Presented by Hwang Ahra
Main Cast : Yoona, SehunΒ || Other Cast : Kris, Sooyoung, Chanyeol, Suho
Genre : Romance, Friendship, Life School, Family, Psycho (little bit)
Length : ChapteredΒ || Rating : PG-17 (Kekerasan)
Disclaimer : This story is pure my imagination
Notes :
Sorry for late update yaT^T ada ralat nih, ending ff I Canβt ini sampai di chap 7. Ini chap terakhir yang gak aku protect, tapi untuk chap 7 nya, udah jelas aku protect. Alasannya? Ini udah keputusan aku dari awal ff ini dibuat, untuk mengurangi siders terutama._. ada yang mau minta password chap7? Syarat wajib, pokonya harus meninggalkan komen di part ini. Buat yang belum komen, mohon maaf gabisa aku kasih passwordnya*bow* lewat mana minta passwordnya? Buat yang belum tau, silahkan cek notes di paling bawah ff ini, tolong dibaca sampai tuntas. Gomawo^^
Warning : Just short fanfic, but still leave your comment to get your password for chap final! :B
Siders, basher and plagiator doesnβt allowed! Happy Reading!
Β©hwangahra 2013
***
βBerhentilah mengoceh. Harusnya kau berterimakasih pada kami yang tak melaporkanmu pada polisi. Sekarang kau bisa pergi, dan JANGAN kembali lagiβ Chanyeol kemudian berbalik badan, hendak masuk ke dalam rumah dan pergi meninggalkan Kris. Namun satu kalimat Kris berhasil membuat Chanyeol terpaku ditempatnya.
βJessica mengandung anakku saat ini. Dan di saat ini pula aku terlanjur mencintai Yoona. Tak tahukah adikmu itu bahwa aku sangat mencintainya? Tapi aku juga tak bisa meninggalkan Jessicaβ
Chanyeol mengepalkan tangannya kuat-kuat, hingga kukunya menancap pada telapak tangannya dan berhasil membuat luka kecil pada tangannya itu.
Chanyeol kemudian membalikkan badannya kembali, menatap Kris tajam, lalu ia mendesis, βKris Wu. Enyah saja kau ke nerakaβ
***
Kris tersenyum miring mendengar kalimat Chanyeol barusan, βKe neraka? Enyah? Aku akan mengajakmu juga Park Chanyeol. Aku tak boleh mengajak Yoona bukan? Kalau begitu aku hanya akan mengajakmu saja,β
Chanyeol mengernyit heran menatap Kris yang berjalan semakin dekat ke arahnya, ia tak mengerti apa maksud kalimat yang baru saja Kris ucapkan.
βApa yang ingin kau lakukan?β tanya Chanyeol tajam, sedangkan Kris hanya tertawa,
βAku akan mengajakmu ke neraka. Kita bisa pergi berdua, bagaimana…β Kris berdeham lalu melanjutkan, βteman lamaku?β setelah menyelesaikan kalimatnya itu, tangan kanan Kris menelusup ke dalam kantong jaket yang ia pakai, lalu dengan perlahan ia mengeluarkan sebuah pisau yang kini ia genggam erat.
Chanyeol tertegun menatap benda keperakan itu, ia memang tidak begitu kaget akan sikap Kris. menurutnya, Kris itu sudah memiliki kelainan jiwa.
Chanyeol mencoba mundur perlahan, βSingkirkan benda itu jauh-jauhβ
Kris kembali tertawa, kali ini seringaian tajam tercetak jelas di wajah tampannya, βOh, rupanya kau takut dengan benda ini?β
Chanyeol melirik ke sekelilingnya, sial baginya, komplek rumahannya sangat sepi, wajar saja, kompleknya termasuk salah satu kawasan elite di Seoul, namun sangat disayangkan, hal seperti ini membuat Chanyeol tak bisa meminta bantuan pada orang lain.
βKris, hentikan. Β Jauhkan benda ituβ
Kris semakin mendekat ke arah Chanyeol, βTak perlu takut kawan, lihat, benda ini sama sekali tidak tajam.β Kris mendekatkan pisau itu ke wajahnya, dan Chanyeol tersentak kaget ketika ia melihat Kris menjilat mata pisau itu dengan lidahnya, membuat lidah Kris mengeluarkan darah segar yang terus mengaliri pisau itu, Chanyeol membelalakan matanya tak percaya pada apa yang ia lihat.
βChanyeol-ah, kemarilah. Lihat, aku bahkan tak merasakan apa-apa ketika benda ini mengenai lidahkuβ Kris tersenyum lebar kali ini, memperlihatkan deretan giginya yang berwarna merah karena berlumuran darah. Chanyeol lama-lama bergidik ngeri menatap Kris, ia terlihat seperti orang sinting.
