangan.β Chanyeol segera menuliskan sesuatu di atas kertas.
βTapi, kurasa free style terlalu monoton dan membosankan. Hampir semua orang bisa melakukannya, meskipun tidak begitu mahirβ ujarΒ Sooyoung dan itu membuat Yoona, Sehun dan Chanyeol berpikir ulang.
βBenar juga..β gumam Chanyeol, βApa kalian berdua tak bisa bermain musik? Menyanyi misalnya?β
Yoona dan Sehun menggeleng bersamaan, keduanya sama-sama tak bisa dan tak suka menyanyi.
Sooyung menjentikkan jarinya, βAh! Bagaimana kalau kita buat free style itu tampil seperti drama? Kau sangat jago akting kan Yoong?β tanya Sooyoung.
βMaksudmu?β tanya Chanyeol, Yoona dan Sehun secara serempak.
Sooyoung pun hanya terkekeh pelan, βYa. Mari kita buat drama! Lagipula wajah Sehun yang babak belur saat ini sangat mendukung.β
***
Chanyeol dan Sooyoung menatap puluhan remaja yang baru saja memasuki pekarangan rumah kediaman keluarga Im. Baru saja Yoona dan Sehun menghubungi teman-teman mereka untuk membantu terselenggaranya acara tahunan di sekolah mereka, ternyata belum ada satu jam, hampir seluruh teman mereka datang untuk membantu. Dan tentu saja karena teman mereka itu senang dan juga kaget mendengar bahwa Sehun dan Yoona yang akan menjadi pasangan mewakili kelas, bukan Sehun dan Seohyun.
Setelah mendengarkan perkenalan dan penjelasan singkat tentang pertunjukkan drama yang akan ditampilkan dari Chanyeol, seluruh murid kelas XII-1 yang datang segera mengangguk paham.
βJadi.. karena kita sudah tidak punya waktu banyak, maka kita akan bekerja dengan membagi beberapa kelompok. Akan ada kelompok costum, backstage atau properti, dan cameo. Karena ini drama singkat jadi kita tak perlu membagi banyak kelompok.β
Chanyeol mengambil jeda sejenak, βUntuk bagian costum, kalian akan berdiskusi dengan Choi Sooyoung, untuk bagian properti kalian akan berdiskusi dengan Kim Suho, dan untuk bagian cameo, kalian akan berdiskusi denganku. Kajja, waktu kita sangat terbatas!β
Yoona dan Sehun terpaku menatap pemandangan di hadapan mereka, sebelumnya mereka tak pernah melihat kelas mereka sekompak ini. Saling bahu-membahu, bantu-membantu. Sungguh pengalaman yang sangat mengesankan.
βJadi, apa kah kita akan berdiam diri disini saja tanpa membantu mereka?β Tanya Yoona pada Sehun.
Sehun tersenyum kecil, βTentu saja kita tidak berdiam diri, tapi kita juga tidak membantu merekaβ
Pernyataan Sehun tadi justru membuat Yoona bingung, βApa maksudmu?β
Sehun segera menarik Yoona ke dalam dekapannya, lalu ia melingkarkan tangannya ke pinggang ramping Yoona dan menuntun Yoona berdansa dengan perlahan, βMaksudku seperti iniβ
Yoona yang masih dalam kekagetannya hanya bisa menundukkan wajahnya, ia tidak mau jika Sehun sampai melihat pipinya yang merona merah.
Lagi-lagi Sehun tersenyum kecil, jika berada di dekat Yoona seperti saat ini, Sehun seolah merasa sudah berhasil menggapai Yoona. Namun di saat Yoona tak berada di dekatnya, seolah Sehun tak akan berhasil menggapai Yoona, selamanya.
βKau harus membiasakan dirimu berdansa menggunakan heels bukan?β
βHmm, kau benarβ
βKalau begitu berhati-hatilah dalam melangkah, sungguh aku tak ingin merasakan rasanya di injak dengan heels olehmuβ
βAish, dasar namja menyebalkan. Aku tak akan seceroboh ituβ
βYa, ya. Tapi kau suka dengan namja menyebalkan ini kan?β Sehun tersenyum jahil,
Yoona terdiam, ia tak sanggup menjawab. Apakah benar ia menyukai Sehun? Tapi.. ia kan masih punyaβ
βYoong, terima ini. Sedari tadi ponselmu berbunyi,β Chanyeol yang berada tak jauh dari Yoona dan Sehun segera melemparkan sebuah ponsel ke arah Yoona.
βYa! Oppa janganββ
Dan Sehun sukses menangkap ponsel yang dilempar Chanyeol tadi.
βNice Hun! Mian Yoong!β teriak Chanyeol yang segera berlari ke arah kelompok cameo-nya tadi.
βHuh, dasar Oppa. Tapi.. terimakasih Sehun-ahβ Yoona tersenyum seraya menengadahkan tangannya ke arah Sehun, meminta ponselnya.
Kali ini wajah Sehun kembali datar, tak ada senyuman seperti tadi. Matanya terlalu fokus menatap layar ponsel milik Yoona, βPacarmuβ, setelah Sehun berkata seperti itu, ia segera menaruh ponsel tersebut di atas tangan Yoona.
βHei, tidak sopan melihat-lihat ponsel milik orang lainβ Yoona segera mengerucutkan bibirnya, βAh benar, Kris Oppa!β
Sehun segera berjalan menjauhi Yoona, namun yeoja itu malah menahan tangannya, βEeh.. kau tak perlu pergi. Aku yang akan pergi menerima telpon. Lanjutkan latihanmu sendiri, arra?β Yoona tersenyum lebar seraya melangkahkan kaki jenjangnya ke arah gerbang keluar.
Entah kenapa, semakin ia berjalan menjauhi Sehun dan semakin berjalan mendekati Kris, hatinya semakin mantap pada satu pendirian. Ya, hatinya terasa semakin yakin.
βYeoboseyo? Kau ada diluar? Ne Oppa, aku akan keluarβ ucap Yoona seraya menekan tombol merah pada layar ponselnya dan membuka gerbang rumahnya.
Yoona segera menengokkan kepalanya ke kiri dan kanan, mencari sosok Kris yang katanya sudah menunggunya diluar rumah. βAh Oppa!β Yoona segera menghampiri Kris yang tengah bersender pada cap mobil audi miliknya. Sejenak Yoona tertegun menatap wajah Kris.
βKau terlihat cantik Yoong, sungguhβ Kris tak henti-hentinya menatap Yoona dari atas sampai bawah.
Yoona tersenyum manis menanggapi ucapan Kris, βSudah menunggu lama? Kenapa tak masuk ke dalam saja?β tanya Yoona bertubi-tubi.
βDi dalam sepertinya sangat ramai, aku terlalu segan untuk masuk. Ada acara apa?β tanya Kris.
βTteman-temanku datang untuk membantu mempersiapkan acara tahunan di sekolah besokβ
Seketika Kris membulatkan matanya, βJangan katakan kalau kau bersedia mewakili kelasmu itu?β
Yoona mengangguk kecil, βSayangnya, aku memang bersediaβ
Kris mendengus kasar, βAcara konyol! Untuk apa kau mengikuti acara murahan seperti itu? Lagipula aku sudah mengatakannya bukan? Aku cemburuββ
PLAK!
Yoona menampar pipi Kris dengan cukup keras, βBerhentilah berbicara tuan Wu! Aku muak mendengar segala kebohonganmuβ
βYA IM YOONA APA MAKSUDMU?!β Kris segera menegakkan tubuhnya, nafasnya berderu menahan emosi.
Yoona tertawa meremehkan, βCemburu? Apakah kau pernah merasa cemburu jika kau saja tak pernah mencintaiku? All of your speak, everything is Bullshitβ
Kris menghela nafas panjang, berusaha meredakan emosinya, βApa maksudmu? Aku mencintaimu Yoong, sungguhβ
Yoona menggeleng pelan, ia tak pernah melihat sorot ketulusan pada tatapan Kris, βKita putus. Terimakasih atas segala hal yang kau berikan padakuβ
βApβapa?!β Kris mulai meninggikan suaranya.