βKalau kau tak mau kemari, maka aku yang akan pergi kesanaβ
Chanyeol semakin berjalan mundur ke belakang, ia bahkan tak menyadari bahwa dirinya sedari tadi menahan nafas, Β keringat dingin mulai mengaliri pelipisnya, dan ia sama sekali tak ingat bahwa orang yang kali ini ia hadapi bukan orang biasa, melainkan seorang Kris Wu.
βKris, pergi kau!β
βJangan mendekat!β
βMundur! Apa kau tuli?!β
Semakin Chanyeol berteriak, maka langkah Kris pun semakin cepat. Kris berhenti tepat di hadapan Chanyeol yang semakin terpojok, ketika Chanyeol terlihat akan berlari, dengan satu gerakan cepat, Kris menancapkan pisau itu di kaki kiri Chanyeol, membuat namja itu tersungkur jatuh, ia mengerang kesakitan, terutama saat Kris mencabut kembali pisau miliknya itu. Chanyeol menatap kakinya yang mati rasa itu dan kini sudah berlumuran darah segar.
βBersiaplah. Kita akan pergi ke neraka. Maka dengan itu, aku akan bisa melupakan Yoona. Ya, kurasa itu lebih baikβ ucap Kris, bergumam pada dirinya sendiri.
Kris mengacungkan pisaunya itu di depan wajah Chanyeol, dan Chanyeol yang tetap menahan rasa sakitnya itu menatap Kris tajam, βPikirkan bagaimana nasib Jessica dan calon anakmu nanti dasar namja pengecut!β teriak Chanyeol di sela rintihannya.
Kris membulatkan matanya seketika, Jessica? Ya, ia bahkan tak memikirkan nasib yeoja itu. Namun, ketika mengingat Jessica, kepala Kris justru terasa sakit. Ia segera menggeleng dengan cepat, membuang jauh-jauh segala bayangan Jessica yang muncul dalam benaknya.
Kris mendengusΒ kecil, βAku rasa.. ia akan baik-baik saja tanpa aku.β Kris kembali memfokuskan tatapannya pada Chanyeol, βJadi, sampai mana kita? Ah ya, kita akan segera pergi ke neraka. Aku sampai lupaβ sambung Kris dengan seringaian tawanya.
βUcapkan selamat tinggal pada dunia ini, karena aku akan mengirimmu terlebih dulu ke neraka. Tapi tenang, aku pasti akan menyusulmu, brotherβ Kris tersenyum, senyum yang terlihat mengerikan di mata Chanyeol terlebih sisa darah di mulutnya membuat ia terlihat semakin menyeramkan, Chanyeol hanya memejamkan matanya ketika Kris mengacungkan pisaunya itu tinggi-tinggi, tangan Kris segera mengayunkan pisau itu tepat ke arah Chanyeol. Dan…
βBRUGHβ
***
Sehun melangkah masuk ke dalam rumah Yoona dengan masih tetap membopong Yoona, di ikuti Sooyoung dibelakangnya. Seluruh pasang mata segera tertuju ke arah mereka. Mereka terlihat kaget melihat keadaan Yoona, kebanyakan yeoja khawatir bahkan sampai ada yang menangis terisak.
βYoona… dia kenapa?β tanya Suho sang ketua kelas seraya menghampiri Sehun dan Sooyoung yang masuk ke dalam rumah.
Sehun segera membaringkan Yoona yang terlihat setengah sadar di atas sofa ruang tamu, sedangkan Sooyoung segera berlari ke arah dapur.
Sehun membelai rambut Yoona, βDia hanya kelelahanβ ucap Sehun menjawab pertanyaan Suho, namun matanya tetap tertuju ke arah Yoona.
Suho mengernyit heran, βKau yakin?β
Sehun menggeleng pelan, βAku tidak yakin, Suho.β
Suho menghela nafas panjang, βBagaimana dengan acara sekolah besok? Apa kita batalkan saja? Aku khawatir dengan keadaan Yoonaβ
Sehun segera menatap Suho dengan tatapan tegas, βDengar. Berikan kami waktu sebentar lagi, aku yakin Yoona bisa. Yang perlu kau lakukan sekarang hanyalah, menenangkan teman-teman yang lain. Katakan pada mereka bahwa kami baik-baik saja, dan buat mereka kembali sibuk bekerja. Kumohon…β
Akhirnya Suho pun mengangguk mengerti melihat sorot keyakinan yang ada di dalam mata Sehun, βBaiklah. Kami akan berjuang keras!β
***
Sooyoung memberikan secangkir teh hangat pada Yoona yang sudah mulai tersadar, βSebaiknya kau minum dulu Yoong.β
Yoona tersenyum seraya mengangguk pelan, seluruh badannya terasa lemas, Ia dibantu oleh Sooyoung meminum teh hangat itu, βGomawo Soo.. oh ya dimana Sehun?β ucap Yoona pelan.
Sooyoung tersenyum tipis, βSama-sama, kurasa dia sedang sibuk diluar membantu teman-temanmuβ Sebenarnya Sooyoung sendiri sedikit prihatin melihat keadaan Yoona, βKau baik-baik saja?β tanya Sooyoung balik dengan lembut.
YoonaΒ lagi-lagi mengangguk pelan, βHm, sekarang lebih baik.β
βBRAK!β
Tiba-tiba pintu depan rumah Yoona terbuka, menampakkan SehunΒ dan Suho yang terengah-engah, mereka segera berjalan ke arah Yoona dan Sooyoung yang terduduk di ruang tamu.
βSooyoung-ssi, kurasa kau harus ikut aku keluarβ Suho segera menarik tangan Sooyoung untuk ikut dengannya, sedangkan Sooyoung yang tak tahu apa-apa hanya menurut saja.
***
Suho tiba-tiba saja berhenti, tangannya masih setia menggenggam tangan Sooyoung, yeoja jangkung itu pun mengernyit heran, βAda apa? Kenapa kita berhenti?β
Suho menatap Sooyoung lekat, βSooyoung-ssi, aku tahu ini cukup berat, tapi kurasa kau harus mengetahui ini. Sebenarnya, Yoona juga harus tahu, tapi kurasa keadaanya belum begitu baik.β
Sooyoung tambah heran akan ucapan Suho, βApa maksudmu? Tolong jangan bertele-tele seperti iniβ
Suho menghembuskan nafasnya perlahan, βIni mengenai Chanyeol sunbae, namjachingumuβ
Seketika jantung Sooyoung serasa berhenti berdetak, Chanyeol? Ada apa dengan Chanyeol?
βMe-memangnya ada apa dengan Chanyeol oppa?β tanya Sooyoung berusaha terdengar tidak panik, meskipun perasaanya sudah tidak enak.
βDia…dia…β
Sooyoung baru tersadar, sedari tadi Chanyeol memang belum kembali, namja itu menyuruh nya untuk menemani Yoona dan Sehun ke dalam rumah. Meninggalkannya berdua bersama Kris, si namja aneh itu.
βDia dilarikan ke rumah sakitβ
Ucapan tegas Suho tadi berhasil membuat Sooyoung menahan nafasnya, tenggorokannya serasa tercekat,
βAp-apa.. ka-kau bilang?β ucap Sooyoung, kali ini dengan nada bergetar. Pelupuk matanya kini tergenang air.Β Beribu pertanyaan terlintas di benak Sooyoung. Sebenarnya apa yang terjadi antara Chanyeol dan Kris tadi?
Suho terlihat gelagapan melihat Sooyoung yang seperti akan menangis, βTo-tolong jangan menangis disini Sooyoung-ssi, kau yeojachingu-nya kan? Jadi.. sebaiknya kita harus segera menyusulnyaβ
Sooyoung terdiam, beribu pertanyaan yang muncul tak satu pun dapat SooyoungΒ jawab, namun hanya satu pertanyaan yang bisa ia jawab. Pertanyaan itu dari Suho, βkau yeojachingu-nya kan?β, Sooyoung tersenyum pahit dalam hati, βAndai saja semua orang tahu, aku bukan yeojachingu-nya Chanyeol Oppaβ. Namun, pemikiran itu segera Sooyoung singkirkan, ia benar-benar sangat mengkhawatirkan keadaan Chanyeol. Ya, keadaan namja yang selalu ia cintai itu, namja yang tak pernah bisa membalas perasaannya.
βDimana Chanyeol Oppa dirawat?β
***
Tersisa Sehun dan Yoona di ruang tamu kediaman keluarga Im, keduanya sama-sama membisu.
βSudah merasa lebih baik?β ucap Sehun mencoba memecah keheningan, βYa, kurasa lebih baikβ jawab Yoona.
Sehun segera berjalan ke dekat Yoona, lalu duduk di sampingnya, βTak ingin mengucapkan apa-apa padaku?β
Yoona terkekeh pelan, berada di dekat Sehun membuat Yoona merasa nyaman, namja itu bahkan membuat mood Yoona kembali menjadi seribu kali lebih baik, βBaiklah Tuan Oh, terimakasih banyakβ
Sehun tersenyum tipis, βBukan itu yang ingin ku dengar darimuβ
Yoona mengernyit heran,dan itu terlihat sangat imut di mata Sehun, βLalu apa?β
Kali ini giliran Sehun yang terkekeh pelan, βLupakanlahβ
βAish, jangan membuatku penasaran,β Yoona mencoba membujuk Sehun, dan itu membuat Sehun menoleh ke arah Yoona, menatap mata coklat milik sang yeoja dengan tatapan dalam dan penuh arti.