βApa perkataanku tadi kurang jelas? Kita PUTUS!β Yoona sengaja menekankan kata terakhir yang diucapkannya. βAh ya satu lagi, berhentilah berkelahi, terutama dengan Oh Sehun, karena pasti kau akan kalah darinya yang belajar karate sejak kecilβ Yoona segera melengos pergi meninggalkan Kris yang kini tengah terkejut akan segala perlakuan dari Yoona. Dan bagaimana pula Yoona bisa tahu bahwa ia dan Sehun baru saja berkelahi?
βKau… berani-beraninya…β Kris segera menahan pergelangan tangan Yoona yang hendak akan pergi itu.
Yoona merasakan jantungnya memacu lebih cepat, ada perasaan tak enak dalam dirinya.
Kris segera membalikkan tubuh Yoona, kali ini namja itu menyeringai tajam. βAku ini orangnya kasar, apa kau tak pernah tahu itu Yoong?β Kris segera menarik Yoona masuk ke dalam mobilnya, merebahkan yeoja itu di kursi barisan kedua. Kris pun segera masuk ke dalam mobil, kedua tangannya berhasil menahan tubuhnya agar tidak menindih Yoona.
Seketika Yoona membulatkan matanya lebar, ia tak pernah melihat Kris seperti ini. Jadi, ini kah aslinya seorang Kris Wu?
βKau cantik Yoong. Aku ingin memilikimu seutuhnyaβ Kris segera mendekatkan wajahnya ke arah Yoona, menghapus jarak antar bibirnya dengan bibir milik yeoja itu. Yoona segera memejamkan matanya, ia tak bisa meronta karena tenaganya tak akan kuat melawan Kris, ia juga tak bisa berteriak karena tenggorokannya seakan tercekat.
Dan bibir keduanya pun bertautan, Kris mulai melumat bibir Yoona dengan kasar, namun yeoja itu sama sekali tak membalasnya, bahkan yeoja itu menutup mulutnya rapat-rapat. Kris tidak kehabisan akal, ia segera mengigit bibir Yoona hingga yeoja itu akhirnya membuka mulutnya, di saat itulah Kris memasukkan lidahnya ke dalam mulut Yoona, dan sibuk bertukar saliva. Tangan kiri Kris selalu bergerak aktif, ia bahkan merobek mini dress yang Yoona kenakan di beberapa tempat .
Setelah puas mencium bibir Yoona, Kris segera menelusuri leher jenjang Yoona yang memang terekspos dengan mudah, karena saat ini Yoona tengah memakai mini dress dengan leher yang terbuka lebar. Kris segera menjilat leher Yoona, sebelumnya akhirnya mencium leher Yoona hingga meninggalkan banyak kissmark disana.
Tangan kanan Kris memang bertugas menjaga keseimbangan tubuhnya, namun tangan kiri Kris mulai bergerak menyusuri kaki jenjang milik Yoona, mulai dari betis, lalu ke paha, dengan perlahan Kris mengelusnya, namun ketika tangannya akan bergerak menuju pangkal paha Yoona, tiba-tiba saja seseorang membuka pintu mobil dan berhasil menariknya dari arah belakang.
Belum sempat Kris mengetahui siapa yang menariknya, namun sebuah bogeman mentah berhasil membuat Kris terhuyung ke tanah.
βKURANG AJAR KAU KRIS!β
Kris segera ditarik oleh orang tersebut, dan ketika Kris mendongak, barulah ia sadar bahwa Oh Sehun yang tadi menariknya.
Kris menatap mata Sehun yang kali ini berkilat tajam dan penuh amarah, saat itu juga Kris menyeringai tajam, βOh, kau lagi rupanya?β
βKEPARAT! TAK USAH BANYAK BICARA!β Sehun segera menonjok rahang Kris hingga membuat Kris tersungkur di bawah tanah, bukan hanya terhuyung lagi.