βYoona-ya.. kau dan namja ituββ
βHentikan!β dengan sekuat tenaga yang ada, Yoona mencoba menutup mulut Sehun dengan kedua tangannya. Yoona tak mau membahasnya, Yoona tak mau membahas Kris. Namja yang kini terlihat menakutkan dimatanya itu.
Sehun membulatkan matanya, namun pandangannya kembali melembut ketika ditatapnya sosok Yoona yang menundukkan kepalanya, ia dengan perlahan menyingkirkan tangan Yoona yang terasa gemetaran itu dari mulutnya.
βYoona-ya, dengarkan akuβ ucap Sehun tegas seraya menyentuh dagu Yoona dan mengangkat wajah Yoona dengan pelan.
βBerapa kali pun namja brengsek itu berusaha untuk menyentuhmu, aku berjanji aku tak akan membiarkan itu terjadi lagi.. untuk kedua kalinya.β Kali ini mata coklat yang Sehun tatap terlihat berkilau, menampakkan genangan air yang ada di pelupuk matanya.
Perlahan, tangan Sehun bergerak menyentuh dagu Yoona, lalu ke atas menyentuh bibir Yoona, tepat di atas bibir pink milik yeoja itu, ibu jari Sehun mengelusnya, seolah menghapus segala jejak ciuman yang tadi Kris tinggalkan.
βYoongie-ya..β
DEG!
Yoona merasa aneh mendengar Sehun memanggilnya dengan panggilan itu, ah tidak, lebih tepatnya Yoona merasa rindu akan panggilan Sehun yang selalu ia ucapkan ketika mereka kecil dulu itu, seakan ada ribuan kupu-kupu yang menggelitik di perutnya, perlahan lengkungan tipis tercetak di wajah cantik Yoona. Yoona pun mengangguk kecil, seiring dengan anggukannya itu, perlahan kristal bening mengalir dari mata indahnya.
Sehun tersenyum kecil menatap yeoja yang ia cintai itu, dengan gerakan pelan, ia mengelus pipi putih Yoona, menghapus air mata yang terus mengalir itu. Yoona terus menatap Sehun, sampai Sehun bergerak mendekatkan wajahnya ke arah Yoona. Dan Yoona memilih untuk memejamkan matanya,
CHU~
Sehun mendaratkan bibir tipisnya di atas kening Yoona, Yoona sedikit kaget, awalnya ia kira Sehun akan… mencium bibirnya. Tapi ternyata? Aih, ia salah sangka.
Cukup memakan waktu lama sebelum akhirnya Sehun segera melepaskan ciumannya itu dari atas kening Yoona. Kemudian, manik mata milik kedua insan itu bertemu pandang, menyiratkan berbagai arti dan makna.
βAku akan menciummu jika saat yang tepat itu tibaβ
Setelah sang namja berkata seperti itu, kali ini, kedua insan itu saling melemparkan senyum, sama seperti tatapan mereka, senyuman mereka itu pun menyiratkan berbagai arti dan makna.
βTo Be Continuedβ
[MUST READ!!!!]
Thanks for reading my fanfic guys!^^ for siders.. this chapter is the latest you can read.
Ada yang penasaran ga sama kondisi Chanyeol? Kelakuan Kris? Acara tahunan sekolah? Kelanjutan hubungan Yoona-Sehun? Apa sebenarnya hubungan Chanyeol-Sooyoung? Ada juga ga nih yang nagih buat sweet moment Yoonhun? Semua jawaban bakal ada di chap 7 ya! Huahahaha π Oh ya, di chap final juga bakal muncul dua cast yeoja lagi, tebak siapa…… YAP! Jessica eonni & Seohyun eonni!
And you must know, I Canβt chapter 7 already posted tonight! So… Are you readyΒ for read the chap final guys??? Before it, please leave your comment! :B
Buat yang udah komen di chap ini, bisa minta password lewat twitter ku : @aliasalimaa. Minta follback karena passwordnya aku kirim lewat dm, buat yang udah temenan sama aku di twitter, langsung mention aja ya βAku minta pass ff I Canβtβ gitu, soalnya aku susah mention per orang-an._.
Buat yang ga punya twitter? Silahkan minta lewat e-mail : alia_salima@yahoo.comΒ dan langsung komen di chap ini emailnya apa, sekalian sama username nya juga ya. Thanks before, lafya :*
Leave a comment