Kris segera mengusap ujung bibirnya yang kini mengeluarkan darah. βCih, dasar pahlawan kesiangan.β
Sehun segera teringat akan keadaan Yoona, ia lalu menghampiri mobil Kris, dan ia melihat Yoona sudah terduduk dengan air mata yang membanjiri pipinya.
βYoona-ya..β Panggil Sehun lembut, Yoona segera menengok dan betapa leganya ia ketika melihat Sehun.
Yoona segera menghambur memeluk Sehun, bisa Sehun rasakan tubuh Yoona gemetaran saat ia peluk.
βSehun-ah… aku.. aku.. takut..β ucap Yoona dengan suara bergetar.
βGwenchana, aku ada disiniβ Sehun segera mengelus-ngelus rambut Yoona.
βTsk, mengharukan. Tapi bisa kah kita lanjutkan urusan kita yang belum selesai tadi Oh Sehun?β Kris segera berdiri, tangannya terkepal bersiap memberikan sebuah tinju pada wajah Sehun.
Sehun segera menguraikan pelukannya lalu berbalik menghadap Kris, βBrengsek. Kau membuat Yoona menangisβ
Kris tertawa sinis, βAku membuatnya menangis? Ck, ck, padahal aku belum sampai pada inti permainanβ
Sehun kembali terbawa emosi, semua kata-kata Kris selalu membakar hatinya. βBaiklah, mari kita selesaikan iniβ
Kris segera berjalan menghampiri Sehun, tangannya segera ia layangkan ke arah wajah Sehun, dan..
BUGH!
Tepat mengenai rahang Sehun yang masih terasa sakit akibat perkelahian kemarin.
βBagaimana? Rasanya masih sakit seperti kemarin? Atau terasa lebih sakit?β tanya Kris.
βSial, ternyata kau tak menepati janjimu Kris Wuβ Sehun memijat-mijat rahangnya yang terasa ngilu, berharap rasa sakitnya akan berkurang.
Kris menatap tajam ke arah Sehun, βAku tak pernah mengatakan βaku berjanjiβ bukan?β
βSehun-ah, jangan dengarkan kata-katanya! Dia itu hanya ingin memanas-manasimuβ teriak Yoona tiba-tiba.
Kris segera menengok ke arah Yoona, lalu berjalan cepat menghampiri yeoja itu, βJaga mulutmu, nona cantikβ ucap Kris seraya mengelus wajah Yoona dan mengusap bekas air mata yang tercetak jelas di pipinya. Yoona yang terlalu terintimidasi dengan tatapan Kris hanya bisa memejamkan matanya.
βJangan sentuh Yoona lagi!β tegas Sehun.
Kris menyeringai tajam, βDia ini milikku, apa kau tak tahu itu?β Kris segera memegang dagu Yoona, dan dengan paksa mencium bibir Yoona, tepat di hadapan Sehun.
Tak bisa menahan amarahnya, Sehun segera mengepalkan tangannya, persetan dengan kondisi fisik dirinya atau Kris yang akan babak belur, tapi ia tak akan pernah rela jika Yoona di sentuh lagi oleh tangan kotor milik Kris.
Sehun baru akan menarik Kris dari hadapan Yoona, namun sepertinya ia telah kalah langkah.
Chanyeol dan Sooyoung tiba-tiba datang,
βMENJAUH DARI ADIKKU SEKARANG JUGA!β
Kini Chanyeol berhasil membuat Kris melepaskan ciumannya, lalu berbalik menghadap dirinya.
Kris, Yoona dan Sehun sama tertegunnya menatap Chanyeol yang kini terlihat emosi. Matanya memancarkan kebencian yang amat sangat pada Kris. Seumur hidup Yoona, ia bahkan tak pernah melihat Chanyeol se emosi itu.
βYoong, kau tak apa-apa?β Sooyoung segera berlari menghampiri Yoona, ia lalu memakaikan jaket pada tubuh Yoona yang hanya terbalut oleh mini dress yang sudah robek pada beberapa tempat.
βHyung.. kau..β Sehun menatap Chanyeol dengan intens,
βDiamlah. Biar aku yang mengurus semua ini. Sekarang kau bantu Sooyoung dan bawa Yoona ke dalam rumah. Jangan biarkan teman-temanmu tahu soal hal ini, buat mereka sibuk di dalamβ
Sehun segera mengangguk patuh, ia segera menghampiri Yoona yang akan turun dari mobil dituntun oleh Sooyoung.
βTak perlu turun.β Setelah berkata seperti itu, Sehun dengan tiba-tiba membopong Yoona dengan kedua tangannya. Yoona yang memang sudah tidak bertenaga hanya bisa patuh.
Diikuti Sooyoung di belakangnya, Sehun yang membopong Yoona segera masuk ke dalam rumah.
Chanyeol yang sudah memastikan tak ada orang lain lagi, segera menatap tajam ke arah Kris. βSebenarnya apa maumu Kris Wu?β
Bukannya menjawab pertanyaan Chanyeol, Kris justru berkata, βApakah itu salam kepada teman lamamu? Seharusnya kau berkata, βHalo brother, long time no see you. Wassup?β,β ujar Kris sambil memperagakan gerakan saling high-five seorang diri.
Chanyeol menatap Kris tajam , βKuperingatkan sekali lagi, jangan pernah kau ganggu hidup Yoona.β
Kris tersenyum layaknya orang sinting, βYa, ya. Pasti kau marah padaku karena telah menghancurkan hidup yeoja yang kau cintai, dan sekarang aku mengganggu hidup yeoja yang kau sayangi yaitu yeodongsaengmu sendiri. Right?β
βBerhentilah mengoceh. Harusnya kau berterimakasih pada kami yang tak melaporkanmu pada polisi. Sekarang kau bisa pergi, dan JANGAN kembali lagiβ Chanyeol kemudian berbalik badan, hendak masuk ke dalam rumah dan pergi meninggalkan Kris. Namun satu kalimat Kris berhasil membuat Chanyeol terpaku ditempatnya.
βJessica mengandung anakku saat ini. Dan di saat ini pula aku terlanjur mencintai Yoona. Tak tahukah adikmu itu bahwa aku sangat mencintainya? Tapi aku juga tak bisa meninggalkan Jessicaβ
Chanyeol mengepalkan tangannya kuat-kuat, hingga kukunya menancap pada telapak tangannya dan berhasil membuat luka kecil pada tangannya itu.
Chanyeol kemudian membalikkan badannya kembali, menatap Kris tajam, lalu ia mendesis, βKris Wu. Enyah saja kau ke nerakaβ
βTo Be Continuedβ
Gimana chap 5 nya? Mengecewakan kah? Maaf ya kalau mengecewakan T^T aku cuma mau ngasih pengumuman aja nih, chap yang bakal aku protect itu chap 6, karena well.. chap 6 adalah endingnya! Yeay! *terharu :β)
Masih inget kan sama syarat buat dapetin passwordnya? Tolong jangan dilupain ya, syaratnya adalah komen di setiap chap ff I Canβt ini. Mungkin aku bisa tolerir yang ga komen di chapter awal, tapi tolong minimal di chap 4, kalian komen ya^^ password bisa minta lewat twitter aku >> @aliasalimaa. Minta follback ya, karena password bakal aku kirim lewat dm, yang udah minta follback pasti nanti aku kirim dm nya ko._.)b
Buat yang ga punya twitter, bisa minta lewat email : alia_salima@yahoo.com , tapi aku saranin mendingan lewat twitter aja, soalnya aku lebih sering buka twitter daripada email hehehe :3
Yaudah segitu aja dulu, kalau sampai di chap ini kalian ga komen… aku cium loh (?) hohoho canda, pokonya jangan lupa RCLnya, kamsha :*
Leave a comment